AWAL DUNIA
A. Penciptaan Dunia
Pada awalnya, yang ada hanyalah Khaos, yaitu
suatu sosok yang tidak berbentuk dan misterius. Dari Khaos ini muncullah
Erebos, kegelepan tempat berdiamnya kematian, dan Nix, sang dewi malam yang
misterius. Selain mereka bertiga, yang ada hanyalah kesunyian, kekosongan,
ketidakterbatasan. Lalu terlahir Eros (cinta), Gaia (bumi), dan Tartaros.
Adalah cinta yang memungkinkan terjadinya hubungan untuk menghasilkan anak.
Erebos tidur dengan Nix, yang kemudian melahirkan Aither
(atmosfer), dan Hemera (hari). Itu adalah hubungan seksual yang pertama di
dunia. Nix juga secara partenogenesis (tanpa hubungan seksual) melahirkan Moros
(murka), Moirai (takdir), Hipnos (tidur), Thantanos (maut), Oneiroi (mimpi),
dan Nemesis (pembalasan). Nix menyuruh semua anak-anaknya untuk keluar dari
kegelapan.
Sementara itu secara partenogenesis melahirkan Uranus
(langit), Urea (pegunungan), dan Pontos (laut). Uranus menikahi ibunya dan
menjadi pengusa dunia. Uranus menutupi seluruh tubuh Gaia dan Bersama-sama
mereka melakukan hubungan seksual untuk kemudian melahirkan tiga Kiklops, tiga
Hekatonkhire, dan dua belas Titan. Gaia juga melakukan hubungan dengan Pontos
dan melahirkan dewa laut (Nereus, Forkis, dan Thaumas), dewi laut Euribia, dan
monster laut Keto. Dari Tartaros, gaia memiliki anak bertama Typhon, yang
merupakan ayah dari segala monster.
Para Kiklops
(Arges, Brontes, dan Steropes) adalah raksasa bermata satu sedangkan para
Hekatonkhire (Briareus, Kottos, dan Giges) adalah raksasa bertangan seratus dan
berkepala lima puluh. Ukuran mereka sangat besar dan mereka sangat kuat. Karena
penampilan mereka yang mengerikan, Uranus membenci mereka dan menyuruh mereka
kembali ke Tartaros, rahim ibu mereka. Uranus tidak sadar bahwa perbuatannya
ini akan memicu peperangan antar dewa selama berabad-abad berikutnya.
B.
Pemberontakan Titan
Pengurungan para Kiklops dan Hekatonkhire di
Tartaros menyebabkan Gaia kesakitan sampai akhirnya dia memanggil anak-anaknya
yang lain, para Titan. Para Titan berjumlah dua belas, enam laki-laki dan
perempuan. Mereka berukuran lebih kecil dan lebih indah sehingga tidak dibenci
oleh ayah mereka, Uranus. Gaia mengajak para Titan untuk melakukan
pemberontakan pada Uranus. Tetapi semua Titan terlalu takut untuk memberontak,
semuanya kecuali satu Titan, dialah Titan termuda sekaligus yang paling
ambisius: Kronos. Maka Kronos dan Gaia pun menyusun rencana.
Pada suatu malam, Gaia bersetubuh dengan Uranus.
Sementara Kronos, berbekal sabit pemberian Gaia, diam-diam mendekati ayahnya.
Kronos lalu menyerang Uranus, memotong alat kelamin Uranus dengan sabit yang
dibawanya, dan melemparnya ke laut. Uranus menjerit kesakitan dan menghilang
dari dunia (mati). Sebelum dia menghilang, Uranus mengutuk Kronos bahwa dia
juga suatu saat akan dikalahkan oleh anaknya.
Dari darah Uranus yang berceceran terlahirlah para
raksasa, para nimfa pohon abu, dan para Erinyes. Sementara itu alat kelamin
Uranus terjatuh ke lautan dekat pulau Kithera dan menghasilkan buih laut, dari
buih itu munculah Afrodit, dewi kecantikan.
Setelah
kepergian Uranus, para Titan mengambil alih kekuasaan atas dunia dengan Kronos
sebagai pemimpin.
Kronos
menjadi penguasa dunia dan menikahi saudarinya, Rea. Sementara Okeanos menjadi
penguasa lautan dan Hiperion sebagai dewa matahari. Pada masa pemerintahan
Kronos, manusia mengalami Zaman Emas, sebuah masa yang paling membahagiakan
bagi manusia karena tidak ada penderitaan di dunia. Tetapi Kronos tidak
membebaskan para Kiklops dan Hekatonkhire yang oleh ayahnya dikurung di
Tartaros padahal mereka adalah alasan baginya untuk mengambil alih kekuasaan
dari ayahnya, dia malah menyuruh monster Kampe untuk menjaga mereka agar tidak
kabur. Hal ini membuat Gaia marah dan menyatakan bahwa Kronos suatu saat akan
dikalahkan oleh anaknya. Ramalan ini ikut memperkuat kutukan Uranus.
Kronos
memerintah selama berabad-abad dan memiliki beberapa anak. Tetapi Kronos takut
suatu saat kutukan Uranus dan ramalan Gaia akan menjadi kenyataan sehingga dia
langsung menelan semua bayi yang dilahirkan oleh Rea. Rea, yang marah karena
semua anak-anaknya harus ditelan oleh suaminya, akhirnya berusaha melakukan
perlawanan. Ketika akan melahirkan anaknya yang keenam, Rea pergi ke sebuah gua
di Kreta dan melahirkan di sana. Rea lalu membungkus sebongkah batu dengan kain
dan memberikannya pada Kronos. Kronos yang tidak menyadari tipuan Rea akhirnya
menelan batu itu sementara bayi yang diberi nama Zeus itu diasuh oleh para
nimfa di Kreta.
Bayi
Zeus tumbuh dengan meminum susu Amaltheia, seekor kambing. Di kemudian hari,
Zeus membalas kebaikan Amaltheia dengan menempatkannya di angkasa sebagai rasi
bintang Capricorn. Selain itu ada juga para Kuretes, mereka adalah sekumpulan
prajurit penari yang ikut membantu menyembunyikan Zeus dari Kronos. Ketika Zeus
sedang menangis, para Kuretes langsung membuat keributan dengan cara bernyanyi,
menari, dan memukulkan tombak pada perisai mereka supaya Kronos tidak mendengar
tangisan Zeus.
Setelah
dewasa, Zeus menikahi Metis, Titan kebijaksanaan dan kepandaian. Zeus juga
berusaha mencari cara untuk membalas perbuatan ayahnya. Dia berkonsultasi pada
Metis. Metis membuat suatu minuman ajaib yang telah diisi dengan ramuan dari
Gaia dan menyuruh Zeus memberikannya pada Kronos. Sementara itu, Rea meyakinkan
Kronos untuk menerima kembali Zeus sebagai pembawa minum bagi Kronos. Kronos
setuju dan Zeus pun akhirnya memperoleh kesempatannya. Zeus memberikan minuman
buatan Metis pada Kronos. Kronos meminumnya dan seketika itu juga Kronos
memuntahkan semua anak-anak yang telah ditelannya. Kronos memuntahkan Poseidon,
Hades, Hera, Demeter, dan yang terakhir Hestia. Mereka adalah dewa sehingga
tetap hidup walau sudah ditelan.
Zeus,
bersama saudara-saudaranya, kemudian menyatakan perang pada Kronos dan para
Titan, sebuah perang yang disebut Titanomakhia dan akan
berlangsung selama sepuluh tahun.
Dalam
perang Titanomakhia, Zeus beserta saudara-saudaranya (Poseidon, Hades, Hera,
Demeter, dan Hestia) melawan para Titan. Para Titan yang berperang adalah
Kronos, Hiperion, Koios, Krios, Iapetos, dan Atlas serta beberapa anak-anak
mereka. Sementara Okeanos dan para Titan perempuan (Mnemosine, Tethis, Theia,
Foibe, Rea, dan Themis) memilih tidak memihak. Para Titan bermarkas di Gunung
Othris dengan dipimpin oleh Atlas dan para dewa berjuang dari Gunung Olimpus
dengan dipimpin oleh Zeus.
Setelah
beberapa pertempuran, para Titan ternyata sangat kuat dan nampaknya para dewa
Olimpus akan kalah. Zeus menjadi sadar bahwa dengan kekuatan sekarang dia tidak
mungkin bisa mengalahkan para Titan. maka dia pun pergi meminta nasehat dari
Gaia, yang menyuruhnya untuk meminta bantuan pada para Kiklops dan Hekatonkhire
yang sedang terkurung di Tartaros. Zeus pun pergi ke Tartaros dan membunuh
monster Kampe. Zeus lalu membebaskan para Kiklops dan Hekatonkhire. kini Zeus
mendapat sekutu baru. Zeus bahkan mendapat tambahan bantuan setelah Prometehus
dan Epimetehus ikut berpihak padanya. Para dewa Olimpus pun siap bertempur
kembali dengan kekuatan baru.
Para
Kiklops ternyata merupakan pembuat senjata yang hebat. Mereka membuat petir
untuk Zeus, trisula untuk Poseidon, dan helm kegelapan utnuk Hades.
Senjata-senjata itu sangat membantu para dewa Olimpus dalam mengalahkan para
Titan dalam pertempuran-pertempuran berikutnya. Pada malam sebelum bertempur,
Hades memakai helmnya sehingga dia menjadi tak terlihat. Dia lalu menyelinap ke
perkemahan para Titan. Hades yang tak terlihat kemudian menghancurkan
senjata-senjata para Titan sehingga ketika besoknya bertempur, para dewa
Olimpus bisa memukul mundur para Titan.
Dalam
pertempuran lain, Hades, yang memakai helmnya, menyelinap di belakang Kronos
dan mengunci badan Kronos. Poseidon ikut menahan Kronos dengan trisulanya
sehingga Kronos tak bisa bergerak. Setelah itu Zeus menghujamkan petirnya pada
tubuh Kronos.
Perang
Titanomakhia berlangsung selama sepuluh tahun sampai akhirnya Zeus memutuskan
untuk mengakhiri perang ini.
Dalam
suatu pertempuran, para dewa Olimpus mundur setelah didesak oleh Para Titan.
Tak disangka oleh Para Titan, ternyata itu hanyalah perangkap untuk menjebak
mereka. Setelah para dewa Olimpus mundur dan para Titan masuk dalam perangkap
mereka, muncullah tiga Hekatonkhire yang sangat besar dengan masing-masing
memiliki seratus tangan dan lima puluh kepala. Ketiga Hekatonkhire ini lalu
mengambil bongkahan-bongkahan batu besar dan melemparkannya pada para Titan.
Dalam sekali lempar, para Hekatonkhire mampu melemparkan tiga ratus batu
sekaligus, maka para Titan pun terjebak dalam hujan batu. Selain itu, Zeus ikut
menambah penderitaan para Titan dengan menghujamkan petirnya pada mereka.
Berada dalam keadaan seperti itu, para Titan panik dan tercerai berai. Mereka
pun mengaku kalah dan dengan demikian para dewa Olimpus memenangkan
Titanomakhia.
Para
Titan yang kalah dihukum oleh Zeus dengan dikurung di Tartaros. Semua Titan
yang kalah dikurung kecuali Atlas yang diberi hukuman khusus oleh Zeus: Atlas
mesti memikul langit di pundaknya. Zeus menugaskan para Hekatonkhire untuk
menjaga para Titan di Tartaros sementara para Kiklops bekerja di bengkel
Hefaistos dan bersama-sama mereka menciptakan berbagai alat luar biasa.
Zeus,
Poseidon, dan Hades melakukan undian untuk menentukan tempat kekuasaan.
Hasilnya adalah Zeus berkuasa atas langit, Poseidon menguasai lautan, dan Hades
memperoleh dunia bawah, sedangkan bumi diatur oleh semua dewa.
Keputusan
Zeus untuk memenjarakan para Titan di Tartaros ternyata membuat Gaia marah.
Gaia pun bersetubuh dengan saudaranya Tartaros dan melahirkan anaknya yang
terakhir, sesosok makhluk yang luar biasa berbahaya dan menakutkan, dialah Naga
Tifon.
Tifon
adalah monster naga raksasa, ukurannya sangat besar dan tingginya melebihi
gunung tertinggi bahkan kepalanya mencapai bintang-bintang. Tifon berwujud
setengah pria dan setengah monster. Di bawah lengannya terdapat seratus kepala
naga yang siap memangsa apa saja sedangkan di bawah pahanya ular-ular beracun
bergulung-gulung. Bukan hanya itu, makhluk ini pun bisa menyemburkan api.
Sungguh, dia adalah salah satu monster paling mematikan yang pernah menghuni
bumi.
Hubungan
Gaia dan Tartaros juga melahirkan Ekhidna, monster naga perempuan yang menjadi
istri Tifon. Bersama-sama, Tifon dan Ekhidna melakukan hubungan yang kemudian
melahirkan berbagai monster mengerikan lainnya, di antaranya adalah Kerberos,
Khimera, Orthros, Hidra, Singa nemea, Sphinx, Elang Kaukasia, Babi Kromios, dan
burung hering.
Tifon
yang mengemban misi dari ibunya kemudian menyerang kediaman para dewa Olimpus.
Saking kuatnya Tifon, para dewa hanya mampu melarikan diri agar bisa selamat dan
tak mampu melawan. Mereka berubah wujud menjadi hewan dan kabur ke Mesir.
Apollo menjadi gagak, Artemis menjadi kucing, Dionisos menjadi kambing, Hera
menjadi sapi, Hermes menjadi burung ibis, Afrodit dan anaknya Cupid menjadi
sepasang ikan (kelak diabadikan sebagai rasi bintang Pisces).
Tetapi
di antara para dewa ternyata masih ada yang berani berdiri tegak menghadang
sang monster. Adalah Zeus, sang pemimpin, yang berusaha mempertahankan
kekuasaan yang telah direbut dengan susah payah dari para Titan. Zeus menghunus
petirnya dan Tifon pun menerjang Zeus. Ketika Tifon semakin mendekat, Zeus
tidak menyerang dengan petir tetapi dengan sabit batu peninggalan Kronos (batu
yang digunakan oleh Kronos untuk memotong alat kelamin Uranus). Terluka oleh
senjata legendaris tersebut, Tifon pun mundur dan terbang ke Suriah.
Tifon
terluka parah dan Zeus merasa di atas angin dan terlalu percaya diri. Hal itu
merupakan bumerang bagi Zeus sehingga pada pertarungan berikutnya Tifon mampu
membelit Zeus dengan menggunakan ular-ularnya. Tifon tidak berhenti sampai di
situ. Dengan sabit batu peninggalan Kronos yang diambilnya dari Zeus, Tifon
memotong urat di tangan dan kaki Zeus, maka Zeus pun tak bisa lagi menggunakan
petirnya dan semakin tidak berdaya. Tifon lalu mengurung Zeus di sebuah gua di
Cilicia dengan dijaga oleh naga Delfin.
Untuk
sesaat tak ada lagi harapan bagi para dewa. Tetapi ternyata masih ada dewa yang
berjuang. Hermes mengambil urat Zeus yang dipotong Tifon dan mendatangi gua
tempat Zeus dikurung. Hermes mengendap-endap memasuki gua itu karena jika
Delfin sampai tahu maka akan sangat berbahaya baginya. Delfin terlalu kuat
untuk dihadapi oleh seorang dewa muda seperti Hermes. Zeus yang dikurung dan
tak berdaya terkejut ketika didatangi Hermes tetapi setelah tahu bahwa Hermes
membawa uratnya, keberaniannya timbul lagi. Hermes pun memasang lagi urat itu
pada Zeus. Zeus yang bisa menggunakan petirnya lagi langsung pergi menghadapi
Tifon, kali ini dia bertekad untuk benar-benar mengalahkan sang monster.
Zeus
mengejar Tifon sampai ke Sisilia dan di sana mereka bertarung lagi. Tifon
mengangkat gunung Etna dan hendak menjatuhkannya ke badan Zeus. Zeus dengan
cepat menghujamkan petirnya dengan kekuatan penuh ke tubuh Tifon. Sang monster
merasa kesakitan dan melepaskan gunung yang yang dipegangnya. Gunung tersebut
jatuh dan menimpa tubuh Tifon sendiri. Tifon pun terjebak selamanya di sana.
Walaupun begitu, Tifon tetap hidup dan terkadang memberontak ingin keluar.
gerakan-gerakan Tifon menyebabkan gempa bumi di daerah itu sedangkan semburan
apinya menyebabkan letusan gunung Etna.
Zeus
berhasil menyingkirkan salah satu ancaman terbesar bagi kekuasaan para dewa
tetapi pertempuran masih belum selesai. Gaia semakin marah karena Zeus
mengalahkan anaknya. Gaia pun bersiap mengirimkan lagi gelombang serangan ke
Gunung Olimpus.
Gaia,
yang marah karena anak-anaknya (Titan) dikurung di Tartaros, menyuruh para
Raksasa untuk bangkit melawan para dewa Olimpus dan mengakhiri pemerintahan
mereka. Para Raksasa, dipimpin oleh Alkioneus dan Porfiion, berperang melawan
para dewa dalam suatu perang yang disebut Gigantomakhia. Para Raksasa menyerang
para dewa dengan melemparkan batu-batu besar. Beberapa Raksasa memiliki kaki
berupa ular.
Dalam
menghadapi para Raksasa, para dewa meminta bantuan Herakles setelah mendengar
ramalan yang mengatakan bahwa para Raksasa hanya bisa dikalahkan dengan bantuan
sang pahlawan.
Herakles
bertarung dengan Alkioneus sang pemimpin Raksasa. Herakles terus menyerang
Alkioneus tetapi Alkioneus tetap tak mati. Ternyata Alkioneus adalah Raksasa
yang abadi selama dia berada di tempat kelahirannya, Flegra. Maka Herakles
membawanya ke luar dari tempat tinggalnya dan membunuhnya.
Sementara
pemimpin Raksasa yang satu lagi, Porfirion, mendatangi Hera, istri Zeus.
Porfirion merobek pakaian Hera dan mencoba memperkosanya. Hera berteriak
meminta pertolongan. Zeus datang dan menyerang Porfirion dengan petirnya,
setelah itu Herakles memanah Porfirion sampai mati.
Poseidon
sang dewa laut bertarung dengan Raksasa Polibotes. Poseidon mengejar Polibotes
di sepanjang lautan sampai pulau Kos. Poseidon kemudian merobek sebagian pulau
Kos dan melemparkannya pada Polibotes. Polibotes akhirnya kalah setelah
tertindih pulau tersebut. Sementara Athena sang dewi perang dan kebijaksanaan
bertarung dengan Raksasa Enkelados. Dalam pertarungan itu Athena berhsil unggul
setelah dia menusuk Enkelados dengan tombaknya. Athena juga membunuh Raksasa
Pallas dan menggunakan kulitnya untuk membuat sebuah perisai yang sangat kuat.
Raksasa
Aloadai (Otos dan Efialtes) adalah putra Poseidon. Mereka sangat kuat
sampai-sampai tak ada dewa yang bisa melukai mereka. Suatu malam, ketika mereka
sedang tidur, Gaia membisikkan sesuatu pada mereka. Gaia memberitahu mereka
bahwa merekalah yang seharusnya berkuasa di Olimpus. Sejak itu, Mereka berusaha
menyerang Olimpus dengan cara menumpuk-numpuk gunung sampai setinggi Gunung
Olimpus, lalu menyuruh para dewa untuk menyerah. Mereka juga meminta Artemis
dan Hera menjadi istri mereka. Para dewa melawan tapi tak dapat mengalahkan
mereka. Para Aoladai bahkan mampu menangkap Ares dan mengurungnya dalam kendi
selama tiga belas bulan. Artemis lalu berubah wujud menjadi seekor rusa dan
berlari di antara para Aoladai. Mereka saling melempar tombak yang kemudian
mengenai badan masing-masing dan akhirnya saling membunuh.
Hermes
yang mengenakan helm kegelapan berhasil membunuh Raksasa Hippolitos, Artemis
memanah Raksasa Gration sampai mati. Raksasa Euritos dibunuh oleh Dionisos
dengan tongkatnya, sedangkan Raksasa Agrios dan Thoon dibunuh oleh para Moirai
dengan tongkat perunggu. Hefaistos membunuh Raksasa Mimas dengan lelehan besi
sementara Raksasa Klitios diserang dengan obor api oleh dewi Hekate.
Setelah
semua Raksasa berhasil dikalahkan, Herakles memanah semua Raksasa dengan
panahnya. Para dewa lalu mengurung tubuh semua Raksasa di bawah bumi. Gempa
bumi serta letusan gunung berapi terjadi akibat tubuh-tubuh mereka yang terus
memberontak.
KISAH MANUSIA
A. 5 Zaman Manusia
Dalam mitologi Yunani, perjalanan hidup manusia
di bumi mengalami beberapa tahap. Kehidupan manusia diawali dengan Zaman Emas
yang penuh kebahagiaan dan kemudian terus mengalami penurunan kualitas
kehidupan pada zaman-zaman berikutnya sampai zaman terakhir, yaitu Zaman Besi.
1.
Zaman Emas
Zaman Emas adalah periode pertama yang dialami
oleh manusia, masa ini terjadi di bawah kekuasaan Kronos. Pada zaman ini semua
manusia merasakan kebahagiaan dan kedamaian. Di dunia tidak ada penyakit,
perang, kesedihan, atau penderitaan. Manusia hidup bersama para dewa dan tidak
perlu bekerja keras karena makanan selalu tersedia belimpah. Hanya ada satu
musim, yaitu musim semi. Manusia hidup dalam waktu yang lama tapi penampilan
mereka selalu muda dan manusia mati dengan damai. Manusia yang mati akan berubah
menjadi roh yang tetap tinggal di bumi dan ikut menjaga umat manusia. Pada masa
ini Semua manusia baik dan tidak ada yang jahat. Ketika Zeus menggulingkan
kekuasaan para Titan, Zaman Emas pun berakhir.
2.
Zaman Perak
Setelah Zeus berkuasa, dia membuat manusia mengalami keadaan
yang berbeda dari sebelumnya. Pada periode ini, Zeus membagi setahun menjadi
empat musim. Penampilan dan kebijaksanaan manusia mengalami penurunan di
banding masa sebelumnya. Manusia harus bertani dan beternak untuk makan, serta
harus membuat rumah untuk tempat berlindung. Manusia menghabiskan waktu seratus
tahun sebagai seorang bayi yang bergembira sedangkan masa dewasa yang pendek
dilalui dalam penderitaan. Orang-orang tidak mau menyembah para dewa sehungga
akhirnya Zeus menghancurkan umat manusia. Setelah mereka mati, mereka disebut
sebagai "Roh Terhormat di Dunia Bawah."
3.
Zaman Perunggu
Periode yang ketiga adalah Zaman Perunggu. Setelah
memusnahkan umat manusia sebelumnya, Zeus menciptakan lagi umat manusia dari
pohon abu (pohon untuk membuat tombak). Umat manusia pada zaman ini sangat kuat
dan suka berperang. Mereka senang melakukan kekejaman. Mereka membuat alat-alat
perang dan baju perang dari perunggu, bahkan rumah mereka pun dibuat dari
perunggu. Ketika mereka mati, mereka pergi ke dunia bawah. Karena umat manusia
sudah saling membunuh, Zeus memutuskan untuk memusnahkan lagi mereka, kali ini
dengan banjir besar.
4.
Zaman Pahlawan
Zeus menciptakan lagi umat manusia. Pada periode ini perilaku
manusia agak lebih baik daripada masa sebelumnya. Banyak bermunculan manusia
setengah dewa. Mereka adalah para pahlwan yang sangat berani dan melakukan
banyak petualangan. Banyak pahlawan yang membunuh monster-monster dan
menyelamatkn manusia lain. Banyak di antara para pahlawan itun yang mati dalam
perang karena beberapa perang besar terjadi pada masa ini, misalnya adalah
Perang Tujuh Pahlawan, dan Perang Troya. Setelah mati, roh para pahlawan pergi
ke Elision, tempat yang berisi kebahagiaan yang dipimpin oleh Kronos.
5.
Zaman Besi
Ini adalah
periode yang terakhir. Masa ini adalah yang terburuk karena pada masa ini
kebaikan kalah oleh kejahatan. Anak-anak tidak menghormati orang tuanya,
saudara saling bunuh demi harta, orang-orang tak lagi punya rasa malu, banyak
terjadi penipuan, pembunuhan, dan peperangan, serta berbagai perilaku rendah
lainnya. Selain itu, rakyat banyak menderita di bawah kekejaman para penguasa
yang serakah dan hanya peduli pada kekuasaannya. Karena dunia sudah dipenuhi
oleh kejahatan, para dewa pun pergi meninggalkan dunia dan mengabaikan umat
manusia. Periode ini berlangsung hingga saat ini dan suatu hari nanti Zeus pun
akan menghancurkan umat manusia dari zaman ini.
B. Muslihat Prometheus
Zeus memutuskan bahwa manusia harus
memberikan persembahan pada dewa berupa bagian tubuh hewan. Promtheus sang
Titan kecerdasan berusaha mengelabui Zeus. Prometheus menyembunyikan daging
kerbau di dalam isi perut sapi yang menjijikan, dan menyembunyikan
tulang-belulang di dalam lemak yang menggiurkan. Dia lalu meminta Zeus memilih
persembahan bagi para dewa dan umat manusia akan menyimpan bagian yang satunya.
Zeus pun memilih lemak yang menggiurkan. Tetapi Zeus marah ketika menyadari
bahwa lemak tersebut berisi tulang belulang sementara manusia memperoleh daging
kerbau sehingga di kemudian hari manusia mempersembahkan tulang untuk dewa dan
mengambil dagingnya untuk dimakan.
Zeus yang marah akhirnya mengambil api dari umat manusia.
Prometheus, dengan kepandaiannya, berhasil mencuri api dari Gunung Olimpus dan
menyembunyikannya dalam sekumpulan batang tanaman adas. Prometheus lalu
memberikan api curiannya pada manusia sehingga sekali lagi umat manusia
memiliki api.
Karena ulahnya itu, Zeus pun menghukum Prometheus.
Promtheus dibawa ke puncak Gunung Kaukasus, lalu dia diranati oleh Kratos,
salah satu penegak hukum Zeus, dengan menggunakan rantai buatan Hefaistos sang
dewa pandai besi. Setiap hari seekor burung elang datang dan memakan hati
Prometheus dan malam harinya hatinya tumbuh lagi, begitulah setiap hari.
Suatu hari
dalam penyiksaannya, Io, yang sedang berwujud sapi, lewat di tempat Prometheus.
Prometheus memberitahu Io bahwa dia akan kembali menjadi manusia setelah tiba di
Mesir, dan akan memiliki anak dari Zeus. Prometheus juga memberitahunya bahwa
keturunan Io akan menjadi raja-raja dan pahlawan besar. Beratus-ratus tahun
kemudian Prometheus akhirnya dibebaskan oleh Herakles yang merupakan keturunan
Io. Herakles membunuh elang yang menyiksa Prometheus dan mematahkan rantainya.
Prometheus memberi balasan dengan memberitahu Herakles cara mendapatkan apel
Hesperides. Setelah bebas, Prometheus diterima kembali oleh Zeus.
C.
Kotak Pandora
Untuk menghukum umat manusia karena telah
mencuri api dari Gunung Olimpus, Zeus menyuruh salah satu anaknya, Hefaistos
dewa pandai besi, untuk membuat seorang manusia. Maka terciptalah manusia
perempuan pertama di dunia. Setelah diciptakan, Athena mengajarinya menenun dan
menjahit serta memberinya pakaian, Afrodit memberinya kecantikan dan hasrat,
para Kharis memakaikan padanya perhiasan, para Hoirai memberinya mahkota,
Apollo mengajarinya bernyanyi dan bermain musik, Poseidon memberinya kalung
mutiara, Hera memberinya rasa penasaran yang besar, Hermes memberinya
kepandaian berbicara serta menamainya Pandora, bermakna "mendapat banyak
hadiah".
Zeus kemudian memberikan Pandora pada Epimetheus untuk
dinikahi. Prometheus, saudara Epimetheus, berusaha memperingatkannya untuk tidak
menerima Pandora tetapi Pandora begitu mempesona sampai-sampai Epimetheus mau
menikahinya. Pada hari pernikahan mereka, para dewa memberi hadiah berupa sebuh
kotak yang indah dan Pandora dilarang untuk membuka kotak tersebut.
Suatu hari,
Pandora sangat penasaran dan kemudian membuka kotak tersebut. Setelah dibuka,
tiba-tiba aroma yang menakutkan terasa di udara. Dari dalam kotak itu terdengar
suara kerumuanan sesuatu yang dengan cepat terbang ke luar. Pandora sadar bahwa
dia telah melepaskan sesuatu yang mengerikan dan dengan segera menutupnya tapi
terlambat, Pandora telah melepaskan teror ke dunia. Masa tua, rasa sakit,
kegilaan, wabah penyakit, keserakahan, pencurian, dusta, cemburu, kelaparan,
dan berbagai malapetaka lainnya telah bebas. Semua keburukan itu menyebar ke
seluruh dunia dan menjangkiti umat manusia. Pandora sangat terkejut dan
menyesal atas apa yang telah dilakukannya. Dia kemudian melihat ke dalam kotak
dan menyadari bahwa ternyata masih ada satu hal lagi yang tersisa di sana,
yaitu harapan.
D.
Banjir Besar
Pada Zaman Perunggu manusia, Zeus berniat
mengirim sebuah banjir besar untuk memusnahkan manusia. Zeus menurunkan hujan
tiada henti dari langit dan Poseiodon menumpahkan air laut ke daratan.
Deukalion adalah seorang manusia putra dari Titan
Prometheus. Sebelum banjir besar datang, Deukalion diperingatkan oleh ayahnya.
Maka dia dan istrinya, Pirrha, membuat sebuah perahu serta menyiapkan
perbekalan. Pirrha adalah anak dari Epimetheus dan Pandora. Ketika banjir
datang ke tempat mereka, Deukalion dan istrinya naik ke perahu. Banjir itu
terjadi selama sembilan hari sembilan malam. Deukalion dan istrinya bertahan di
atas perahu sampai akhirnya perahu mereka berhenti di daratan, yang merupakan
puncak Gunung Parnassos. Sebagai rasa syukur karena telah selamat, Deukalion
dan istrinya memberikan persembahan pada Zeus.
Deukalion dan Pirrha merasa kesepian karena hanya mereka
manusia yang tersisa. Mereka menemukan reruntuhan kuil Themis dan berdoa di
sana. Themis menyuruh mereka melempar tulang-tulang ibu mereka ke belakang bahu
mereka. Mereka menyadari bahwa yang dimaksud ibu adalah Gaia, dewi bumi, dan tulang-tulang
Gaia adalah bebatuan.
Deukalion
dan istrinya kemudian melempar batu-batu ke belakang tubuh mereka. Batu yang
dilempar oleh Deukalion berubah menjadi laki-laki sedangkan batu yang dilempar
Pirrha berubah menjadi perempuan sampai akhirnya manusia menjadi banyak lagi.
KISAH PARA DEWA
A. Dewa Awal
Para dewa awal
atau Protogenoi adalah
kelompok dewa-dewi yang pertama kali muncul di dunia dan ada sejak permulaan
waktu. Mereka biasanya digambarkan sebagai personifikasi dari unsur dunia
tertentu dan diceritakan terlibat dalam pembentukan awal dunia. Dari merekalah,
dewa-dewa lainnya terlahir. Generasi Protogenoi berkuasa sebelum generasi para
Titan. Sebagian besar Protogenoi yang terkenal adalah Protogneoi versi
Hesiodos. Namun ada pula generasi Protogenoi versi lainnya. Di bawah ini adalah
Protogenoi versi Hesiodos.
·
Khaos
·
Niks
·
Erebos
·
Tartaros
·
Aither
·
Hemera
·
Eros
·
Gaia
·
Uranus
·
Pontos
·
Nereus
·
Forkis
·
Euribia
1.
Khaos
Lama sebelum dimulainya waktu, sesosok makhluk misterius
yang disebut Khaos muncul di dunia. Dari Khaos, atau bersama dengan Khaos,
muncllah Gaia (bumi), Tartaros dan Eros (cinta). Tanpa pasangan, Khaos
melahirkan Niks (malam) dan Erebos (kegelapan).
Hesiodos tidak banyak memberikan rincian tentang Khaos,
dan hanya menyebutkan bahwa Khaos adalah makhluk pertama yang ada di alam
semesta. Penyair Romawi abad ke-1 SM, Ovidius, memberikan penjelasan yang lebih
rinci tentang Khaos. Sebelum bumi, lautan, dan langit (termasuk benda-benda
langit semacam matahari, bulan, dan bintang), sebelum para dewa yang abadi
muncul, Khaos ada sebagai makhluk tanpa bentuk. Dia adalah materi tak bernyawa,
tempat semua unsur penciptaan berkumpul bersama, sehingga yang satu tidak dapat
dibedakan dari yang lainyya.
Menurut
mitos Orfik, Khaos dilahirkan dari Khronos (waktu) dan Adresteia (keniscayaan),
pada saat yang sama dengan Erebos dan Aither. Adalah Khronos dan Aither yang
menjadi orang tua bagi dewa pertama, Fanes atau Protogonos.
2.
Niks
Niks adalah dewi malam. Niks dikenal oleh orang Romawi
sebagai Nox, dan kadang hanya sebagai malam. Niks lahir bersama dengan Erebos,
Gaia, Tartaros, dan Eros (cinta), dari Khaos. Niks bercinta dengan saudaranya
Erebos dan melahirkan Aither (udara atas) dan Hemera (siang).
Niks juga merupakan ibu Moros (malapetaka), Thanatos
(maut), Hipnos (tidur), Kharon, Nemesis (pembalasan), dan Moirai (para takdir).
Niks kemungkinan merupakan ibu Eris (pertikaian) dan Hesperides. Anak-anaknya
yang lain kebanyakan adalah personifikasi abstrak: Apate (penipuan), Geras
(masa tua), Keres (kehancuran), Momos (kesalahan), Oizos (misteri), dan Filotes
(kelembutan). Sebagian besar anak-anaknya tinggal di Dunia Bawah.
Niks kadang digambarkan sebagai seorang dewi bersayap.
Sayapnya hitam atau suram, dan dia disebut "malam yang cepat". Dia
dikatakan tinggal di Dunai Bawah pada siang hari, dan hanya datang ke bumi
mulai dari senja hari sampai pagi hari.
Dalam Iliad, Homeros menyebutkan bahwa satu-satunya dewi
yang ditakuti oleh Zeus adalah Niks.
Dalam mitos Orfik, Niks adalah putri Protogonos atau
Fanes, dewa pertama, yang melahirkannya tanpa pasangan. Protogonos memiliki
alat kelamin jantan dan betina sekaligus, sehingga dia dapat melahirkan Niks
tanpa pasangan. Niks lalu bercinta dengan Fanes dan mealhirkan Uranus (langit)
dan Gaia (bumi).
Begitu
lahir, Niks berkuasa bersama ayah sekaligus suaminya, sampai Fanes memberikan
kuasa penuh atas bumi dan langit kepada Niks. Lalu, Niks menyerahkan kekuasaan
kepada putranya Uranus. Meskipun menyerahkan kekuasaannya, Niks memberikan
nasehat kepada Uranus mengenai pergantian kekuasaan yang akan terjadi, yaitu
Uranus, Kronos, dan Zeus. Nampaknya mitos Orfik menjadikan Niks sebagai
pengganti peran Gaia dari mitos versi Hesiod, karena dalam mitos Orfik, yang
memiliki kemampuan meramal adalah Niks, bukan Gaia.
3.
Erebos
Erebos (kegelapan) dilahirkan bersama Niks, Gaia,
Tartaros, dan Eros (cinta), dari Khaos. Erebos bercinta dengan saudarinya Niks,
dan anak-anak mereka adalah Aither (udara atas) dan Hemera (siang).
Selain perannya dalam penciptaan sebagai ayah dari Aither
dan Hemera, Erebos biasanya hanya digambarkan sebagai personifikasi dari salah
satu daerah di Dunia Bawah. Dunia Bawah sendiri biasanya dibagi menjadi dua
wilayah utama: Erebos dan Tartaros. Erebos dan Hades kadang digunakan untuk
menyebut dunia bawah. Tartaros adalah tempat terbawah, yang digunakan untuk
mengurung para Titan. Sementara Erebos juga dibagi menjadi beberapa area,
selain dari Istana Hades. Erebos dibagi menjadi lima oleh sungai dunia
bawahnya. Kebanyakan arwah berdiam di Padang Asphodel, dan hanya beberapa yang
dapat masuk ke Padang Elisian, meskipun Elisian kadang-kadang tidak dianggap
berada di bawah tanah, melainkan di suatu pulau.
Menurut
mitos Orfik, Erebos lahir bersama Khaos dan Aither.
4.
Tartaros
Tartaros dilahirkan bersama Niks, Erebos, Gaia dan Eros
(cinta), dari Khaos.
Tartaros adalah personifikasi dari daerah terdalam dan
tergelap di Dunia Bawah. Ini adalah tempat Uranus mengurung para Hekatonkheire
(raksasa bertangan seratus) dan Kiklops. Di kemudian hari, tempat ini juga
digunakan oleh Zeus untuk mengurung para Kronos dan para Titan lainnya, dan
dijaga oleh para Hekatonkhire.
Tartaros
bercinta dengan saudarinya Gaia (bumi) dan menjadi orang tua dari
monster-monster penting, Tifon dan kemungkinan Ekhidna.
5.
Aither
Aither adalah personifiksi udara atas atau langit atas.
Bersama saudarinya, Hemera (siang), dia dilahirkan dari Erebos (kegelapan) dan
Niks (malam).
Aither kemungkinan bercinta dengan Gaia dan menjadi ayah
Uranus.
Dalam mitos
Orfik, Aither lahir pada saat yang sama dengan Khaos dan Erebos, dari Khronos
(waktu) dan Adresteia (keniscayaan). Menurut mitos Orfik, Aither dianggap
sebagai makhluk perempuan. Aither bercinta dengan ayahnya Khronos dan
melahirkan Telur Semesta atau Telur Dunia. Dari telur itu menetas Fanes atau
protogonos, dewa pertama dan penguasa dunia, sekaligus dewa pencipta.
6.
Hemera
Hemera
adalah dewi dan personifikasi siang. Bersama saudaranya Aither (udara atas),
dia lahir dari Erebos (kegelapan) dan Niks (malam). Selain dari perannya dalam
kisah penciptaan, tidak ada kisah lainnya mengenai dewi Hemera.
7.
Eros
Eros adalah dewa cinta. Mitos Yunani awal menyebutkan
Eros sebagai dewa awal. Menurut Hesiodos, Eros lahir dari Khaos bersama dengan
Niks, Erebos, Gaia, dan Tartaros. Eros, Gaia dan Tartaros nampaknya tercipta
sendiri. Hesiodos tidak banyak menulis tentang Eros kecuali bahwa dia adalah
"yang terindah di antara semua dewa abadi."
Eros adalah kekuatan seksual yang memungkinkan terjadinya
proses penciptaan untuk berlanjut. Eros memungkinkan personifikasi abstrak,
semacam Niks dan Erebos, untuk bercinta dan menghasilkan keturunan, selain juga
memungkinkan Gaia untuk melahirkan keturunan tanpa harus memiliki pasangan,
yaitu Uranus, Ourea, dan Pontos. Eros tidak muncul dalam karya Homeros.
Menurut mitos pra-Homeros, Eros adalah putra Aither
(udara atas) dan Hemera (siang). Dalam mitos Orfik, Eros identik dengan dewa
bersayap emas, Fanes atau Protogonos, yang lahir dari Telur Dunia.
Bahwa Fanes atau Eros terlahir dari Telur Semesta
memiliki kemiripan dengan sebuah drama komedi gubahan Aristophanes, seorang
penulis drama asal Athena dari abad ke-5 SM. Aristophanes menulis bahwa Niks
(malam) bercinta dengan Badai dan melahirkan telur perak besar. Ketika Telur
Dunia itu menetas, Eros terlahir membawa cahaya. Eros di sini ditampilkan
bersayap emas.
Eros lebih terkenal sebagai dewa muda putra dari Afrodit
dan Ares dalam karya-karya dari masa selanjutnya, yaitu pada masa Hellenistik
dan periode Romawi. Ini menjadikannya sebagai saudara Fobos (panik), Deimos
(teror), dan Harmonia, istri Kadmos dari Thebes.
Seorang penyair bersama Olen menyebut bahwa Eros adalah
putra Eileithyia, dewi kelahiran.
Dalam tradisi pada masa selanjutnya, Eros digambarkan
sebagai bocah lelaki yang mirip malaikat dan membawa busur dan panah. Panah
bermata emasnya dapat menjadikan dewa atau manusia jatuh cinta, sedangkan panah
bermata timahnya akan menjadikan makhluk apapun menjadi tidak mencintai.
Eros dikenal
oleh orang Romawi sebagai Kupido (Cupid), yang juga disebut Amor. Menurut kisah
Keledai Emas karya penulis Romawi Lucius Apuleius, Cupid (Eros) menikahi
Psikhe. Anak mereka adalah seorang gadis bernama Volupta (kesenangan).
8.
Gaia
Gaia adalah dewi dan personifikasi bumi. Dia dsiebut juga
Ge dan dikenal oleh orang Romawi sebagai Terra Mater dan Tellus. Menurut
Diodoros Sikolos, nama lainnya adalah Titaia.
Gaia dilahirkan bersama dengan Niks (malam), Erebos,
Tartaros, dan Eros (cinta). Tanpa pasangan (atau mungkin dengan Aither) Gaia
melahirkan Uranus (langit), Ourea (pegunungan) dan Pontos (lautan).
Gaia bercinta dengan putranya Pontos dan melahirkan
Nereus dan Forkis, keduanya merupakan dewa laut kuno.
Gaia menikahi putranya yang lain, Uranus, yang kemudian
menjadi penguasa dunia. Dari Uranus, Gaia melahirkan para Hekatonkheire
(raksasa bertangan seratus), Kiklops, dan Titan.
Ketika suaminya mengurung para Hekatonkheire dan Kiklops
di Tartaros karena rupa mereka yang buruk dan ukuran mereka yang besar, Gaia
bersekongkol dengan salah satu putranya, Kronos, untuk menggulingkan kekuasaan
Uranus. Gaia memberi sebuah sabit kepada Kronos untuk memotong alat kelamin
ayahnya dan melemparnya ke laut. Alat kelamin ini ditutupi oleh buih laut dan
darinya terlahirlah Afrodit, dewi cinta. Sementara darah Uranus yang terciprat
ke bumi (Gaia) membentuk makhluk-makhluk lainnya, yaitu para Gigant, Erinyes,
dan Meliai.
Setelah dikebiri, Uranus digantikan oleh Kronos sebagai
penguasa dunia. Kronos dan para Titan lainnya memperoleh kekuasaan-kekuasaan tertentu
di langit dan bumi. Kronos adalah Titan yang menciptakan Zaman Emas Manusia.
Kronos menikahi saudarinya sendiri, Rea (Ops).
Namun kekuasaan Kronos juga terancam. Kronos menolak
membebaskan para Hekatonkheire dan Kiklops dari Tartaros, akibatnya Gaia
meramalkan bahwa Kronos akan kehilangan kekuasaannya oleh anaknya, seperti yang
dulu dilakukannya terhadap Uranus. Kronos berusaha mencegah ramalan itu
terjadi. Dia menelan setiap anak yang dilahirkan oleh istrinya. Zeus, putra
keenam Rea, diselamatkan oleh ibunya. Rea menyembunyikan bayi Zeus di Kreta dan
memberikan batu yang berbalut kain kepada Kronos untuk ditelan.
Dengan bantuan Gaia dan Okeanid Metis, Zeus berhasil
membuat Kronos memuntahkan saudara-saudaranya dengan suatu ramuan. Perang pun
pecah antara para Titan dan dewa Olimpus. Beberapa Titan memihak dewa Olimpus,
termasuk Prometheus yang merupakan Titan tercerdas. Prometheus menasehati Zeus
untuk membebaskan para Hekatonkheire dan Kiklops dan Tartaros. Dengan bantuan
para raksasa itu, para dewa Olimpus berhasil mengalahkan para Titan dan
mengurung mereka di Tartaros. Zeus lalu menjadi penguasa dunia, namun dia
membagi wilayah kekuasaan bersama kedua saduaranya, Poseidon dan Hades.
Gaia kembali merasa tidak senang karena para Titan
dikurung di Tartaros. Akibatnya Zeus dan para dewa Olimpus harus menghadapi
bahaya lainnya. Yang pertama adalah monster naga Tifon, dan yang kedua adalah
serangan para Gigant. Tifon adalah puutra Gaia dan Tartaros. Zeus berhasil
mengalahkan Tifon meski tidak mudah. Sementara para Gigant diramalkan oleh Gaia
bahwa mereka tidak akan dapat dikalahkan oleh para dewa Olimpus tanpa bantuan
seorang pahlawan manusia. Dengan bantuan Herakles, para dewa Olimpus pun
berhasil mengalahkan para Gigant.
Gaia juga bercinta dengan Poseidon dan melahirkan
Antaios, yang dibunuh oleh Herakles, akibat menantang sang pahlawan bergulat.
Antaios bertambah kuat jika menyentuh tanah, karena kekuatannya berasal dari
ibunya.
Gaia memiliki kemampuan untuk meralam masa depan. Dia
adalah pengelola orakel Delphi yang pertama, sebelum menyerahkannya kepada
Themis, seorang Titan. Dia meramalkan kejatuhan putranya, Kronos. Dia juga
memperingatkan Zeus bahwa putra Metis dapat menggulingkan kekuasaannya.
Dalam mitos
Orfik, Gaia dan Uranus bukan ibu dan anak, melainkan dua bersaudara. Mereka
adalah anak Protogonos (Fanes) dan Niks. Dia sedikit terlibat dalam mitos
penciptaan versi Orfik. Niks versi Orfik nampaknya mengambil alih peran Gaia
versi Hesiodos, karena adalah Niks yang memiliki kemampuan meramal, dan memberi
nasehat kepada tiga penguasa dunia: Uranus, Kronos, dan Zeus.
9.
Uranus
Uranus adalah dewa dan personifikasi langit. Uranus
merupakan putra Gaia dan kemungkinan Aither. Uranus menikahi ibunya dan menjadi
penguasa dunia yang pertama.
Uranus bercinta dengan Gaia dan menjadi ayah dari para
Hekatonkheire (raksasa bertangan seratus), Kiklops (raksasa bermata satu), dan
Titan. Para Hekatonkheire dan Kiklops dikurung oleh Uranus di Tartaros karena
rupa mereka yang buruk. Gaia marah dan mengajak anak-anaknya yang lain untuk
memberontak melawan Uranus. Titan yang termuda, Kronos, menerima ajakan Gaia.
Kronos memotong alat kelamin ayahnya dan melemparkannya ke laut. Alat kelamin
itu ditutupi oleh buih dan terlahirlah Afrodit. Sementara darah Uranus yang
terciprat ke bumi menjadi para Gigant, Erinyes dan Meliai.
Menurut Diodoros Sikolos, Uranus adalah seorang raja yang
didewakan setelah meninggal. Uranus menikahi Titaia (Gaia) dan memiliki 45
orang putra, yang 15 di antaranya dikenal sebagai Titan. Uranus dalah penguasa
pertama manusia. Putri sulungnya, Basileia (Theia), meneruskan pemerintahannya,
bersama suaminya Hiperion.
Menurut
mitos Orfik, Gaia dan Uranus bukanlah ibu dan anak, melainkan kakak-adik.
Mereka merupakan anak Protogonos (Fanes) dan Niks.
10.
Pontos
Pontos adalah personifikasi lautan. Pontos lahir dari
Gaia, bersama Uranus (langit) dan Ourea (pegunungan). Pontos secara harfiah
berarti "laut".
Pontos beercinta dengan ibunya, Gaia, dan menjadi ayah
dari Nereus dan Forkis, dan juga Euribia, Thaumas (ayah Iris), dan monster laut
Keto. Sebagai dewa laut, putranya Nereus menjadi lebih penting daripada Pontos
sendiri.
Pontos
dikatakan memiliki seorang istri bernama Thalassa (Dione), seorang dewi laut,
kemungkinan putri Okeanos dan Thetis.
11.
Nereus
Nereus adalah dewa laut kuno. Dia adalah putra Pontos
(lautan) dan Gaia (bumi). Nereus adalah saudara Forkis, Euribia, Thaumas (ayah
Iris), dan monster laut Keto.
Nereus menikahi seorang Okeanid bernama Drois, yang melahirkan
lima puluh nimfa laut, dikenal sebagai para Nereid. Nereid yang terkenal antara
lain Thetis, Psamathai dan Galateia.
Nereus
memiliki kemampuan meramal masa depan serta kemampuan mengubah bentuk.
12.
Forkis
Forkis
adalah dewa laut kuno. Forkis merupakan putra Pontos dan Gaia. Forkis
kemungkinan merupakan dewa laut yang penting sebelum Poseidon muncul. Forkis
bercinta dengan saudarinya, monster Keto, dan menjadi ayah dari para Gorgon,
Graiai, dan kemungknan Ekhidna serta Ladon.
13.
Euribia
Euribia adalah anak perempuan Gaia dan Pontos. Euribia
menikahi Titan Krios, dan menjadi ibu dari Astraios, Perses, dan Pallas.
Hesiodos
menyebutkan bahwa Euribia memiliki jantung dari batu api. Hesiodos juga
menyebut Euribia sebagai dewi terang.
Berikut ini adalah dewa-dewa awal yang berasal dari versi
yang kurang terkenal, seperti misalnya mitos Orfik, Apollonios, Homeros dll.
·
Demiurgos
·
Okeanos
·
Eurinome
·
Ofion
·
Khronos
·
Adresteia
·
Protogonos
1.
Demiurgos
Demiurgos, bermakna "pencipta",
"pembuat", "pembangun", atau "perancang adalah nama
yang pertama kali digunakan oleh filsuf Athena, Plato (428-347 SM).
Plato adalah murid dan pengikut Sokrates. Meskipun
Sokrates tidak meninggalkan karya apapun tentang filsafat, namun Plato banyak
menggunakan Sokrates dalam dialog-dialognya. Tidak diketahui secara pasti
berapa banyak ajaran asli Sokrates yang ada dalam karya Plato. Karya-karya
Plato beragam mulai dari politik sampai ilmu alam: beberapa di antaranya
bersifat keagamaan dan metafisik.
Menurut dialog Plato, Timaios, Demiurgos adalah pencipta
agung alam semesta dan dia menciptakan Telur Dunia, langit, bumi, dan lautan,
selain juga dewa-dewa rendah lainnya. Adalah para dewa rendah yag menciptakan
manusia dan semua makhluk hidup (hewan, tanaman, dll). Demiurgos versi Plato
pada dasarnya merupakan pencipta yang baik.
Bagi sekolah Gnostik dan beberapa lainnya, penggunaan
Demiurgos menjadi berubah. Demiurgos menjadi dewa atau malaikat yang sombong,
yang mengira telah menciptakan dunia materi fisik. Biasanya, Demiurgos
digambarkan berjenis kelamin dua; dia memiliki alat kelamin jantan dan betina
sehingga mampu melahirkan tanpa pasangan.
Dewa atau makhluk sombong lainnya dapat disebut pula
dengan nama Demiurgos, misalnya Ofion atau Ular Dunia, yang bercinta dengan
Dewi Pencipta Eurinome. Eurinome melahirkan sebutir telur perak (Telur
Semesta), yang menghasilkan keseluruhan dunia serta isinya. Ofion dengan
sombongnya mengatakan bahwa dia sendirian yang menciptakan dunia. Akibatnya
Eurinome melemparnya ke Tartaros.
Dalam mitos
Orfik, Demiurgos biasanya disebut sebagai Zeus. Zeus menelan Protogonos,
pencipta alam semesta, sekaligus menelan seluruh alam semesta. Dengan alam
semesta di dalam perutnya, Zeus memiliki kekuatan untuk menciptakan ulang
dunia.
2.
Okeanus
Menurut Homeros dan Apollonios dari Rhodos, Okeanos
bukanlah Titan seperti disebutkan oleh Hesiodos, melainkan merupakan dewa
sekaligus personifikasi laut awal.
Menurut Homeros, para dewa muncul dari Okeanos dan
Tethis. Seperti halnya menurut Hesiodos, samudra Okeanos mengelilingi lempengan
datar bumi (Gaia). Samudra Okeanos adalah batas terluar alam semesta, tempat
matahari tidak bersinar.
Menurut Apollonios, Okeanos kemungkinan adalah ayah dari
dewi pencipta, Eurinome. Eurinome barangkali menciptakan dirinya sendiri dari
Okeanos, atau dilahirkan dari Okeanos.
Sejarawan Yunani kuno, Diodoros Sikolos, menulis:
Karena aku pergi untuk melihat bumi yang
berlimpah
Okeanos sumber para dewa dan Thetis yang
agung
Ibu mereka
Meskipun
tidak ada mitos Okeanos sebagai dewa pencipta, selain catatan singkat yag
tersebar di berbagai sumber kuno, kita hanya dapat menduga-duga mengenai
perannya dalam mitos penciptaan.
3.
Eurinome
Eurinome adalah Dewi Semua Benda. Dia dalah dewi ibu dan
dewi pencipta agung. Eurinome mungkin juga adalah dewi matahari dan bulan.
Suami Eurinome adalah Ofion.
Menurut Apollonios dari Rhodos, makhluk pertama adalah
Eurinome, putra Okeanos. Eurinome mungkin sama atau berbeda dengan nimfa
Okeanid bernama Eurinome. Kedunya merupakan anak perempuan Okeanos, namun
menurut Apollonios, Okeanos bunkanlah Titan, melainkan samudra purba. Okeanos
versi Apollonios lebih seperti Khaos versi Hesiodos daripada Okeanos versi
Hesiodos.
Eurinome
bercinta dengan Ofion dan menghasilkan Telur Semesta, yang menetas dan
memunculkan dunia beserta sisinya, seperti bumi, langit, dan lautan, dan
mengisinya dengan hewan. Eurinome beserta Ofion adalah yang pertama berkuasa di
Olimpus, sebelum mereka digulingkan oleh para Titan, Kronos dan Rea. Kronos
bertarung dengan Ofion, sedangkan Rea bertarung dengan Eurinome. Pada akhirnya
Eurinome dan Ofion dijatuhkan dari langit ke dalam samudra. Ini menunjukkan
bahwa versi Apollonios menggunakan Eurinome dan Ofion sebagai pengganti Gaia
dan Uranus.
4.
Ofion
Ofion adalah ular purba atau Ular Dunia. Dia adalah ular
yang diciptakan oleh Eurinome, yang menggulung udara dan air menjadi makhluk
hidup. Eurinome kemudian menjadi istrinya.
Dalam Argonautika, Apollonios dari Rhodos menulis kisah
penciptaan dunia yang berbeda dari kisah yang lebih ppopuler versi Hesiodos.
Apollonios menceritakan Ofion dan Okeanid Eurinome sebagai penguasa awal dunia,
bukan Gaia dan Uranus.
Ofion adalah dewa yang tidak jelas, dan hanya diceritakan
dalam Argonautika. Jadi tidak banyak yang diketahui tentangnya. Nampaknya Ofion
merupakan dewa purba pertama.
Ketika
langit, bumi, dan lautan diciptakan, dan dunia mulai dihuni berbagai makhluk,
Ofion dan Eurinome berkuasa dari Olimpus. Namun kemudian para Titan memberontak
melawan mereka. Titan Kronos dan Rea menggulingkan Ofion dan Eurinome, lalu
melempar mereka ke dalam samudra Okeanus. Kronos dan Rea kemudian menjadi
penguasa dunia.
5.
Khronos
Sebelum dunia dan para dewa diciptakan, tidak ada apapun
kecuali Waktu, yang oleh orang Yunani disebut Khronos, serta Keniscayaan, yang
disebut Arasteia atau Ananke. Ini adalah masa yang disebut Waktu Abadi karena
waktu tidak terbatas dan tidak tentu, yang disebut juga sebagai Aion.
Menurut beberapa sumber, Khronos berwujud ular atau naga
bersayap besar dengan tiga kepala, yaitu kepala banteng, singa, dan manusia.
Khronos juga digambarkan sebagai seorang pria tua yang bersayap
Khronos
bercinta dengan Adrasteia. Anak-anak mereka antara lain Khaos, Erebos, dan
Aither. Mereka juga menghasilkan Telur Semesta (Telur Dunia). Ketika telur itu
menetas terlahirkah Protogonos ("lahir pertama"). Protogonos dikenal
juga sebagai Fanes (dewa cahaya). Protogonos adalah dewa pertama dan sekaligus
dewa pencipta.
6.
Adrasteia
Adrasteia adalah Keniscayaan. Adrasteia ada bersama
Khronos (Waktu) sejak segala sesuatu bermula, sejak dunia belum diciptakan.
Nama lainnya adalah Ananke.
Seperti
halnya Khronos, Adrasteis berwujud ular atau naga betina raksasa. Adrasteia
adalah ibu Khaos, Erebos, dan Aither.
7.
Protogonos
Protogonos adalah dewa pencipta. Dia adalah dewa pertama
dan terlahir dari Telur Semesta (Telur Dunia), yang dihasilkan oleh Khaos dan
Aither. Menurut mitos Orfik, nama Protogonos bermakna "Terlahir pertama",
dan dia adalah pencipta dunia.
Protogonos memiliki tiga nama berbeda. Nama lainnya yang
terkenal adalah Fanes, dewa cinta dan cahaya yang bersayap emas. Namanya yang
lain adalah Erikapaios (Kekuasaan) dan Metis (Pemikiran). Tiga nama ini
merepresentasikan tiga aspek berbeda dari kekuatan Protogonos.
Protogonos adalah penguasa tertinggi alam semesta.
Banyak sejarawan yang mengaitkan Protogonos atau Fanes
dengan Eros, dewa cinta purba. Sebagai Eros, dia disebut Bromios (Pemetir),
yang juga merupakan julukan untuk Dionisos.
Ada sedikit kebingungan apakah Niks (malam) adalah ibu,
istri, atau anak perempuan Protogonos. Menurut satu sumber, Niks adalah anak
perempuan Protogonos namun dia juga bercinta dengan Protogonos. Dari hubungan
itu Niks melahirkan Uranus dan Gaia.
Sebagai Fanes, Protogonos dianggap sebagai dewa mataahri
atau dewa cahaya. Fanes memiliki empat mata, sedangkan kepalanya ada banyak dan
berwujud berbagai kepala hewan. Fanes digambarkan sebagai dewa tanpa jenis
kelamin atau dewa dengan dua jenis kelamin. Fanes tidak terlihat namun dia
memancarkan cahaya murni.
Protogonos
atau Fanes juga dihubungkan dengan dewa Zagreus atau Dionisos. Ketika Zeus
menjadi kuat, dia menelan Protogonos dan segala sesuatu yang telah Protogonos
ciptakan. Zeus lalu menciptakan dunia baru dan Zeus bercinta dengan anak
perempuannya sendiri, Persefone, dan anak-anak mereka mengisi dunia kembali.
Salah satu anak Zeus dan Persefone adalah Protogonos, yang terlahir kembali
sebagai Zagreus atau Dionisos. Para Titan membunuh Zagreus, namun Zeus sempat
menyelamatkan jantungnya. Zeus menelan jantung itu dan bercinta dengan seorang
perempuan bernama Semele. Dari hubungan itu terlahirlah Dionisos, reinkarnasi
Protogonos dan Zagreus.
B. Titan
Titan adalah para penguasa dunia sebelum para dewa
Olimpus. Mereka adalah keturunan Uranus dan Gaia. Mereka tinggal di Gunung
Othrys. Jumlah para Titan beragam tergantung versinya, dan pemimpin mereka
adalah adalah Titan Kronos. Pada masa kekuasaan Titan, manusia mulai
diciptakan.
Suatu ketika para Titan berperang dengan para dewa
Olimpus yang dipimpin oleh Zeus. Para Titan kalah dan akibatnya mereka dihukum,
dengan sebagian besar dari mereka dikurung di Tartaros. Semua Titan perempuan,
dan beberapa Titan pria, bebas dari hukuman karena memihak para dewa Olimpus
dalam peperangan tersebut.
Menurut mitos Orfik, Zeus memusnahkan para Titan dengan
petirnya, karena mereka membunuh dan memakan putranya Zagreus (Dionisos). Dari
abu mereka, manusia diciptakan.
Secara umum,
para Titan dapat dibagi menjadi dua generasi. Titan Generasi pertama adalah
anak-anak Uranus dan Gaia, sedangkan Titan generasi kedua merupakan anak-anak
dari Titan generasi pertama.
Generasi Pertama
Para Titan generasi pertama merupakan keturunan langsung
Uranus dan Gaia.
Menurut Hesiodos, Kronos merupakan Titan yang paling muda
sekaligus paling berani. Dia menjadi pemimpin para Titan setelah mengalahkan
ayahnya, Uranus. Setelah kalah dalam peperangan melawan para dewa Olimpus, yang
merupakan anak-anaknya sendiri, Kronos dikurung di Tartaros.
Menurut Hesiodos, para Titan berjumlah dua belas, enam
pria dan enam wanita. Dalam mitos Orfik, para Titan berjumlah empat belas,
dengan tujuh pria dan tujuh wanita. Dalam versi Orfik , ada penambahan Forkis
dan Dione sebagai Titan. Ini tidak termasuk Titan generasi kedua.
Beberapa pendapat menyebut bahwa Dione termasuk Titan,
namun ada pula yang menyebut bahwa dia merupakan Okeanid.
Berikut ini adalah daftar Titan generasi pertama dalam
berbagai versi:
Hesiodos
|
Apolldooros
|
Diodoros Sikolos
|
Orfik
|
Hyginus
|
|
Titan pria
|
|||||
Kronos
|
Kronos
|
Kronos
|
Kronos
|
Saturnus
|
|
Okeanos
|
Okeanos
|
Okeanos
|
Okeanos
|
Oceanus
|
|
Hiperion
|
Hiperion
|
Hiperion
|
Hiperion
|
Hyperion
|
|
Iapetos
|
Iapetos
|
Iaeptos
|
Iapetos
|
Polus
|
|
Krios
|
Krios
|
Krios
|
Krios
|
Atlas
|
|
Koios
|
Koios
|
Koios
|
Kaus
|
-
|
|
-
|
-
|
-
|
Forkis
|
-
|
|
Titan wanita
|
Rea
|
Rea
|
Rea
|
Rea
|
Ops
|
Tethis
|
Tethis
|
Tethis
|
Tethis
|
Themis
|
|
Theia
|
Theia
|
Themis
|
Theia
|
Moneta
|
|
Themis
|
Themis
|
Foibe
|
Themis
|
Dione
|
|
Foibe
|
Foibe
|
Mnemosine
|
Foibe
|
-
|
|
Mnemosine
|
Mnemosine
|
-
|
Mnemosine
|
-
|
|
-
|
Dione
|
-
|
Dione
|
-
|
Berikut adalah Titan generasi pertama yang paling
dikenal:
· Kronos
· Okeanos
· Hiperion
· Iapetos
· Koios
· Krios
· Rea
· Tethis
· Themis
· Mnemosine
· Theia
· Foibe
· Dione
1.
Kronos
Kronos adalah penguasa dunia dan pemimpin para Titan.
kronos adalah putra bungsu Uranus dan Gaia, meskipun menurut Diodoros Sikolos,
dia adalah putra sulung mereka.
Kronos menikahi saudarinya Rea dan menjadi ayah dari
Hestia, Poseidon, Hades, Demeter, Hera, dan Zeus.
Kronos adalah dewa langit dan dewa penguasa dunia setelah
menggulingkan Uranus. Uranus sendiri dikalahkan setelah Kronos memotong alat
kelaminnya. Kronos juga adalah dewa pertaninan dan kesuburan. Orang Romawi
mengenalnya sebagai Saturnus, dewa pertanian Romawi. Dalam astronomi, Saturnus
adalah planet keenam di tata surya. Sebelum teleskop ditemukan, planet Saturnus
adalah planet terjauh yang dapat dilihat dengan mata terlanjang, jadi dalam
waktu yang lama, Saturnus dikenal sebagai planet terluar di tata surya.
Saturnus dikenal sebagai planet gas raksasa, dengan ciri berupa cincin di
selilingnya.
Ketika ayahnya, Uranus, mengurung saudara-saudara Kronos,
yaitu para Hektonkheire dan Kiklops di Tartaros, Gaia menjadi marah. Gaia lalu
mengajak para Titan untuk memberontak terhadap Uranus. Kronos, Titan termuda,
terkuat, sekaligus tercerdas, bersedia membantu. Kronos memotong alat kelamin
ayahnya dengan sabit dan melemparnya ke laut.
Dengan mengalahkan ayahnya, Kronos menjadi penguasa
dunia. Dia berbagi kekuasaannya dengan para Titan lainnya. Kronos menggantikan
Uranus sebagai penguasa langit. Selama masa pemerintahannya, Kronos menciptakan
manusia, dan ketika itu umat manusia mengalami masa kedamaian yang disebut
Zaman Emas.
Namun Kronos tidak membebaskan para Hekatonkheire dan
Kiklops dari Tartaros. Dia membiarkan mereka terkurung di sana. Gaia lagi-lagi
marah dan akibatnya meramalkan bahwa Kronos pun akan dikalahkan oleh putranya
sendiri.
Kronso ketakutan pada ramalan tersebut dan berusaha
mencegahnya terjadi. Dia menelan setiap anak yang dilahirkan oleh istrinya.
Namun Rea berhasil mengelabui Kronos dengan memberikan batu berlapis kain untuk
ditelan, sementara anak keenamnya, Zeus, disembunyikan di Kreta.
Ketika Zeus
dewasa, dia berhasil membuat Kronos memuntahkan semua anak-anak yang pernah
ditelannya. Akhirnya pecah perang antara para Titan melawan Zeus dan
saudara-saudaranya. Dalam perang tersebut, Kronos dan para Titan dikalahkan,
lalu dikurung di Tartaros dengan dijaga oleh para Hekatonkheire. Zeus lalu
menggantikan Kronos sebagai penguasa dunia.
2.
Okeanos
Okeanos adalah Titan penguasa samudra. Dia adalah putra
sulung Uranus dan Gaia. Samudra Okenaos dikatakan mengalir dalam aliran yang
mengelilingi bumi, yang saat itu dipercaya berbentuk datar.
Okeanos menikahi saudarinya, Tethis. Semua putra mereka
menjadi dewa sungai. Okeanos dan Tethis juga memiliki tiga ribu orang anak
perempuan yang disebut para Okeanid.
Okeanos adalah satu-satunya Titan pria putra Uranus yang
memihak kelompok Zeus dalam perang Titanomakhia. Selama perang itu, Hera dijaga
oleh Okeanos dan istrinya.
Menurut
Homeros dan Apollonios dari Rhodos, Okeanos lebih tua daripada para Titan.
Menurut Homeros, para dewa lahir dari Okeanos, yang merupakan samudra purba.
Dia adalah yang tertua di antara semua dewa, dan merupakan ayah para dewa.
Sementara menurut Apollonios dalam karyanya Argonautika, Eurinome sang dewi
pencipta terlahir dari Okeanos.
3.
Hiperion
Hiperion adalah Titan matahari dan putra Uranus dan Gaia.
Hiperion menikahi saudarinya sendiri, yaitu Titan perempuan bernama Theia.
Anak-anak mereka antara lain Helios (dewa matahari), Eos (dewi fajar), dan
Selene (dewi bulan). Karena sama-sama dewa dewa matahari, Hiperion sering
tertukar dengan Helios.
Ketika Kronos menyerang Uranus, Hiperion bersama tiga
Titan lainnya (Koios, Krios dan Iapetos) ikut memegangi Uranus. Karena itu
mereka berempat disebut sebagai empat pilar dunia, dan Hiperion melambangkan
pilar timur.
Dalam perang Titanomakhia, Hiperion memihak para Titan
sehingga dia dikurung di Tartaros.
Menurut
Diodoros Sikolos, Hiperion adalah seorang manusia yang menikah dengan Basileia
(Theia). Dia dibunuh oleh saudara-saudaranya, para Titan.
4.
Iapetos
Iapetos adalah salah seorang Titan putra Uranus dan Gaia.
Dia menikah dengan salah seorang anak perempuan Okeanos dan Tethis, kemungkinan
Klimene atau Asia. Iapetos memiliki anak beberapa Titan, antara lain Atlas,
Menoitios, Prometheus dan Epimetheus. Menurut pendapat lainnya Iapetos menikahi
saudarinya sendiri, Themis, dan menjadi ayah dari Prometheus.
Iapetos adalah Titan Kehidupan Mortal, dan anaknya,
Prometheus, merupakan pencipta manusia dan makhluk mortal lainnya.
Ketika Kronos menyerang Uranus, Iapetos bersama tiga
Titan lainnya (Koios, Krios dan Hiperion) ikut memegangi Uranus. Karena itu
mereka berempat disebut sebagai empat pilar dunia, dan Hiperion melambangkan
pilar barat.
Dalam perang Titanomakhia, putranya, Prometheus,
mmebujuknya untuk berpindah pihak pada Zeus daripada berperang melawan Zeus.
Iapetos tidak menghiraukan nasehatnya, jadi ketika Zeus mengalahkan para Tiran,
Iapetos ikut dikurung di Tartaros.
Putra-putra Iapetos juga terkena hukuman Zeus. Atlas
dihukum karena ikut membantu para Titan dalam perang melawan dewa Olimpus.
Atlas diharuskan memikul langit di pundaknya. Atlas harus menjalani hukumannya
memikul langit di ujung barat dunia. Ini sesuai dengan Iapetos, yang melambangkan
pilar barat dunia. Sementara Menoitios dihukum dengan cara dihantam oleh petir
Zeus sebelum kemudian dilempar ke Erebos (Dunia Bawah).
Dua putra
Iapetos lainnya, Prometheus dan Epimetheus, mendukung Zeus dalam perang,
sehingga mereka tidak ikut dihukum bersama ayah dan saudara-saudara mereka.
Namun tetap saja pada akhirnya mereka memperoleh nasib buruk. Epimetheus
menikahi Pandora, manusia perempuan pertama, yang kemudian melepaskan segala
bentuk penderitaan pada umat manusia. Sementara Prometheus dihukum dirantai di
puncak Gunung Kaukasus karena telah membantu manusia menipu Zeus dan mencuri
api dari Olimpus untuk diberikan pada manusia. Setiap hari liver Prometheus
dimakan oleh seekor elang, dan kemudian secara otomatis tumbuh lagi, untuk kemudian
dimakan lagi.
5.
Koios
Koios adalah Titan kecerdasan dan pikiran yang ingin
tahu. Dia adalah putra Uranus dan Gaia. Namanya bermakna "pertanyaan"
atau "bertanya". Dia menikahi saudarinya sendiri, Foibe. Anaknya
adalah Leto dan Asteria.
Ketika Kronos menyerang Uranus, Koios bersama tiga Titan
lainnya (Iapetos, Krios dan Hiperion) ikut memegangi Uranus. Karena itu mereka
berempat disebut sebagai empat pilar dunia. Nama lain dari Koios, yakni Polos
("dari kutub utara"), mengindikasikan bawa dia melambangkan pilar
utara. Koios berperan sebagai dewa poros surga, yang menjadi pusat perputaran
langit dan bintang. Dia juga kemungkinan adalah dewa orakel surga, seperti juga
istrinya Foibe, yang merupakan dewi orakel bumi, dan cucu mereka, Apollo, juga
menjadi dewa yang menguasai orakel.
Ketika Zeus
mengalahkan para Titan, Koios ikut dikurung di Tartaros karena mendukung para
Titan.
6.
Krios
Krios adalah salah seorang Titan putra Uranus dan Gaia.
Dia menikahi saudari tirinya,Euribia, anak perempuan Gaia dan Pontos.
Anak-anaknya antara lain Perses, Pallas, dan Astraios.
Ketika Kronos menyerang Uranus, Iapetos bersama tiga
Titan lainnya (Koios, Iapetos dan Hiperion) ikut memegangi Uranus. Karena itu
mereka berempat disebut sebagai empat pilar dunia. Krios dipercaya melambangkan
dengan pilar selatan, karena dia dikaitkan dengan rasi bintang Aries, yang
muncul di langit selatan pada musim semi.
Ketika Zeus
mengalahkan para Titan, Krios ikut dikurung di Tartaros karena memihak para
Titan.
7.
Rea
Rea adalah Titan dan dewi bumi. Dia adalah anak perempuan
Uranus dan Gaia. Menurut Diodoros Sikolos, nama lain Rea adalah Pandora. Rea
dikenal oleh orang Romawi sebagai dewi Ops atau Magna Mater.
Rea menikahi saudaranya, Kronos, dan melahirkan para dewa
Olimpus, yaitu Hestia, Poseidon, Hades, Demeter, Hera, dan Zeus. Hewan kesayagannya
adalah singa. Rea juga punya kendaraan berupa kereta perang yang diteraik oleh
sepasang singa.
Ketika diramalkan bahwa Kronos akan dikalahkan oleh
anaknya sendiri, Kronos berusaha mencegah ramalan itu. Setiap kali Rea
melahirkan, maka Kronos akan menelan sang anak. Ketika Zeus, putra keenamnya
lahir, Rea melakukan upaya agar Kronos tidak menelan anaknya lagi. Rea
memberikan batu berlapis kain kepada Kronos, sementara Zeus disembunyikan di
Kreta, di sana Zeus dijaga oleh para nimfa dan para Kuretes.
Setelah Zeus dewasa, Rea membantunya untuk membuat Kronos
memuntahkan semua anak yang pernah ditelannya.
Sebagai Ops, dia adalah dewi kesuburan dan kelimpahan.
Ops disembah bersama Consus, dewa dengan fungsi yang tidak jelas.
Rea kadang diidentikkan dengan Kibele, dewi atau ibu bumi
dari Phrygia. Rea juga dikaitkan dengan dewi dari Kreta, Diktinna, yang dulunya
dikenal sebagai Britomartis.
Dalam mitos
Orfik, setelah Zeus lahir, Rea mengganti namanya menjadi Demeter. Sebagai
Demeter, Rea diperkosa oleh Zeus, dan akibatnya dia melahirkan Persefone. Zeus
kemudian memperkosa Persefone dan lahirlah Dionisos atau Zagreus.
8.
Tethis
Tethis adalah Titan laut. Dia adalah anak perempuan Uranus
dan Gaia. Dia menjadi istri saudaranya, Okeanos. Dia merupakan ibu dari semua
dewa laut. Dia juga disebutkan melahirkan tiga ribu anak perempuan yang disebut
para Okeanid.
Putri sulungnya adalah Stiks, yang merupakan satu-satunya
dewi sungai perempuan, sementara putrinya yang lain yang terkenal adalah
Amfitrit, yang menjadi istri Poseidon, dan Doris, yang menikahi Nereus dan
menjadi dewi laut.
Selama perang antara para Titan melawan dewa Olimpus,
Hera dijaga oleh Okeanos dan Tethis.
Dalam Iliad karya Homeros, Okeanos dan Tethis bertengkar
dan Hera ingin membuat mereka berbaikan kembali. Hera sangat perhatian terhadap
para orang tua angkatnya itu, namun ini sebenarnya merupakan rencanan Hera
untuk dapat menggoda Zeus supaya Zeus melupakan keadaan Perang Troya.
Menurut
beberapa sumber lainnya, Tethis dan Okeanos adalah orang tua purba para dewa.
Mereka bukanlah Titan, melainkan yang tertua di antara para dewa.
9.
Themis
Themis adalah Titan keadian. Dia adalah anak perempuan
Uranus dan Gaia. Seperti ibunya, dia dikenal sebagai dewi bumi. Kemudian dia
dikenal sebagai dewi keteraturan dan keadilan.
Themis adalah istri kedua Zeus. Themis memiliki banyak
anak, antara lain para Hoirai, yaitu Eunomia (ketertiban), Dike (keadilan) dan
Eirene ("kedamaian"). Anaknya yang lain adalah para Moirai.
Menurut Aiskhylos, Themis menikahi saudaranya Iapetos
(sebelum menikah dengan Zeus), dan menjadi ibu dari Titan Prometheus.
Seperti ibunya, Themis juga memiliki kemampuan meramal.
Orakel Delphi pada awalnya milik Gaia, sebelum diserahkan pada Themis. Kemudian
Themis menyerahkan orakel itu pada Apollo.
Peradilan tidak hanya ada di Olimpus dan di bumi, namun
juga di Dunia Bawah. Adalah keputusan Themis yang menentukan apakah seorang
arwah pergi ke Padang Elisian atau Tartaros. Themis digambarkan mengenakan
penutup mata, yang melambangkan bahwa dirinya tidak pandang bulu dalam
menetapkan peradilan berupa berkah atau hukuman terhadap para arwah. Jika ada
arwah yang diputuskan dikirim ke Tartaros, maka para Erinyes akan membawa sang
arwah menuju Tartaros.
Themis
memiliki tiga pengiring, yang juga bertindak sebagai hakim bagi para arwah di
dunia bawah. Mereka semua adalah putra Zeus, salah satu di antaranya adalah
Aiakos, putra Aigina, sedangkan dua lainnya adalah Rhadamanthis dan Minos,
dua-duanya merupakan putra Eruope. Ketiga hakim itu menjadi dewa minor di dunia
bawah.
10.
Mnemosine
Mnemosine adalah Titan ingatan. Dia adalah anak perempuan
Uranus dan Gaia. Dia adalah personifikasi abstrak ingatan, memori, dan
kenangan. Orang Romawi mengenalnya sebagai Moneta.
Mnemosine
bercinta dengan Zeus dan melahirkan sembilan orang anak perempuan, yang dikenal
sebagai para Musai. Zeus bercinta dengan Mnemosine selama sembilan malam
berturut-turut, dan setahun kemudian, Mnemosine melahirkan sembilan orang
Musai. Kesembilan Musai itu adalah Kalliope, Kleio, Euterpe, Thaleia,
Melpomene, Terpsikhore, Erato, Polihimnia, dan Urania.
11.
Theia
Theia adalah Titan sihir. Dia merupakan anak perempuan
Uranus dan Gaia. Nama lainnya adalah Eurifaissa.
Theia juga adalah dewi cahaya. Dia menikahi saudaranya
Hiperion dan melahirkan Eos (dewi fajar), Helios (dewa matahari), dan Selene
(dewi bulan). Theia juga bercinta dengan saudaranya yang lain, yakni Okeanos,
dan melahirkan para Kerkops.
Menurut
Diodoros Sikolos, nama aslinya adalah Basileia dan merupakan seorang ratu yang
berkuasa setelah Uranus. Dia menikahi Hiperion dan memiliki anak Helios dan
Selene. Dia adalah ratu manusia yang kemudian didewakan. Ketika para Titan
membunuh suaminya dan menenggelamkan putranya, Basileia melarikan diri ke
tempat yang tidak tentu, sampai akhirnya dia menghilang setelah terjadi badai
petir.
12.
Foibe
Foibe adalah Titan bulan. Dia adalah anak perempuan
Uranus dan Gaia. Foibe menikahi saudaranya, Koios. Anak-anaknya adalah Leto dan
Asteria, jadi Foibe adalah nenek Apollo, Artemis, dan Hekate.
Namanya bermakna "cahaya", dan dia nampaknya
dikaitkan dengan bulan. Menurut penulis drama abad ke-5 SM, Aiskhylos, Foibe
menyerahkan orakel Delphi kepada cucunya Apollo, meskipun beberapa penulis kuno
menyebut bahwa adalah saudari Foibe, yakni Themis, yang menyerahkan orakel
Delphi kepada Apollo setelah Apollo membunuh naga Pithon.
Menurut
mitos penciptaan Pelasgos, Foibe ditugaskan oleh Eurinome untuk berkuasa di
bulan bersama Titan Atlas.
13.
Dione
Dione adalah dewi yang tidak jelas. Tidak diketahui
secara pasti apakah dia adalah Titan atau Okeanid. Tidak ada penulis kuno yang
menjelaskan atributnya, namun kemungkinan dia adalah dewi laut, terutama karena
Dione juga dikenal dengan nama lainnya, Thalassa, yang merupakan dewi laut.
Dengan nama ini, dia barangkali menjadi istri Pontos.
Dalam Theogonia karya Hesiodos, Dione adalah anak
perempuan Okeanos dan Tethis.
Dalam Iliad karya Homeros, Dione adalah ibu Afrodit, dewi
cinta. Dione menghibur putrinya, yang baru saja dilukai oleh Diomedes, pahlawan
Yunani. Homeros tidak menjelaskan siapa orang tua Dione atau apa kekuasaan
Dione. Mitografer Yunani, Apollodoros, dan penulis drama tragedi, Euripides
dalam dramanya Helene, juga menampilkan Dione sebagai ibu Afrodit, kecuali
bahwa mereka menyebutnya sebagai anak perempuan Uranus dan Gaia, yang dengan
demikian menjadikannya sebagai seorang Titan. Para mitografer Romawi juga
menyebut Dione sebagai Titan dan ibu Venus (Afrodit).
Dione berbagi orakel Dodona bersama Zeus.
Berikut ini
adalah perbedaan versi mengenai status Dione:
Status Dione
|
Sumber
|
Titan
|
Homeros: Iliad ?
Apollodoros: Bibliotheke. Euripides: Helene. Hyginus: Fabulae. Mitos Pelasgos. |
Okeanid
|
Hesiodos: Theogonia
|
Dalam Himne Homeros untk Apollo Delos, Dione merupakan
salah satu dewi yang mengawasi ketika Leto melahirkan Apollo di pulau Delos.
Nama Dione mungkin penting, karena nama ini merupakan
bentuk feminin dari Zeus. Dalam lembaran Linear B, Dione ditulis sebagai
DI-WI-JA atau Diwia, sedangkan Zeus ditulis DI-WO, DI-WE atau DI-WI-JE-U. Dione
mungkin adalah dewi yang penting sebelum terjadinya migrasi bangsa Doria dan
sebelum zamannya Homeros. Para sejarawan percaya bahwa ketika orang Yunani
Hellenik bermigrasi ke Yunani (1150-950 SM), mereka memabwa serta dewa-dewi
mereka sendiri. Pada awalnya, Dione adalah istri Zeus. Namun di kemudian hari
dia digantikan oleh dewi pra-Hellenik lainnya dari Argos, yaitu Hera, yang
menjadi istri Zeus di Olimpus.
Menurut
mitos penciptaan Pelasgos, Dione ditugaskan oleh Eurinome untuk memerintah di
bulan, bersama Titan Atlas.
Generasi Kedua
Titan generasi kedua adalah para Titan muda yang
merupakan keturunan dari para Titan generasi pertama. Meskipun demikian, tidak
ada pengelompokkan pasti untuk Titan generasi kedua ini karena banyak pula dewa
yang merupakan keturunan Titan generasi pertama namun tidak dianggap sebagai
Titan. Zeus dan kelima saudaranya merupakan anak-anak Titan Kronos dan Rea,
namun mereka tidak disebut sebagai Titan generasi kedua, melainkan sebagai dewa
Olimpus. Titan Okeanos juga memiliki anak yaitu tiga ribu dewa sungai dan tiga
ribu nimfa Okeanid, dan kesemuanya tidak disebut sebagai Titan, dengan
kemungkinan pengecualian bagi Okeanid Stiks dan Metis, mereka berdua dianggap
sebagai Okeanid sekaligus sebagai Titan.
Beberapa mungkin
berpendapat bahwa Helios dan saudari-saudarinya merupakan Titan, dan ada pula
yang mengatakan sebaliknya. Bahkan ada pula yang mengatakan bahwa Hekate adalah
Titan, yang jika demikian adanya, berarti Hekate adalah Titan generasi ketiga.
Daftar di bawah ini berisi para dewa yang menurut sebagian besar pendapat
merupakan Titan generasi kedua.
·
Atlas
·
Prometheus
·
Epimetheus
·
Menoitios
·
Helios
·
Perses
·
Astraios
·
Pallas
·
Leto
·
Asteria
·
Stiks
·
Metis
1.
Atlas
Atlas adalah Titan putra Iapetos dan Okeanid Klimene atau
Asia. Dia adalah saudara Menoitios, Prometheus, dan Epimetheus.
Ketika saudaranya, Prometheus, berusaha membujuknya untuk
tidak berperang melawan para dewa Olimpus, dia tidak menghiraukannya.
Akibatnya, setelah perang Zeus menghukum Atlas, yaitu dengan memnjadikannya
memikul langit di bahunya.
Atlas menikahi Pleïone, putri Okeanos dan Tethis. Dia
menjadi ayah dari tujuh orang anak perempuan yang dikenal sebagai Pleiades,
mereka adalah Elektra, Taÿete, Maia, Kelaino, Alkione, Asterope (Sterope) dan
Merope. Hanya Merope yang memiliki suami manusia, tepatnya Sisifos, raja
Korinthos.
Atlas juga kemungkinan adalah ayah para Hesperidees
(Putri Bintang Senja), penjaga apel emas di taman Hesperide. Atlas bercinta
dengan Hesperis dan menjadi ayah dari Aigle, Arethusa, Erytheia, Hespere
(Hespera), Hespereia, Hesperusa dan Hestia.
Satu cerita menyebutkan bahwa pahlawan Perseus, ketika
dalam perjalanan pulang seusai membunuh Gorgon Medua, mengubah Atlas, yang
sedang dihukum, menjadi batu, karena Perseus kasihan padanya dan ingin
membebaskan Atlas dari penderitaannya.
Kisah ini
kontradiktif dengan kisah pertemuan Atlas dengan pahlawan lainnya Herakles,
yang merupakan cicit Perseus. Herakles melaksanakan tugas kesebelasnya yang
mengharuskannya mengambil apel emas Hesperides. Dalam prosesnya, Atlas gagal
mengelabui Herakles untuk menggantikannya memikul langit selamanya.
2.
Prometheus
Prometheus adalah Titan pemikiran. Dia adalah putra Titan
Iapetos dan Themis atau mungkin Klimene atau Asia, keduanya adalah Okeanid.
Prometheus adalah saudara Atlas, Menoitios dan Epimehetus. Dia menikahi
Pronoeia dan merupakan ayah Deukalion.
Selama perang antara para Titan dan dewa Olimpus,
Prometheus memihak Zeus karena mengetahui bahwa para dewa Olimpus akan memenangkan
perang. Sayangnya Prometheus tidak berhasil membujuk ayahnya Iapetos dan
saudaranya Atlas untuk bergabung bersamanya. Akibatnya Iapetos dikurung di
Tartaos, sedangkan Atlas dihukum memikul langit di pundaknya.
Ketika Athena hendak lagi, kemungkinan Prometheus atau
Hefaistos membelah kepala Zeus dengan sebuah kapak. Athena muncul dari kepala
Zeus dengan mengenakan baju tempur lengkap.
Prometheus memiliki kekuatan untuk melihat masa depan.
Dia berhasil menyelamatkan keturunannya selama Banjir Besar.
Prometheus adalah pelindung umat manusia. Dia juga
merupakan yang paling cerdas dan cerdik di antara para dewa. Dia mencuri api
dari Olimpus, menyembunyikannya dalam tangkai adas, dan memberikannya kepada
manusia. Dia mengelabui Zeus untuk memperoleh bagian terburuk dalam persembahan
kurban bagi para dewa, sementara manusia berhak menjaga bagian terbaiknya untuk
mereka sendiri. Akibat tipuannya itu, Prometheus dihukum oleh Zeus, yang
memerintahkan supaya dia dirantai di puncak Kaukasus. Seekor elang raksasa
memakan hatinya setiap hari.
Ketika Prometheus bertemu Io, yang sedang berjalan dalam
wujud sapi, dia memberitahu bahwa Io akan dapat kembali ke wujud aslinya di
Mesir. Dia juga memberitahunya bahwa Io akan melahirkan putra Zeus di Mesir,
dan bahwa keturunan Io kelak akan membebaskannya dari hukumannya.Ratusan tahun
kemudian, Prometheus akhirnya dibebaskan oleh Herakles, putra Zeus dan
keturunan Io, sesuai ramalannya dahulu. Dalam versi lainnya, seorang kentaur
bernama Kheiron menyerahkan keabadiannya untuk Prometheus, supaya Kheiron dapat
mati dan bebas dari rasa sakitnya.
Prometheus,
atau mungkin Themis, memperingatkan Zeus untuk tidak memperkosa Thetis, karena
diramalkan bahwa putra Thetis akan menjadi lebih kuat daripada ayahny. Zeus,
tak mau memiliki keturunan yang lebih kuat, akhirnya tak jadi memperkosa Tethis
dan menikahkan Tethis dan seorang pahlawan manusia bernama Peleus.
3. Epimetheus
Epimetheus adalah Titan pemikiran kemudian atau renungan.
Dia adalah putra Titan Iapetos dan Okeanid Klimene atau Asia.
Dia adalah saudara Prometheus, Menoitios dan Atlas.
Epimetheus menikah dengan perempuan pertama, yaitu Pandora, dan menjadi ayah
dari Pyrrha.
Tak seperti saudaranya, Epimetheus bukanlah dewa yang
cerdas. Karena itu dia kadang-kadang disebut sebagai Epimetheus Si Otak
Amburadul.
4. Menoitios
Menoitios adalah putra Titan Iapetos dan Klimene atau
Asia. Dia adalah saudara Atlas, Ptometheus, dan Epimetheus. Dia kemungkinan
adalah Titan amarah kejam, tindakan gegabah, dan mortalitas manusia. Dia
membuat Zeus marah sehingag dia dihantam oleh Zeus dengan kilatan petirnya,
sebelum kemudian dibuang ke Erebos. Dalam versi lainnya, Menoitios diserang
oleh Zeus akibat ikut serta membantu para Titan dalam Titaomakhia.
5. Helios
6. Perses
Perses adalah putra Titan Krios dan Euribia. Dia dalah
saudara Astraios dan Pallas. Dia menikahi Asteria dan menjadi ayah Hekate.
Peses kemungkinan dikurung bersama para Titan lainnya di
Tartaros akibat ikut melawan Zeus dan para dewa Olimpus.
7.
Astraios
Astraios adalah putra Krios dan Euribia. Dia adalah
saudara Perses dan Pallas. Dia menikahi Eos, dewi fajar. Anak-anaknya adalah
para dewa angin (Anemoi), yaitu Boreas, Zefiros, dan Notos.
Namanya
bermakna "berbintang", dan dia memang ayah bintang-bintang, karena
itulah Astraios disebut juga sebagai Titan bintang-bintang.
8.
Pallas
Pallas adalah putra Titan Krios dan Euribia. Dia adalah
saudara Perses dan Astraios.
Pallas
menikah dengan seorang Stiks, seorang Okeanid. Anak mereka adalah Bia (tenaga),
Nike (kejayaan), Kratos (kekuatan), dan Zelos (semangat).
9.
Leto
Leto adalah putri Tiran Koios dan Foibe. Dia adalah
saudari Asteria. Tidak jelas Leto adalah dewi apa, namun dia kemungkinan adalah
dewi kesuburan.
Leto diperkosa oleh Zeus dan menjadi ibu dari dua dewa
penting di Olimpus, yaitu Apollo dan Artemis.
Dari semua dewi yang menderita akibat rasa cemburu Hera,
Leto adalah yang paling tersiksa. Ketika sedang hamil anak Zeus, Leto
terus-menerus dianiaya oleh Hera.
Hera melarang bumi untuk memberi tempat bagi Leto untuk
melahirkan, akibatnya Leto kebingungan mencari tempat melahirkan. Dia pun
terpaksa berjalan tak tentu arah hingga akhirnya tiba di pulau Ortygia, yang
menurut cerita merupakan saudari Leto, yakni Asteria, yang telah berubah wujud.
Di sana Leto dapat melahirkan karena pulau itu tidak tersambung dengan bumi.
Hera masih belum puas. Dia melarang Eileithyia, dewi
kelahiran, membantu proses kelahiran Leto. Akibatnya Leto mengalami penderitaan
yang amat sangat ketika sedang melahirkan. Disebutkan bahwa Leto melahirkan
Apollo dan Artemis dengan berpegangan pada sebuah pohon zaitun di pulau
Ortygia. Sumber lain menyebutkan bahwa Leto melahirkan Artemis terlebih dahulu
di Ortygia. Kemudian, Artemis yang masih bayi membantu ibunya melahirkan Apollo
di pulau Delos.
Bersama
kedua anaknya, Leto datang ke Lykia dan hendak minum di suatu kolam di sana.
Namun penduduk Lykia tidak mau Leto minum di kolam mereka. Orang-orang itu
kemudian mengaduk-aduk lumpur di dasar kolam sehingga airnya menjadi berlumpur.
Leto marah terhadap tindakan mereka. Akibatnya dia mengubah orang-orang itu
menjadi kodok, yang harus menghabiskan sisa hidup mereka di air kolam atau
sungai.
Apollo dan Artemis sering membantu ibunya ketika dia
sedang dilanda masalah. Di Delphi, Leto dikejar-kejar oleh raksasa Titios, yang
ingin memperkosanya.
Titios adalah putra Zeus dan Elare, putri Orkhomenos.
Untuk menyelamatkan Elare dari kemurkaan Hera, Zeus menyembunyikan Elare di
bawah tanah. Pada masa itulah Titios tumbuh dengan sangat cepat.
Leto sedang pergi mengunjungi putranya di Pythos
(Delphi), ketika Titios melihatnya dan bernafsu untuk memperkosanya. Titios
mengejar Leto hingga anak-anak Leto akhirnya tiba dan membunuh raksasa itu.
Titios kemudian dibuang oleh Apollo dan Artemis ke Tartaros. Di sana, hati
(Atau jantung) Titios dimakan oleh burung hering selamanya.
Suatu ketika ratu Niobe menyombong bahwa dia lebih hebat
daripada Leto karena dia memiliki tujuh pasang anak yang kuat dan cantik, dan
dengan demikian lebih banyak daripada anak-anak Letoa. Niobe lalu dengan
arogannya melarang rakyat Thebes menyembah Leto dan memerintahkan mereka untuk
menyembahnya.
Apollo dan Artemis marah terhadap kesombongan Niobe dan
akhirnya membunuh semua anak-anaknya.
Leto sering
berburu di hutan, bersama putrinya Artemis, dan kadang-kadang bersama putranya
Apollo juga. Leto berburu dengan menggunakan panah.
10.
Asteria
Asteria adalah putri Titan Koios dan Foibe. Dia adalah
saudari Leto. Asteria menikahi Perses dan menjadi ibu Hekate.
Tidak lama setelah saudaranya dikurung di Tartaros, Zeus
jatuh cinta dan ingin memperkosa Ateria. Zeus mengejarnya namun Asteria
berhasil berhasil kabur dengan cara terjun dari tebing dan kemudian secara
tiba-tiba berubah menjadi burung puyuh.
Beberapa
pendapat, Asteria berubah menjadi pulau Delos, yang pada awalnya memang dinamai
Asteria atau Ortygia (ortyx bermakna "burung puyuh"). Ketika
saudarinya hamil oleh Zeus, Leto dianiaya oleh Hera. Asteria lalu menyediakan
tempat berlindung bagi Leto supaya Leto dapat melahirkan anak-anaknya, yaitu
Apollo dan Artemis.
11.
Stiks
Stiks adala dewi-sungai di dunia bawah. Dia adalah
seorang Okeanid; putri tertua Okeanos dan Tethis. Dia adalah satu-satunya dewi
sungai perempuan di dunia bawah. Dia menikahi Titan Pallas, dan memiliki empat
orang anak, yaiut Bia. Kratos, Nike, dan Zelos. Menurut suatu versi, Stiks
disebut sebagai ibu Persefone oleh Zeus.
Ketika para
dewa Olimpus bertempur melawan para Titan, Stiks mengirim anak-anaknya untuk
membantu Zeus. Atas bantuannya, Stiks menjadi dihormati oleh para dewa, setiap
sumpah yang diambil demi namanya akan menjadi sumpah yang tak dapat dilanggar.
12.
Metis
Metis adalah dewi kearifan dan kebijaksanaan. Dia adalah
putri Okeanos dan Tethis.
Metis adalah istri pertama Zeus. Zeus meminta Metis untuk
memberi Kronos suatu ramuan, yang membuat Kronos memuntahkan semua suadara dan
saudari Zeus yang sebelumnya telah ditelan Kronos. Ketika Zeus mengurung
ayahnya dan para Titan lainnya di Tartaros, Uranus dan Gaia memperingatkan Zeus
bahwa anak kedua Metis adalah seorang laki-laki dan sang putra akan mengalahkan
Zeus. Metia yang ketika itu sedang hamil, ditelan oleh Zeus untuk mencegah
ramalan itu terjadi. Di kemudian hari, ketika tiba saatnya bagi Metia untuk
melahirkan, Zeus merasakan sakit kepala yang amat sangat. Kemungkinan
Hefaistos, atau Prometheus, membelah kepala Zeus dengan sebuah kapak. Dari
kepala Zeus kemudian terlahir Athena, yang sudah mengenakan baju zirah lengkap.
Athena mewarisi peran Metis sebagai dewi kebijaksanaan
dan salah satu julukan Athena adalah Polymetis (kebijaksanaan). Metis terus
berada dalam tubuh Zeus namun dia terus memberikan nasehat dan saran bijak
kepada Zeus dari dalam tubuh Zeus.
Menurut
mitos penciptaan Pelasgos, Metis adalah seorang Titan yang menguasai planet
Merkurius bersama Titan Koios.
KISAH PARA PAHLAWAN
A. Perseus
Perseus adalah
suami Andromeda dan merupakan pendiri kota Mikenai (atau Mikene) dan dinasti
Perseid. Dia adalah salah satu pahlawan dari generasi awal. Perseus terkenal
atas petualangannya dalam membunuh Medusa dan menyelamatkan Andromeda dari
monster Ketos. berikut adalah rangkaian petualangannya:
Kelahiran
Di kerajaan Argos terdapat seorang putri yang bernama
Danae, Ia adalah putri dari Akrisios raja Argos. Suatu hari, disebabkan rasa
kecewa atas kesialannya karena tidak memiliki seorangpun cucu, ia berkonsultasi
dengan Orakel Delphi. Namun hasil konsultasinya sangat mengejutkan. Orakel
meramalkan bahwa anak dari Danae (cucu Akrisios) akan membunuhnya suatu hari
nanti. Danae saat itu masih belum memiliki anak, dan untuk menjaganya tetap
begitu, Akrisios memenjarakannya di di menara perunggu.
Suatu hari Zeus mendatangi Danae dalam bentuk pancuran
air dan menghamilinya. Dari hubungan tersebut lahirlah seorang anak laki-laki
yang diberi nama Perseus.
Akrisios kaget ketika tahu bahwa putrinya melahirkan anak
dari Zeus. Akrisios ingin membunuh anak itu tetapi takut memicu kemarahan
dewa-dewa karena membunuh Keturunan Zeus dan Putri kandungnya sendiri, akhirnya
menemukan suatu cara. Akrisios memutuskan untuk memasukkan Danae dan Perseus ke
dalam sebuah peti kayu dan membuangnya ke laut.
Peti itu
terdampar di Pulau Serifos, tempat mereka diangkat dan diselamatkan oleh
seorang nelayan bernama Diktis, yang kemudian membesarkan Perseus hingga
dewasa. Diktis adalah saudara dari Polidektes, raja Pulau Serifos.
Melawan Medusa
Lama kelamaan, Polidektes jatuh cinta pada Danae. Namun
Perseus sudah tumbuh besar dan selalu menjaga ibunya dari paksaan Polidektes
sehingga Polidektes menyusun sebuah rencana untuk menjauhkan Perseus dari
Danae.
Ketika suatu hari Polidektes berusaha mendekati ibunya,
Perseus kembali melarang Polidektes. Akhirnya Polidektes berkata bahwa ia akan
menikahi seorang gadis sangat menyukai kuda. Polidektes pun menginginkan semua
orang untuk memberikan hadiah yang sesuai kepada mempelainya. Polidektes lalu
bertanya pada Perseus, "Apa yang akan kau berikan sebagai hadiah?
Sepasukan Kuda? Kereta kuda? atau mungkin sekotak perhiasan?"
Perseus menjawab bahwa dia tak punya apa-apa. Polidektes
pun menyebut Perseus sebagai orang miskin yang malas. Marah karena dhina
seperti itu, Perseus menyatakan bahwa dia bisa membawakan benda apapun yang
diinginkan oleh Polidektes.
"Baiklah!!" Kata Polidektes, "Bawakan
kepala Medusa untukku!"
Perseus menyanggupi permintaan Polidektes dan segera
berangkat mencari Medusa.
Medusa adalah seorang monster yang memiliki rambut ular
dan tatapan matanya akan mengubah mahkluk apapun menjadi batu. Medusa merupakan
salah satu dari tiga Gorgon.
Setelah menerima tugas itu, untuk waktu yang lama Perseus
berkelana tanpa tujuan dan tanpa harapan untuk menemukan tempat tinggal para
Gorgon. Ditengah keputusasaannya, tiba-tiba dia didatangi oleh dewi Athena.
Sang dewi membertahunya bahwa para nimfa utara akan memberikannya alat-alat
untuk membunuh Medusa dan hanya para Graiai yang mengetahui tempat para nimfa.
Para Graiai adalah tiga orang perempuan tua yang hanya
memiliki satu bola mata dan satu gigi yang mereka pakai bergantian. Perseus
merebut mata mereka dan menanyakan tempat para nimfa. Setelah diberitahu,
Perseus mengembalikan mata mereka. Perseus pergi ke tempat para nimfa. Di sana,
para nimfa meminjamkannya kantung kibisis untuk menyimpan kepala Medusa, pedang
dari Zeus, sandal bersayap dari Hermes, dan helm kegelapan dari Hades. Athena
juga meminjamkannya perisai cermin. Setelah mendapat berbagai senjata, Perseus
pun memakai sandal bersayap dan terbang menuju sarang para Grogon.
Sesampainya disana, Perseus mengenakan helm kegelapan dan
menjadi tak terlihat, karena medusa memiliki dua orang saudari yang sama ganas,
sehingga ia tidak mau wujudnya diketahui dan akhirnya dikejar oleh dua Gorgon
yang lain. Perseus masuk dan berjalan mundur ke arah para Gorgon (Stheno,
Euriale dan Medusa) yang sedang tertidur. Ia melihat wujud para Gorgon tersebut
melalui perisai cermin yang diberikan oleh Athena. Perseus mendekati Medusa dan
langsung memotong kepala Medusa dengan pedangnya. Perseus lalu memasukkan
kepala Medusa ke dalam kantung kibisis, dan bergegas pergi dari sarang para
Grogon menggunakan sandal bersayap Hermes. Sementara dari tubuh Medusa yang tanpa
kepala terlahirlah Pegasus dan Khrisaor.
Dua Gorgon
lainnya terbangun karena lahirnya Pegasus dan Khrisaor, namun tidak dapat
menemukan keberadaan orang yang membunuh Medusa.
Perseus dan Andromeda
Dalam perjalanan pulang ke Serifos, Perseus mengalami
banyak petualangan, di anataranya dia melihat Atlas yang sedang memikul langit.
Perseus merasa kasihan dan menunjukan padanya kepala Medusa sehingga Atlas
berubah menjadi batu dan tak lagi merasa letih.
Perseus terbang dengan cepat ke arah selatan, Esok
harinya, ia terbang melintasi Gurun di Libya, beberapa tetes darah medusa jatuh
ke pasir dan munculah sekumpulan ular berbisa di gurun itu. Perseus melanjutkan
perjalanannya dan melihat sebuah patung yang dirantai pada batu karang. Setelah
diamati, ternyata itu bukanlah patung melainkan seorang perempuan. Perseus
mendekati perempuan itu dan bertanya kenapa dia dirantai di tengah laut.
Perseus bertarung melawan Ketos.
Gadis itu pun bercerita. Dia adalah Andromeda, Putri dari
Kefeus dan Kassiopia. Kassiopia pernah menyombongkan bahwa putrinya lebih cantik
dari para Nereid, putri-putri Poseidon. Para Nereid mendengarnya dan melaporkan
hal tersebut pada ayah mereka. Sang ayah pun marah dan mengirimkan bencana
serta seekor monster laut yang bernama Ketos ke kerajaan yang dipimpin oleh
Kefeus.
Ketika Kefeus berkonsultasi pada Orakel, ia diberitahu
bahwa satu-satunya harapan adalah dengan mengorbankan puterinya sendiri kepada
Ketos. Akhirnya Kefeus pun melakukannya, Ia merantai putrinya di sebuah batu
karang dan membiarkannya agar dimakan oleh Ketos.
Selesai ia bercerita, tiba-tiba dari laut munculah seekor
monster yang sangat besar. Perseus bertarung dengan monster itu. Perseus
menggunakan kepala Medusa dan monster itu pun berubah menjadi batu. Perseus
lalu menghancurkannya dengan pedangnya. Perseus membebaskan Andromeda dan
memabawanya pada ayahnya, raja Kefeus, untuk meminta izin menikahi Andromeda.
Kefeus menggelar pesta untuk Perseus dan Andromeda. Namun
pesta itu diganggu oleh Finius yang dulu dijanjikan oleh Kefeus untuk
dinikahkan dengan Adromeda. Perselisihan pun terjadi antara pendukung Finius
dengan pendukung Perseus.
Untuk menghentikan semua ini, Perseus pun mengeluarkan
kepala Medusa. Namun dia terlebih dahulu menyuruh teman-temannya untuk menutup
mata mereka sehingga Finius dan para pendukungnyalah yang menjadi batu.
Perseus dan
Andromeda kemudian menikah dan memiliki anak bernama Perses. Perseus lalu pergi
bersama Andromeda menuju Serifos sementara Perses ditinggal untuk mewarisi
tahta dari Kefeus.
Pembalasan Untuk Pelidektes
Bersama Andromeda, Perseus kembali ke Serifos dan
mengetahui bahwa ibunya dan Diktis sedang bersembunyi di kuil karena Polidektes
berusaha menikahi paksa ibunya. Perseus marah atas perbuatan Polidektes selama
dia pergi. Perseus lalu menitipkan Andromeda pada ibunya dan bergegas menuju
istana Polidektes.
Di istana, Polidektes dan anak buahnya tidak mempercayai
bahwa Perseus telah berhasil membunuh Medusa. Mereka malah menertawainya.
Perseus lalu mengeluarkan kepala Medusa dan mengubah Polidektes beserta anak
buahnya menjadi batu.
Setelah itu Perseus merasa tak lagi membutuhkan kepala
Medusa, maka dia memberikan kepala itu pada dewi Athena, yang memasangnya di
tengah-tengah Aegis. Tidak lupa Perseus juga mengembalikan semua peralatan yang
dia pinjam.
Perseus bersama
Andromeda tinggal sebentar di Serifos sebelum akhirnya Perseus memutuskan untuk
kembali ke Argos, tempat keluarganya berada. Sementara Diktis didaulat menjadi
raja Serifos.
Ramalan Terlaksana
Perseus lalu memutuskan untuk kembali ke Argos menemui
kakeknya. Sementara sang kakek, Akrisios, tentu saja ketakutan mengetahui bahwa
cucunya masih hidup padahal perseus tentu saja sama sekali tidak berniat
membunuh kakeknya itu. Akriosios pun kabur ke Larissa di Thessali, dan Perseus
mengikutinya.
Sementara itu Teutamides, raja Larissa, mengadakan
upacara pemakaman ayahnya. Dalam upacara itu, diselenggarakan perlombaan
olahraga. Perseus ikut serta dalam kontes lempar cakram. Ketika Perseus
melempar cakramnya, cakram tersebut secara tidak sengaja menghantam kepala
seorang pria tua, yang ternyata adalah Akrisios, dengan demikian ramalan telah
terlaksana. Perseus sangat berduka karena telah membunuh kakeknya sendiri.
Perseus sebenarnya berhak atas tahta Argos. Namun dia
merasa malu atas pembunuhan yang dilakukannya pada kakeknya. Akhirnya Perseus
menukarkan kerajaan Argos dengan kerajaan Tirins yang dipimpin oleh pamannya,
Megapenthes, maka Perseus pun menjadi raja Tirins.
Pada masa pemerintahannya, Perseus mendirikan kota baru
yang dia sebut Mikene. Kota ini pada masa selanjutnya bahkan menjadi lebih kuat
daripada Tirins.
Andromeda memberikan Perseus seorang putri dan lima orang
putra. Setelah Perseus dan Andromeda meninggal, para dewa menempatkan mereka di
angkasa sebagai rasi bintang. Orang tua Andromeda juga dijadikan rasi bintang.
Salah satu
keturunan Perseus yang terkenal adalah Herakles.
B. Bellerofon
Bellerofon dalah putra raja Galukos dan Eurinome. Pada
suatu hari, tanpa sengaja Bellerofon membunuh saudaranya sendiri, Deliades.
Karena hal ini Bellerofon pergi ke Argos untuk disucikan oleh raja Proetus.
Setibanya disana ternyata istri Proetus, Anteia, jatuh cinta kepada Bellerofon.
Namun Bellerofon tidah menanggapi cinta dari Anteia. Sebagai balasannya, Anteia
mengatakan kepada suaminya bahwa Bellerofon ingin memperkosannya. Karena
masalah ini Proetus marah kepada Bellerofon namun Proetus tidak bisa meluapkan amarahnya
dan membunuh Bellerofon, hal ini dikarenakan Bellerofon telah makan dimejanya
dan ia tidak mungkin menyakitinya. Walaupun demikian Proetus tetap ingin
membunuhnya. Kemudian ia menyuruh Bellerofon untuk mengantar surat kepada raja
Iobates di Likia. Ketika ia tiba di Likia, raja Iobates menyambuatnya dengan
pesta sembilan hari sembilan malam sebelum meminta Bellerofon menyerahkan
susrat dari Proetus. Setelah raja Likia membacanya ternyata isi surat tesebut
adalah keinginan Proetus agar Bellerofon dihukum mati.
Raja Iobates tidak mau membunuh Bellerofon dengan alasan
yang sama seperti Proetus, karena Bellerofon telah makan di mejanya dan bila ia
membunuhnya maka Zeus pasti akan murka. Lalu raja Iobates menyuruh Bellerofon
untuk membunuh Khimaira. Iobates berpikir Bellerofon pasti akan mati karena
Khimaira adalah moster mengerikan. Khimaira adalah makhluk yang berbadan singa
namun memiliki tiga kepala, yaitu singa, kambing, dan ular. Selain itu,
Khimaira dapat bergerak dengan cepat, nafasnya mengeluarkan api, dan selama ini
tak terkalahkan. Bellerofon menyanggupi tugas itu dan berangkat mencari
Khimaira.
Bellerofon
terlebih dahulu meminta nasehat dari peramal Poleidos. Sang peramal
memberitahunya bahwa dia membutuhkan Pegasus untuk mengalahkan Khimaira. Poleidos
lalu menyuruhnya untuk mendatangi kuil Athena dan tidur disana, karena para
dewa sering berbicara pada manusia melalui mimpi. Bellerofon pergi menuju kuil
athena dan tidur di altar sang dewi pelindung kota Athena tersebut. Bellerofon
merasa Athena berdiri di depannya dan membawa sesuatu yang berkilau seperti
emas. Athena berkata, “Kau sedang tidur? Tidak, bangunlah aku membawakan yang
kau butuhkan untuk menjinakkan kuda itu.” Setelah itu Bellerofon pun terbangun
namun ia tidak menemukan sang dewi, yang ia temukan hanyalah sebuah tali kekang
yang terbuat dari emas. Setelah itu ia pun keluar dari kuil dan menemukan
Pegasus sedang minum dimata air Pirene. Bellerofon mendekati dan berhasil
menjinakan Pegasus. Kemudian ia pun memasangkan tali kekang pemberian Athena
pada Pegasus. Bellerofon melompat ke punggung Pegasus dan sekarang ia siap
menghadapi Khimaira.
Bellerofon menemukan sebuah blok timah yang kemudian
dipasang pada ujung tombaknya. Ketika berhadapan dengan Khimaira. Sang khimaira
menyemburkan apinya pada Bellerofon, yang melakukan manuver-manuver dengan
Pegasusnya supaya tidak terkena api Khimaira. Bellerofon pertama-tama menyerang
Khimaira dengan panahnya dari jarak jauh. Lalu Bellerofon terbang mendekati
Khimaira dan menusuk mulutnya dengan tombaknya. Khimaira menyemburkan apinya
yang malah membuat blok timah itu meleleh menyumbat tengorokan Khimaira. Sang
Khimaira pun tercekik dan mati.
Bellerofon kembali kepada Iobates dengan selamat sehingga
Iobates harus memikirkan cara lain untuk membunuhnya. Maka Iobates mengirmnya
untuk mengalahkan kaum Solimi dan bangsa Amazon. Dengan menunggangi Pegasus,
Bellerofon lagi-lagi berhasil melaksanakan tugas itu. Bellerofon lalu
diperintahkan untuk mengalahkan bajak laut dari Karia yang bernama
Kheirmarrhos. Bellerofon mengalahkannya dengan meleparkan batu dari atas. Raja
Iobates kemudian menyuruh para pengawalnya untuk membunuh Bellerofon. Pada saat
terdesak, Bellerofon memohon bantuan sang dewa laut Poseidon, dan Poseidon pun
mengirimkan banjir. Iobates akhirnya menyerah dan lebih memilih untuk menjadi
sahabat Bellerofon. Iobates bahkan memberikan putrinya, Filone, untuk dinikahi
oleh Bellerofonn. Iobates juga memberikan setangah istananya kepada Bellerofon.
Namun seiring ketenarannya yang tumbuh pesat,
kesombongannya pun ikut bertambah. Bellerofon merasa bahwa ia sudah setara
dengan para dewa maka ia pun pergi menunggangi Pegasus menuju Gunung Olimpus. Ia
percaya bahwa ia akan mendapat tempat yang sama dengan para dewa. Zeus marah
atas kelancangan Bellerofon dan mengirim serangga untuk menyegat Pegasus.
Akibat sengatan serangga itu, Pegasus mengamuk sampai akhirnya Bellerofon
terjatuh ke bumi dan menjadi buta dan pincang. Setelah peristiwa Bellerofon
hidup sendirian dan menderita sampai mati.
Pegasus
sendiri meneruskan perjalanannya ke Gunung Olimpus. Di sana, Pegasus dijadikan
sebagai kuda pembawa petir Zeus.
C. Oidipus
Laios menjadi raja Thebes setelah kematian Amfion atau
Zethos. Dia menkahi Iokaste, putri Menoikeus.
Suatu hari Laios mengunjungi Pelops, raja Pisa. Pelops
memiliki seorang anak haram bernama Khrisippos dari nimfa Astiokhe atau
Aksiokhe. Khrisippos adalah pemuda yang sangat tampan sehingga Laios pun jadi
jatuh cinta. Laios mengajak Khrisippos berlatih mengendarai kereta perang lalu
menculiknya. Laios membawa pemuda itu dan memperkosanya dengan penuh nafsu.
Malu karena telah diperkosa, Khrisippos pun bunuh diri dengan pedangnay sendiri.
Khrisippos adalah putra kesayangan Pelops, jadi Pelops sangat marah atas
tindakan Laios. Akhirnya Pelops mengutuk Laios dan keturunan-keturunannya.
Sebuah ramalan dari Orakel Delphi memperingatkan Laios
untuk tidak memiliki anak, karena sang anak nantinya akan membunuh ayahnnya dan
menikahi ibunya sendiri. Sang raja, dalam pengaruh anggur yang memabukkan,
mengabaikan ramalan tersebut dan tetap menyetubuhi istrinya. Iokaste hamil dan
melahirkan seorang putra. Setelah itu barulah sang raja mengingat ramalan
tersebut.
Laios mengikat kaki bayinya dan menyuruh seorang pelayan
untuk membuang bayi itu di Gunung Kitheron. Namun sang pelayan kasihan pada
bayi itu dan malah memberikannya pada gembala dari Korinthos.
Bayi itu akhirnya diadopsi oleh raja Korinthos, Polibos,
dan permaisurinya, Periiboia. Permaisuri mengobati pergelangan kaki sang bayi
dan menamakannya Oidipus, yang berarti "Si Kaki Bengkak".
Oidipus dibesarkan sebagaimana anak kandung oleh raja
Polibos dan permaisuri Peirioboia. Ia tumbuh menjadi seorang pemberani yang
menimbukan iri hati pada kawan-kawannya. Mereka meniupkan keraguan pada diri
Oidipus, bahwa ia bukan anak kandung Polibos. Oidipus menanyakan kebenaran isu
tersebut pada orang tuanya, namun tak menemukan jawaban.
Ia kemudian pergi ke Delphi untuk menyelidiki isu
tersebut. Peramal di Delphi hanya menasehatinya untuk tidak kembali ke tanah
asalnya karena ia akan membunuh ayahnya dan menikahi ibunya. Jawaban
samar-samar itu disimpulkan sendiri oleh Oidipus bahwa ia benar-benar anak
kandung Polibos dan Peirioboia. Menurut Oidipus, ia tidak seharusnya kembali ke
Korinthos.
Dalam
perjalanan dari Delphi, ia berpapasan dengan raja Laios. Dalam papasan di jalan
sempit tersebut, pengawal raja Laios, Polifontes, menyuruh Oidipus untuk
memberi jalan untuk raja. Oidipus menolak. Pengawal raja marah lalu membunuh
kuda Oidipus, yang malah membuat Oidipus menewaskannya. Oidipus lalu menyeret
Laios dari keretanya dan membunuhnya. Dengan demikian sesuai ramalan bahwa
Oidipus membunuh ayahnya sendiri.
Kreon, kakak dari Iokaste, permasuri raja Laios, untuk
sementara memegang tahta Thebes. Saat itu Thebes diresahkan oleh kehadiran
mahluk Sphinx. Mahluk berkepala perempuan, bertubuh singa, dan bersayap itu
bertengger di gunung Fikium dan membunuh setiap warga Thebes yang tidak bisa
menebak teka-tekinya, juga mengancam tidak akan meninggalkan negara tersebut
sebelum ada yang mampu memecahkan teka-teki itu. Teka-tekinya adalah:
“Apakah yang pada pagi hari menggunakan empat kaki, pada
tengah hari menggunakan dua kaki dan pada senja hari menggunakan tiga kaki?”
Kreon mengumumkan sayembara bahwa barang siapa yang mampu
memecahkan teka-teki Sphinx, akan diberikan tahta Thebes sekaligus dinikahkan
dengan janda dari raja Laios, Iokaste.
Mendengar
sayembara tersebut, Oidipus datang ke Thebes. Pemuda gagah berani dan cerdas
itu menemui Sphinx dan menjawab teka-teki itu. Jawaban Oidipus adalah: manusia.
Ketika masih kecil, manusia merangkak menggunakan sepasang kaki dan sepasang
tangan, ketika ia dewasa, ia tegak dengan dua kakinya dan ketika tua
menambahkan tongkat agar mampu berjalan lebih baik.
Karena teka-tekinya terjawab, Sphinx melempar dirinya
sendiri dari tebing hingga tewas. Oidipus lalu diangkat menjadi raja Thebes dan
menikahi Iokaste. Maka lagi-lagi ramalan kembali terpenuhi bahwa Oidipus
menikahi ibunya. Hubungan Oidipus dan Iokaste melahirkan Polineikes, Eteokles,
Ismene dan Antigone. Oidipus memerintah dengan adil dan bijaksana, Thebes
makmur di bawah kepemimpinannya. Namun para dewa di Olimpus murka dengan
hubungan ibua-anak yang telah dilakukan oleh Oidipus. Setelah dua puluh tahun
Oidipus berkuasa, malapetaka menimpa Thebes: pertanian gagal, kelaparan
melanda. Teiresias, seorang peramal berkata bahwa pembunuh Laios harus dibunuh
atau dikucilkan supaya Thebes bebas dari murka para dewa.
Sementara itu, raja Polibos (raja Korinthos yang disangka
ayah oleh Oidipus) meninggal. Permaisurinya, Peiriboia memutuskan untuk membuka
rahasia Oidipus. Ia menyuruh pembawa pesan memberitahu Oidipus di Thebes
mengenai kematian Polibos dan asal-usul Oidipus.
Setelah mengetahui hal yang sebenarnya, Iokaste kaget dan
merasa malu, sampai dia pun menggantung dirinya sendiri, sementara Oidipus
menusuk matanya hingga buta. Ia menyerahkan tahta kepada putra-putranya lalu
mengutuk mereka bahwa mereka akan terlibat perang saudara. Ia kemudian disuir
dari Thebes dan mengasingkan diri.
Dulunya seorang raja, Oidipus kini adalah seorang
pengemis buta yang berkelana tanpa tujuan. Dia ditemani putrinya, Antigone,
yang memandu jalannya. Sementara putrinya yang lain, Ismene, memngabarkan pada
Oidipus mengenai situasi di kerajaan.
Menurut penulis drama tragedi Atheba, Sofokles, Oidipus
menghentikan pengembaraannya di Kolonos, dekat Athena. Dengan perlindungan
Theseus, raja Athena, Oidipus dapat tinggal dengan tenang di Kolonos sampai
akhir hayatnya. Theseus lalu memakamkan Oidipus di Kolonos dan membantu
putri-putri Oidipus kembali ke Thebes.
Nama Oidipus
kemudian diserap dalam psikologi, Oedipus Complex, yang merujuk pada seseorang
yang mencintai/menyukai perempuan yang jauh lebih tua sebagai refleksi pemujaan
dirinya terhadap figur ibu.
D. Herakles
Herakles adalah pahlawan Yunani yang terhebat dan paling
terkenal. Dia adalah anak Zeus dan Alkmene. Bangsa Romawi mengenalnya sebagai
Herkules.
Herakles terkenal atas keberanian dan kekuatannya.
Kisahnya yang paling terkenal adalah ketika dia menjalankan dua belas tugas yang
luar biasa dan ketika dia membantu para dewa dalam melawan para Raksasa. Karena
jasa-jasanya itu, setelah mati, Herakles diangkat sebagai dewa di Olimpus.
Kekuatan Herakles juga sering menimbulkan masalah bagi
dirinya sendiri, terutama ketika dia mengalami kemarahan tak terkendali yang
membuatnya melakukan perbuatan buruk pada orang-orang terdekatnya. Meskipun
setelah amarahnya reda, Herakles bisa merasa sangat menyesal bahkan dia
bersedia menerima hukuman apa pun atas perbuatannya. Herakles memang menjalankan
banyak tugas dan petualangan yang beberapa di antaranya bahkan berkesan
rendahan, seperti misalnya membersihkan kandang kuda atau menjadi budak seorang
ratu, yang menyuruhnya mengenakan pakaian perempuan. Padahal, kalau Herakles
tidak mau dihukum, tak ada orang yang akan bisa menghukumnya.
Ibu tirinya,
Hera, telah banyak menghukum para perempuan selingkuhan Zeus beserta anak-anak
mereka. Namun di antara semuanya, Hera paling marah dan dendam kepada Herakles.
Kelahiran
Alkmene adalah putri Elektrion, raja Tirins, dan Anakso.
Alkmene menikahi Amfitrion, putra Alkaios.
Suatu ketika Amfitrion membunuh Elektrion, akibatnya
Sthenelos (saudara Elektrion) mengusir Amfirtion dari Tirins. Amfitrion,
bersama Alkmene dan Likimnios (saudara tiri Alkmene) kemudian pergi ke Thebes.
Di sana Amfitrion disucikan dari dosa pembunuhannya oleh Kreon, raja Thebes.
Kreon juga menikahkan putrinya, Perimede, dengan Likimnios. Amfitrion dan
Alkmene tinggal di dekat gerbang Elektra, salah satu dari tujuh gerbang di
Thebes.
Saudara-saudara Alkmene mati oleh bangsa Tafian, dan
Alkmene pernah berjanji bahwa dia tidak akan berhubungan seksual dengan
suaminya sebelum dendam mereka terbalaskan. Dengan bantuan Kreon, Amfitrion
melakukan kampanye militer melawan bangsa Tafian dan sukses menaklukan mereka.
Namun sebeleum Amfitrion pulang, Zeus lebih dulu mengunjungi Alkmene. Zeus
menyamar sebagai Amfitrion dan bersetubuh dengan Alkmene.
Ketika
Amfitrion yang asli datang, dia pun bersetubuh dengan istrinya dan menyadari
bahwa Alkmene sudah tidak perawan. Amfitrion kemudian mendapat penjelasan dari
Teiresias, peramal di Thebes, bahwa Alkmene sudah disetubuhi oleh dewa.
Sembilan bulan setelah kunjungan Zeus, Zeus menyatakan
bahwa sebentar lagi akan lahir seorang manusia yang merupakan keturunanya yang
akan menjadi raja. Zeus memaksudkannya sebagai Herakles, namun Hera yang marah
berusaha mencegah Herakles menjadi raja. Hera menyuruh putrinya Eileithiia,
dewi kelahiran, untuk menunda kelahiran Herakles. Eileithiia kemudian
mendatangi ruang persalinan Alkmene dan duduk bersila serta menyatukan jarinya,
dengan demikian Alkmene mengalami kesulitan dalam melahirkan bayinya.
Selain itu,
Hera membuat Euristheus, putra Sthenelos, lahir lebih cepat, sehingga
Euristheuslah yang menjadi raja Mikenai dan Tirins. Zeus kesal namun tak bisa
berbuat apa-apa.
Sementara itu Alkmene mengalami penderitaan yang luar
biasa karena sulit melahirkan. Untungnya ada Galanthis, pelayannya. Galanthis
memperdaya Eileithiia dengan berkata bahwa bayinya sudah lahir. Eileithiia
terkejut dan berhenti melakukan mantranya, sehingga Alkmene pun bisa
melahirkan. Eileithiia marah karena telah ditipu. Dia lalu mengubah Galanthis
menjadi seekor musang. Alkmene melahirkan dua orang anak laki-laki, Herakles
dan Ifikles. Herakles adalah anaknya dari Zeus sedangkan Ifikles adalah anaknya
dari Amfitrion.
Alkaios adalah nama yang diberikan pada Herakles ketika
lahir. Dia dinamai seusai nama kakeknya.
Setelah gagal mencegah kelahirannya, Hera mengirim dua
ekor ular untuk membunuh Herakles yang masih bayi di tempat tidurnya. Namun
Herakles mencekik kedua ular itu dengan kedua tangannya sampai mati. Ketika
mengetahui hal ini, Amfitrion menyadari bahwa Herakles adalah keturunan dewa.
Alkmene takut akan murka Hera, maka dia membuang bayinya
di tengah hutan. Dewi Athena menyelamatkan sang bayi dan membawanya pada Hera.
Athena lalu membujuk Hera untuk menyusui sang bayi. Hera setuju dan membiarkan
bayi tersebut (Herakles) untuk menyusu padanya. Tiba-tiba sang bayi itu
menggigit puting susu Hera dengan keras. Hera kesakitan dan melemparkan sang
bayi, sedangkan air susunya muncrat dan membentuk galaksi Bima Sakti (Milky
Way).
Dewi Athena
lalu memberikan kembali bayi Herakles pada Akmene dan menyuruhnya untuk
merawatnya.
Kehidupan Awal
Dalam kehidupan mudanya, namanya diganti dari Alkaios
menjadi Herakles, yang berarti Kejayaan dari Hera. Nama ini bermakna bahwa dia
akan meraih kejayaan dari permusuhan Hera.
Banyak orang terkenal yang terlibat dalam pendidikan
Herakles. Amfitrion mengajari Herakles cara mengendarai kereta perang dan
Kastor mengajarinya anggar. Sedangkan Autolikos, pencuri terkenal dan putra
Hermes, mengajari Herakles bergulat. Putra Hermes lainnya, Harpalikos,
mengajari Herakles bertinju. Euritos, raja Oikhalia, mengajarinya memanah.
Linos, putra Mousai Kaliiope atau Urania, mengajari Herakles bermain musik.
Belajar musik ternyata membawa bencana bagi Herakles.
Suatu hari Linos memarahi Herakles karena jarang memperhatikan pelajaran.
Herakles marah dan memukul kepala Linos dengan lira. Linos mati seketika.
Herakles lalu ditugaskan oleh Amfitrion untuk menggembalakan domba di
peternakan di di daerah pedesaan di dekat Thespiai. Ini dilakukan supaya
Herakles jauh dari masalah.
Di sini, di
kaki Gunung Kithairon, Herakles membunuh seekor singa tanpa menggunakan
senjata. Singa tersebut dia bunuh karena telah memangsa ternak milik Thespios,
raja Thespiai. Sang raja sangat terkesan pada kehebatan Herakles. Raja Thespios
lalu menghibur Herakles selama lima puluh malam, dan di setiap malam Thespios
mengirimkan satu orang anak perempuannya ke kamar Herakles untuk disetubuhi
oleh Herakles. Dalam versi lainnya, Herakles berhubungan seksual dengan kelima
puluh anak perempuan Thespios itu dalam satu malam saja. Satu orang putri
Thespios tidak mau tidur dengan Herakles, dan dua orang putri lainnya
melahirkan anak kembar, sedangkan sisanya putri-putri masing-masing melahirkan
satu orang putra, sehingga Herakles menghasilkan lima puluh satu anak lelaki.
Dua Belas Tugas
Herakles mendengar kabar bahwa pasukan Minyad dari
Orkhomenos telah mengalahkan dan melucuti senjata pasukan Thebes. Herakles lalu
memimpin sekelompok pemuda Thebes dengan bersenjatakan senjata-senjata tua dari
sebuah kuil. Herakles kemudian berhasil mengalahkan pasukan Minyad dan membunuh
Erginos, raja Orkhomenos.
Kreon, raja Thebes memberikan putrinya, Megara, kepada
Herakles untuk dinikahi sebagai imbalan karena telah menyelamatkan Thebes dari
ancaman perbudakan. Megara melahirkan tiga orang putra, yaitu Therimakhos,
Deikoon, dan Kreontiades. Pernikahan itu tidak bertahan lama. Dewi Hera
menimpakan kegilaan pada Herakles sehingga Herakles membunuh anak-anaknya
sendiri. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Megara juga ikut dibunuh.
Berdasarkan Pausanias (mengutip dari Stesikhoros dari Himera),
Herakles tadinya hendak membunuh Amfitrion juga, namun Athena menyadarkan
Herakles dengan menggunakan sebuah batu, yang dikenal sebagai Batu Kewarasan.
Ketika sudah sadar, Herakles merasakan penyesalan yang
sangat dalam. Raja dan rakyat Thebes tidak mau menghukum sang pahlawan, jadi
Herakles mengasingkan dirinya dari Thebes. Thespios menyucikan Herakles dari
dosa pembunuhan itu. Dalam drama tragedi gubahan Euripides yang berjudul
Kegilaan Herakles, sang pahlawan muda awalnya hendak bunuh diri, tetapi sepupu
dan sahabatnya, Theseus, mengatakan bahwa bunuh diri adalah tindakan pengecut.
Theseus lalu mengajak Herakles ke kota Athena untuk menyucikan kejahatannya.
Herakles masih merasa harus menebus dosanya, jadi dia pun
pergi ke Delphi untuk berkonsultasi dengan orakel. Sang orakel menyuruh
Herakles untuk mengabdi pada sepupunya, Euristheus, raja Tyrins dan Mikenai,
yang akan memberi perintah pada Herakles untuk melaksanakn sepuluh (kelak
menjadi dua belas) tugas sebagai penebusan atas dosa Herakles.
Kemungkinan
dia mulai memakai nama Herakles ("Kejayaan Hera") sejak di Delphi,
sedangkan nama lahirnya, Alkaios, tak pernah lagi dia pakai. Berikut ini adalah
tugas-tugasnya:
·
Tugas Pertama: Membunuh Singa Nemea
Tugas pertama Herakles adalah membunuh Singa Nemea. Singa
itu memiliki kulit yang tebal dan tidak dapat ditembus oleh senjata apapun.
Singa Nemea merupakan anak dari Orthos dan Ekhidna.
Herakles tinggal di Kleonai dengan seorang pekerja
bernama Molorkhos, sebelum kemudian pergi ke Nemea. Molorkhos ingin melakukan
pengurbanan untuk Herakles namun Herakles menasehatinya bahwa lebih baik dia
melakukan pengurbanan untuk Zeus. Akhirnya diputuskan bahwa Molorkhos akan
melakukan pengurbanan untuk Zeus jika Herakles mampu menyelesaikan misinya
dalam waktu tiga puluh hari, jika lebih maka Molorkhos akan melakukan
pengurbanan untuk Herakles.
Herakles mendatangi singa buruannya dan menjebaknya di
sebuah gua dekat Nemea. Karena singa tersebut tidak dapat dilukai oleh senjata,
Herakles akhirnya memutuskan untuk menyerangnya dengan tangan kosong. Mereka
berdua bertarung secara keras dan Herakles berhasil menang setelah mencekik
sang singa sampai mati. Herakles lalu menguluti singa itu dan menjadikan
kulitnya sebagai jubah.
Molorkhos sudah hendak melakukan pengurbanan untuk
Herakles, namun tiba-tiba Herakels datang dengan membawa kulit Singa Nemea.
Akhinya Molorkhos mengubah tujuan pengurbanan menjadi untuk Zeus.
Menurut beberapa pendapat, Euristheus sangat ketakutan
ketika melihat Herakles datang dengan mengenakan jubah kulit Singa Nemea.
Karena itu Euristheus memerintahkan bahwa untuk tugas-tugas selanjutnya,
Herakles hanya boleh hadir di luar gerbang kota jika telah melaksanakan
tugasnya.
·
Tugas Kedua: Membunuh Hidra
Tugas kedua Herakles adalah membunuh Hidra yang tinggal
di mata air di dekat Lerna, Argolis. Hidra adalah makhluk yang memiliki banyak
kepala. Jumlah kepalanya bervariasi menurut beberapa sumber. Biasanya
disebutkan kepalanya ada sembilan. Salah satu kepalanya abadi. Sedangkan
kepala-kepala lainnya lebih mematikan karena jika dipotong maka akan tumbuh dua
kepala baru.
Selain itu, Herakles juga harus menghadapi kepiting
raksasa yang dikirim oleh Hera. Herakles mesti membunuh kepiting itu terlebih
dahulu sebelum berhadapan dengan Hidra. Setelah kepiting itu mati oleh
Herakles, Hera menempatkannya di angkasa sebagai rasi bintang Cancer.
Dengan dibantu oleh keponakan sekaligus rekannya, yakni
Iolaos, Herakles pun berusaha mengalahkan Hidra. Setiap kali Herakles memotong
salah satu kepala Hidra, Iolaos langsung membakar leher Hidra sehingga
kepalanya tidak dapat tumbuh lagi. Setelah mengalahkan Hidra, Herakles mengubur
kepala abadinya di bawah sebongkah batu besar. Darah hidra mengandung racun
yang sangat kuat, karna itu Herakles mencelupkan semua anak panahnya ke dalam
darah Hidra. Dengan demikian, Herakles memiliki anak panah yang amat mematikan,
yang kelak akan merenggut nyawanya juga.
Akan tetapi, Euristheus tidak bersedia mengakui tugas ini
karena menurutnya Herakles berhasil mengalahkan Hidra dengan dibantu oleh orang
lain, sedangkan Herakles harus melaksanakan tugasnya sendirian. Akibatnya
Herakles pun menerima satu tugas tambahan.
·
Tugas Ketiga: Menangkap Rusa Kerinitia
Pada tugas ketiga, Herakles harus menangkap Rusa
Kerinitia yang hidup di hutan Kerinitia. Hewan itu memiliki tanduk emas dan
kuku perunggu. Rusa itu adalah hewan suci dewi Artemis. Sang dewi sendiri
memperolehnya dari Taigete, seorang Pleiad, sebagai balasan karena telah
menyembunyikannya dari Zeus, meskipun Artemis gagal. Artemis telah mengubahnya
menjadi seekor kijang betina dengan tanduk emas.
Penyair asal Iskandariyah, Kallimakhos, memberi
penjelesan yang berbeda mengenai Rusa Kerinitia. Dalam Himne untuk Artemis,
dikisahkan bahwa Artemis muda menemukan lima rusa di tepian sungai Anauros, di
bawah perbukitan Parrhasia. Artemis merasa heran dengan ukuran rusa-rusa itu,
yang lebih besar daripada banteng serta memiliki tanduk emas di kepala mereka.
Artemis berhasil menangkap empat di antaranya dan menjadikan mereka sebagai
penarik kereta perangyna. Sementara itu rusa kelima kabur sampai ke hutan
Kerinitia. Di sana hewan itu kemudian dikenal sebagai Rusa Kerinitia dan
menjadi hewan suci dewi Artemis.
Berdasarkan penyair Pindaros dalam Ode Olympus III, Rusa
Kerinitia adalah Taigete itu sendiri. Herakles mengejar sang rusa sampai ke
utara ke daratan Hyperboreia. Di sana dia mnyadari bahwa dirinya berada di
tengah hutan yang dipenuhi pohon-pohon zaitun yang indah. Herakles sangat
menyukai pohon-pohon itu sehingga dia pun membawa pulang beberapa pohon dan
menanamnya di Olympia.
Rusa Kerinitia mampu berlari dengan sangat cepat.
Herakles butuh waktu selama sepuluh tahun untuk dapat menangkapnya. Dia
melumpuhkan sang rusa dengan cara menembahkkan panah ke kukunya. Rusa itu pun
berhasil ditangkap tanpa dibunuh.
Ketika Herakles kembali ke Tyrins sambil membawa sang
rusa, Artemis melihatnya. Artemus marah karena Herakles telah lancang menangkap
rusa kesayangannya dan sang dewi sudah mau menyerangnya. Untung saja, Herakles
dengan cepat menjelaskan alasan mengapa dia menangkap Rusa Kerinitia. Artemis
pun tak lagi marah karena Herakles meyakinkan dirinya bahwa rusa itu tidak
terluka. Herakles lalu membawa Rusa Kerinitia ke Tyrins.
·
Tugas Keempat: Menangkap Babi Erimanthos
Dalam tugas keempatnya, Herakles mesti menangkap Babi
Erimanthos. Dalam perjalanannya, Herakles mengunjungi seorang kentaur bernama
Folos, yang tinggal di Gunung Foloi. Gunung itu dinamai sesuai nama sang
kentaur. Folos memiliki minuman anggur yang wangi untuk memancing Babi
Erimanthos. Sayangnya, wangi anggur itu malah menarik perhatian para kentaur
lainnya di sekitar gunung.
Para kentaur pada awalnya tinggal di Magnesia, Thessalia,
sampai suku lapith mengusir mereka setelah terjadinya insiden pada pesta
pernikahan Peirithos, raja Lapith, dan Hippodameia. Sejak itu para kentaur
pindah ke sekitar Gunung Folos di Arkadia.
Para kentaur, yang kesadarannya sudah dipengaruhi oleh
wangi anggur, menyerang Herakles. Akibatnya Herakles harus balas menyerang dan
dalam prosesnya dia membunuh beberapa kentaur dengan panahnya. Pada akhirnya
para kentaur itu pun mundur. Setelah konfliknya selesai, Folos secara tidak
sengaja menjatuhkan panah beracun Herakles ke kakinya, dan Folos pun mati.
Kentaur lainnya yang mati dalam konflik itu adalah Kheiron, yang merupakan
sahabat Herakles. Kheiron adalah kentaur bijaksana yang telah menjadi guru bagi
banyak pahlawan. Kheiron mengajari para pahlawan dalam hal berburu dan bertarung.
Murid Kheiron yang terkenal di antaranya adalah Iason dan Akhilles. Kheiron
adalah satu-satunga kentaur yang abadi sehingga dia tidak langsung mati ketika
terkena panah Herakles namun dia tetap merasakan sakit luar biasa akibat racun
Hidranya. Untuk dapat lepas dari rasa sakitnya, Kheiron melepaskan keabadiannya
dan memberikannya pada Prometheus. Setelah itu Kehiron pun meninggal.
Herakles kemudian melanjutkan memburu Babi Erimanthos.
Setelah menangkap babi itu, Herakles membawanya hidup-hidup ke hadapan
Euristheus. Ketika melihat Babi Erimanthos, Euristheus sangat ketakutan
sampai-sampai dia bersembunyi dalam sebuah gentong perunggu. Euristheus lalu
menyuruh Herakles melepaskan babi itu.
Herakles dan Para
Argonaut
Bedasarkan Apollonios dan beberapa penulis lainnya,
setelah melaksanakan tugas keempat, Herakles mendengar kabar bahwa Iason sedang
mengumpulkan orang untuk bertualang mencari Bulu Domba Emas dan Herakles pun
ikut bergabung dalam rombongan itu. Dalam perjalanan mereka, suatu suku yang
terdiri dari para raksasa kelahiran bumi bertangan enam, yang dikenal sebagai
Gegenes, menyerang kapal Argo di dekat Gunung Beruang. Herakles membunuh
beberapa di antara mereka. Di Pulau Mysia, Hilas, seorang kekasih pria
Herakles, hilang. Herakles berusaha mencarinya dan tak mau meneruskan
perjalanan tanpa Hilas. Akhirnya para kru Argonaut sepakat untuk melanjutkan
perjalanan tanpa dirinya.
Dalam versi yang berbeda, yang ditulis oleh sejarawan
Diodoros Sikolos, dikisahkan bahwa Herakles adalah tokoh utama dalam pencarian
Bulu Domba Emas, dan bukannya Iason. Beberapa pahlawan lainnya memainkan lebih
banyak peran yang penting dalam perjalanan itu daripada Iason. Kontribusi Iason
hanyalah menyuruh pembuatan kapal Argos serta membawa Medeia ke Iolkos. Setelah
perjalanan itu selesai, Herakles disebutkan mendirikan Pesta Olahraga Olympia
untuk memuja Zeus, sebagai rasa syukur karena dapat pulang. Herakles juga
mngatakan bahwa para pahlawan yang telah ikut serta dalam perjalanan itu untuk
saling menolong kelak jika ada yang membutuhkan bantuan. Versi bahwa Herakles
adalah kapten para Argonaut juga diceritakan oleh Dyonisios.
Menurut Herodotos, Herakles tidak ikut serta dalam
rombongan Argonaut karena saat itu dia masih menjadi budak Omfale. Sementara
menurut Hesiodos, Herakles ikut serta dalam perjalanan namun dia ditinggalkan
di dekat Aphetai di Magnesia. Dan menurut Apollodoros, yang mengutip dari
Demaratos, Herakles melakukan perjalan bersama Argonaut secara lengkap tanpa
ditinggalkan oleh kru lainnya.
·
Tugas Kelima: Membersihkan Kandang Raja
Augeas
Marah karena Herakles malah perg bertualang bersama para
Argonaut, Euristheus memutuskan bahwa tugas kelima harus menjadi tugas yang
plaing memalukan bagi Herakles. Tugasnya adalah membersihkan kandang kuda raja
Augeias dalam waktu satu haru. Augeias adalah raja Elis dan memiliki banyak
sekali hewan ternak. Herakles kemudian mendatangi raja Augeias dan menawarkan
untuk membersihkan kandang kudanya dengan imbalan berupa sepersepuluh bagian
hewan ternaknya. Augeias setuju saja karena dia merasa bahwa itu tak mungkin
dapat dilaksanakan.
Tugas ini sangat sulit karena banyaknya istal yang ada di
kandang itu, selain juga karena ukuran tempatnya. Pada akhirnya Herakles
memutar otaknya dan berhasil membersihkan kandang kuda itu dengan cara
mengalirkan aliran air sungai dari sungai Alfeus dan Peneios ke kandang kuda.
Akan tetapi Augeias menolak membayar karena sang raja mengetahui bahwa Herakles
ternyata melakukannya karena diperintah oleh Euristheus. Fileus, putra sulung
Augeias, meminta ayahnya untuk menepati janjinya. Augeias marah dan mengusir
Fileus, yang kemudian meninggalkan Elis dan bermukim di Dulikhium.
Marah karena Augeias melanggar janjinya, Herakles pun
bersumpah untuk suatu hari nanti menyerang Elis, dan memang setelah
menyelsaikan semua tugasnya Herakles membawa pasukan untuk menaklukan Elis.
Augeias menyadari bahwa musuhnya begitu kuat dan dia pun bersekutu dengan
jenderal Amarinkeus dan Moliones, keponakan Augeias. Untuk keterangan lebih
lengkap mengenai konflik ini, lihat bagian Perang di Peloponnesos.
Ketika Herakles menghadap pada Euristheus seusai
menjalankan tugasnya, Euristheus lagi-lagi menolak mengakui penyelesaian
Herakles. Euristheus memberitahunya bahwa Herakles mesti melakukan tugasnya
tanpa imbalan. Akibatnya Herakles pun memperoleh satu lagi tugas tambahan.
Deksamenos, raja Olenos (di Arkadia atau mungkin Akhaia),
menjamu Herakels sebagai tamunya. Ketika di istana sang raja, Kentaur Eurition
datang dan memaksa Mnesimakhe, putri Deksamenos, untuk menikahinya. Sebagai
imbalan atas jamuannya, Herakles pun membunuh Eurition.
·
Tugas Keenam: Mengusir Burung-Burung
Stimfalia
Pada tugas keenam, Herakles diharuskan mengalahkan
Burung-Burung Stimfalia yang mengganggu daerah pedesaan di sekitar danau
Stymphalia, di Arkadia timur laut. Burung-burung itu sangat banyak
sampai-sampai Herakles kewalahan menghadapinya. Herakles kemudian sadar bahwa
dia tidak punya cukup panah dan lembing untuk membunuh semua burungnya.
Tiba-tiba dewi Athena muncul untuk menolong Herakles.
Athena memberinya lonceng perunggu dan memberitahunya bahwa lonceng itu dapat
membuat Burung-Burung Stimfalia ketakutan. Herakles lalu membunyikan loncen itu
sehingga burung-burung itu ketakut dan terbang pergi. Herakles memanah banyak
dari mereka dan sisanya terbang menjauh.
Burung-burung itu kemungkinan adalah burung yang sama
yang menempati pulau tandus keramat miliki dewa Ares. Para Argonaut juga
kemungkinan diserang oleh burung-burung yang sama. Ketika Oileus terluka oleh
salah satu bulunya. Mereka kemudian ingat bahwa Herakles pernah mengalahkan
kawanan burung itu. Mereka pun membuat bunyi yang nyaring dan burung-burung itu
terbang menjauh.
·
Tugas Ketujuh: Menangkap Banteng Kreta
Pada tugas ketujuh, Herakles harus menangkap Banteng
Kreta, yakni banteng milik Minos raja Kreta. Banteng itu adalah banteng keramat
poseidon serta mampu berjalan dan berlari di atas permukaan air. Banteng Kreta
juga memiliki kulit berwana putih yang indah.
Dulunya, Minos meminta seekor banteng pada Poseidon dan
berjanji akan mengrbankannya untuk sang dewa laut. Poseidon pun memberikan
Banteng Kreta yang istimewa itu. Namun Minos melanggar janjinya dan menolak
mengurbankan banteng itu. Poseidon marah dan menghukum Minos dengan cara
membuat Pasifae, istri Minos, jatuh cinta pada sang banteng. Pasifae sangat
bernafsu padanya dan ingin melakukan seks dengan hewan itu. Untuk dapat
melakukannya, Pasifae menyuruh Daidalos, seorang insinyur ternama, untuk
membuat sebuah banteng betina palsu. Pasifae lalu masuk ke dalam tiruan banteng
betina itu dan dia pun disetubuhi oleh Banteng Kreta. Akibat bersenggama dengan
seekor banteng, Pasifae melahirkan Minotaur, manusia setengah banteng.
Minos merasa malu atas perbuatan istrinya, jadi dia
langsung setuju ketika Herakles mau mengambilnya. Setelah menaklukannya,
Herakles bingung karena banteng itu tak mau masuk ke dalam kapal. Akhirnya
Herakles menunggangi banteng itu, yang berlari menyeberangi lautan dari Knossos
di Kreta sampai ke Yunani daratan.
Herakles membawa banteng itu ke hadapan Euristheus, yang
menyuruh Herakels untuk melepaskannya. Setelah dibebaskan, sang banteng
meninggalkan Peloponnesos dan pergi ke daerah Marathon di Attika. Di sana hewan
itu mengacau dan menyerang pedesaan. Sejak itu Banteng Kreta terkenal dengan
nama baru, yaitu Banteng Marathon. Banteng itu terus mangacau di Marathon
sampai nantinya dibunuh oleh Theseus.
·
Tugas Kedelapan: Menangkap Kuda Betina
Diomedes
Tugas kedelapan Herakles adalah menangkap kuda-kuda
betina Diomedes. Diomedes adalah raja Bistones di Thrakia. Dia memliki beberapa
ekor kuda betina yang senang memakan manusia. Bersama beberapa kawannya,
Herakles berangkat dan berhasil mengambil semua kuda itu. Herakles juga
melemparkan Diomedes pada kuda-kudanya sehingga dia mati dilahap oleh hewan
peliharaannya sendiri.
Di antara rombongan Herakles, ada seorang pemuda bernama
Abderos. Dia adalah putra Hermes dan merupakan kekasih lelaki Herakles. Abderos
ditugaskan oleh Herakles untuk menjaga kuda-kuda yang telah ditangkap sementara
Herakles pergi. Namun ketika Herakles kembali, dia mendapati bahwa Abderos
telah dimakan oleh kuda-kuda itu. Sebagai ungkapan rasa dukanya, Herakles
mendirikan sebuah kota yang dia beri nama Abdera.
Admetos adalah raja Pherai dan suami Alkestis, putri
Pelias.
Ketika dewa matahari, Apollo, harus mengabdi pada Admetos
selama satu tahun sebagai pelayan, Admetos memperlakukan sang dewa dengan
sangat baik, karena Admetos memang terkenal sebagai salah satu penguasa yang
baik hati. Apollo sendiri dihukum karena telah membunuh seorang Kiklops yang
membuat petir untuk Zeus. Apollo membunuhnya sebagai pembalasan Zeus telah
membunuh putra Apollo, Asklepios.
Karena kebaikan hatinya, Apollo menolong Admetos dalam
upaya meminang Alkestis. Ketika itu ayah Alkestis memberi ketentuan bahwa calon
suami Alkestis harus bisa mengendarai kereta perang yang ditarik oleh seekor
singa dan seekor babi hutan. Berkat bantuan Apollo, Admetos sukses melakukan
tugas tersebut.
Apollo juga memberi hadiah dengan memberitahu Admetos
kapan dia akan mati. Admetos juga bisa saja menghindari kematiannya, asalkan
ada orang lain yang mau mati demi dia. Namun tidak ada yang mau melakukannya,
tidak para penasehatnya, tidak anak buahnya, tidak orang tuanya. Akhinya
Alketsis, yang sangat mencintai suaminya, mau mati demi dia.
Ketika itu Herakles, yang sedang melakukan tugas
kedelapannya, datang mengunjungi Admetos. Herakles tidak tahu bahwa Alkestis
akan mati malam itu. Admetos menjamu Herakles dengan sangat ramah sambil secara
diam-diam berduka atas istrinya.
Ketika Herakles menyadari bahwa dia sedang bergembira
sementara sahabatnya bersedih, Herakles langsung pergi ke makam Alkestis dan
bertarung dengan Thanatos, dewa kematian. Thanatos ketika itu sedang membawa
arwah Alkestis ke dunia bawah. Herakles berhasil mengalahkan Thanatos dan
mengembalikan Alkestis kepada suaminya.
·
Tugas Kesembilan: Mengambil Sabuk Hippolita
Untuk tugas kesembilan, Euristheus menyuruh Herakles
untuk mengambil sabuk Hippolite, ratu suku Amazon. Euristheus menginginkan
sabuk itu untuk diberikan pada anak perempuannya, Admete. Tugas itu
mengharuskan Herakles untuk pergi ke tanah suku Amazon, maka berangkatlah dia
ke sana. Kemungkinan Herakles pergi sendiri atau bersama pahlawan Theseus dan
Telamon. Suku Amazon sendiri merupakan suku petarung yang semua rakyatnya
adalah perempuan, dan mereka jago bertempur.
Hippolite, ratu Amazon, memerintah di kota Themiskyra di
mulut sungai Thermodon. Dia memiliki sabuk yang merupakan lambang kepemimpinan
suku Amazon. Sabuk tersebut dulunya dimiliki oleh dewa Ares.
Ketika Herakles datang, sang ratu menyambutnya dengan
ramah. Namun kemudian Hera muncul dan berusaha mengacaukan tugas Herakles.
Menyamar sebagai salah seorang tentara Amazon, Hera menyebar rumor bahwa
Herakles datang untuk menculik ratu mereka. Pasukan Amazon pun marah dan
menyerang kapal Herakles. Mengira bahwa Hippolite menjebaknya, Herakles pun
membunuh sang ratu dan mengambil sabuknya.
Berdasarkan beberapa penulis kuno, Antiope (Melanippe),
saudari Hippolite, jatuh cinta pada Theseus. Antiope lalu meninggalkan sukunya
dan pergi dari kota Themiskyra bersama Theseus. Antiope juga ikut membantu
Herakles dan para anak buahnya ketika berusaha pergi dari wilayah suku Amazon.
Beberapa lainnya mengatakan bahwa Theseus menculik Antiope.
Berdasarkan vers lainnya yang berbeda dari Apollonios,
Herakles tidak membunuh siapapun dalam misi ini. Herakles meyergap dan menculik
Melanippe (Antiope) saudari Hippolite. Herakles baru melepaskannya setelah
Hippolite memberi tebusan berupa sabuknya.
Dalam perjalanan pulangnya, dia lewat di Troya dan
melihat bahwa Hesione, putri Troya, hendak dikurbankan pada monster laut
kiriman Poseidon dan Apollo. Herakles menemui Laomedon, raja Troya, dan
menyatakan sanggup untuk menolong Hesione asalkan Laomedon memberi imbalan
berupa kuda abadi atau anggur emas. Laomedon setuju dan Herakles pun membunuh
monster laut itu sehingga Hesione selamat. Namun Laomedon melanggar janjinya
dan menolak memberi imbalan pada Herakles. Hal ini membuat Herakles murka,
sehingga Herakles bersumpah untuk suatu hari nanti menaklukan Troya. Untuk
mengetahui informasi lebih lanjut mengenai serangan Herakles ke Troya, silakan
lihat Herakles: Menyerang Troya.
Berdasarkan Diodoros Sikolos, Herakles menyelamatkan
Hesione dalam perjalanannya menuju Kolkhis bersama Iason dan para Argonaut.
Dalam perjalanan pulang seusai melaksanakan tugas ini,
Herakles dicegat oleh dua bersaudara Poligonos dan Telegonos. Mereka menantang
Herakles untuk bergulat. Herakle membunuh mereka dan meneruskan perjalanannya.
·
Tugas Kesepuluh: Mengambil Ternak Gerion
Pada tugas kesepuluh, Herakles diharuskan mengambil hewan
ternak milik Gerion, raksasa raja Erytheia (Cadiz), di Spanyol. Hewan ternak
itu dijaga oleh gembala Gerion serta anjing berkepala dua yang disebut Orthos.
Herakles pun melakukan perjalanan ke Spanyol. Ketika
mencapai Selat Gibraltar, yang berada di antara Eropa dan Afrika, Herakles
menumpuk batu-batu di pesisir Afrika dan juga di pesisir Eropa. Tumpukan batu
itu kemudian dikenal sebagai Pilar Herakles.
Karena ketika itu cuaca sangat panas, Herakles pun
menjadi kesal. Dia lalu mengarahkan panahnya pada matahari dan mengancam untuk
menembak dewa matahari. Helios, dewa matahari, kagum dengan keberanian Herakles
sehingga Helios memberi mangkuk matahari padanya. Mangkuk itu dalah sebuah
mangkuk yang sangat besar dan terbuat dari emas. Dengan menggunakan mangkuk
itu, Herakles dapat berlayar mengarungi Samudra Atlantik.
Menurut Diodoros Sikolos, dalam perjalanannya Herakles
lewat di Libya. Di sana dia memusnahkan ras wanita petarung yang bernama suku
Gorgon. Itu merupakan pukulan telak kedua bagi suku Gorgon, karena sebelumnya
kakek buyut Herakles, Perseus, pernah mengalahkan mereka dan membunuh ratu
mereka yang bernama Medusa.
Tiba di Erytheia, Herakles harus terlebih dahulu membunuh
sang gembala yang bernama Eurition dan anjingnya Orthos. Herakles membunuh
mereka dengan gadanya di dekat puncak Gunung Abas. Menoites, gembala Hades,
melihat kejadian ini dan langsung melapor pada Gerion bahwa Herakles sedang
merampas ternaknya. Gerion marah dan segera mengejar Herakles.
Gerion merupakan raksasa yang memiliki tiga kepala, tiga
pasang tangan, dan tiga pasang kaki. Dia menyerang Herakles denga mengenakan
baju perang lengkap. Namun teta saja Herakles berhasil membunuhnya dengan panah
beracunnya. Herakles menghabisinya di Sungai Athemos. Setelah membunuh Gerion,
Herakles pun berniat untuk pulang.
Meelwati Abderia, Spanyol selatan, Herakles kemudian
memasuki tanah orang-orang Liguria. Di dekat Massalia (kini Marseille),
Ialebion dan Derkinos, putra Poseidon, menginginkan ternak yang dibawa oleh
Herakles. Mereka pun menyerangnya namun dikalahkan dan dibunuh. Akan tetapi
Herakles juga terluka dalam baku hantam tersebut. Selain itu Herakles juga
mesti menghadapi pasukan tempur Liguria. Untuk membantunya, Zeus mengirimkan
pancuran batu, yang dimanfaatkan oleh Herakles untuk melempari musuh-musuhnya
dengan batu.
Di daerah yang kini dikenal sebagai Italia, seorang
raksasa bernama Kakos berhasil mencuri sebagian ternak yang dibawa Herakles.
Herakles meninggalkan sisa ternaknya dan mengejar Kakos. Setelah membunuh Kakos
dan mengambil kembali ternak yang dicuri, Herakles pun kembali menggiring
kawanan ternak itu.
Di Rhegion, salah satu banteng dari kawanan ternaknya
kabur. Banteng itu melompat dan berenang menyeberangi Selat Messina. Herakles
bertanya pada penduduk lokal kalau-kalau mereka melihat banteng itu dan mereka
memberitahu bahwa hewan itu pergi ke Sisilia. Penduduk lokal menyebut banteng
itu Italos, karena itu Herakles menamai tempat itu Italia. Banteng yang kabur
itu merupakan hewan yang paling bagus dalam kawanan, sehingga Herakles terpaksa
meninggalkan sisa ternaknya dan pergi ke Sisilia untuk mengambil kembali sang
banteng.
Ketika Herakles berhasil menemukan banteng yang hilang di
Sisilia, dia mendapati bahwa banteng itu ada bersama hewan ternak milik seorang
petinju jahat bernama Eriks. Menurut Apollonios Rodios, Eriks adalah putra dari
seorang Argonaut bernama Butes dan dewi Afrodit. Sementara menurut Apollodoros,
Eriks merupakan putra Poseidon. Eriks punya kebiasaan untuk menantang orang
yang lewat untuk bertanding tinju. Dalam bertanding, Eriks selalu membunuh
lawannya. Ketika Herakles meminta bantengnya, Eriks mau mengembalikannya dengan
syarat Herakles mampu mengalahkannya dalam perandingan tinju. Pada akhirnya,
Herakles terbukti masih terlalau kuat bagi Eriks, yang terbunuh dalam
pertandingan itu.
Herakles berhasil mengumpulkan kembali semua ternaknya
dan langsung kembali ke Yunani. Namun masalah kembali muncul. Hera mengirim
serangga untuk menyengat hewan-hewan ternak itu sehingga mereka berpencar tak
karuan ke segala arah, dan sebagian besarnya pergi ke pegunungan Thrakia.
Herakles berusaha kerasa dan berhasil mengumpulkan kembali sebagian besar
ternaknya. Dia lalu membawanya ke hadapan Euristheus, yang mengurbankan ternak
itu untuk Hera.
Berdasarkan penyair Yunani abad ke-1 SM, Parthenios,
ketika Herakles dalam perjalanan pulang ke Yunani sambil membawa ternak itu,
ada seorang perempuan bernama Keltine, putri Bretannos, yang melihatnya dan
langsung jatuh cinta padanya. Maka Keltine menyembunyikan ternak itu dan hanya
akan mengembalikannya jika Herakles mau berhubungan seksual dengannya. Herakles
setuju dan mereka pun bersenggama. Dari hubungan itu Keltine melahirkan Keltos,
yang menjadi leluhur bangsa Kelt. Dan menurut Diodoros Sikolos, Herakles juga
bertemu dengan seorang perempuan lainnya dari Alesia. Mereka berhubungan
seksual dan sang wanita menjadi ibu dari Galates, yang menjadi leluhur suku
Galia. Di kemudian hari, suku Kelt dan suku Galia menjadi suku-suku yang
penting di Spanyol.
·
Tugas Kesebelas: Mengambil Apel Hesperides
Tugas kesebelas Herakles adalah mengambil apel emas
Hesperides. Para Hesperides ("Putri Bintang Senja") adalah para anak
perempuan Titan Atlas dan Hesperis (Bintang Senja). Jumlah pastinya
berbeda-beda menurut beberapa pendapat, beberapa mengatakan tiga, empat atau
tujuh. Mereka bertugas merawat suatu kebun yang di dalamnya ada pohon yang
menghasilkan buah apel emas. Pohon itu adalah miliki dewi Hera dan dijaga oleh
seekor naga bernama Ladon yang memiliki seratus kepala. Ladon adalah anak Tifon
dan Ekhidna.
Dalam perjalanannya, di Pegunungan Kaukasus, Herakles
membunuh elang Kaukasus yang memakan liver Pometheus. Herakles juga membebaskan
Prometheus dari belenggunya. Sebagai balasannya, Prometheus memberitahu
Herakles tentang naga Ladon yang menjaga pohon apel Hesperides. Prometheus juga
memberi saran bahwa Herakles lebih baik memanfaatkan Atlas untuk mengambil apel
itu dan menghindari konfrontasi langsung dengan Ladon.
Herakles meneruskan perjalanan ke selatan, menjelajahi
Phoinika dan Palestina. Herakles membunuh Busiris, raja Mesir, yang senang
mengurbankan orang asing yang lewat di tanahnya. Beberapa mengatakan bahwa
Herakles membunuh Emathion, raja Arab, putra Eos dan Tithonos, dan saudara
Memnon.
Di Libya, Herakles bergulat dan membunuh raksasa Antaios,
putra Poseidon dan Gaia. Antaios tidak terkalahkan selama dia menyentuh ibunya
(bumi). Antaios seringkali membiarkan lawannya membantingnya ke tanah, lalu
bangkit lagi dalam keadaan lebih kuat dari sebelumnya. Herakles tahu hal ini
dan dia pun memutar otaknya untuk mengalahkan Antaios. Herakles mengangkat
Antaios tinggi-tinggi sehingga Antaios tidak menjadi terlalu kuat karena jauh
dari tanah. Lalu Herakles mematikan Antaios di udara.
Akhinya Herakles tiba di tempat Titan Atlas sedang
memikul beratnya langit di pundaknya. Herakles bertanya pada Atlas di mana
letak Taman Hesperides. Atlas bilang bahwa dia mau saja mengambilkan apel emas
itu untuk Herakles asalkan sang pahalwan mau menggantikan Atlas untuk memikul
langit selama Atlas pergi. Herakels setuju dan dia pun mengambil lagit dan
Atlas.
Setelah beberapa lama, Atlas kembali dengan membawa apel
emas namun ternyata dia tidak mau lagi memikul langit di pundaknya. Atlas
bilang bahwa dia yang akan membawakan apel itu ke hadapan Euristheus atas nama
Herakles. Sementara Herakles tidak dapat berbuat apa-apa karena terjebak dalam
keadaan memikul langit.
Akan tetapi Herakles lebih pintar daripada Atlas.
Herakles memberitahu Atlas bahwa dia mau saja menggantikan tugas Atlas untuk
seterusnya, hanya saja Herakles juga bilang bahwa dia harus membetulkan letak
jubahnya supaya posisinya lebih nyaman unuk menanggung beban langit. Karena itu
Herakles meminta Atlas untuk memikul langit itu sebentar. Atlas setuju dan
mengambil kembali langit itu dan menyerahkan apelnya pada Herakles. Setelah
bebas dan memperoleh apel emas, Herakels langsung kabur dan meninggalkan Atlas
melanjutkan tugasnya memikul langit.
Dalam versi lainnya, Herakles mengambil apel emas itu tanpa
bantuan Atlas. Herakles masuk ke Taman Hesperides, membunuh Ladon, dan
mengambil apel emas. Dalam Argonautika, tidak lama setelah dia meninggalkan
Taman Hesperides, para Argonaut tiba di sana. Kapal mereka, Argo, terdampar di
tengah-tengah gurun Libya. Berdasarkan Apollonios dari Rodos, para Argonaut
kehabisan air. Di Taman hesperides, para nimfa menunjukkan mata air yang muncul
dari sebongkah batu. Ternyata dalam kunjungannya untuk mengambil aple emas,
Herakles juga sempat menendang sebongkah batu, yang terbelah dua dan
mengeluarkan air. Jadi tanpa dia ketahui, Herakles telah menyelamatkan
kawan-kawannya, para Argonaut, dari ancaman kehausan.
Setelah menunjukkan apel emas pada Euristheus di Tyrins,
Herakles memberikan apel itu pada dewi Athena. Sang dewi kemudian mengembalikan
apel itu pada para Hesperides. Sang buah apel pun kembali ke tempatnya semula.
·
Tugas Kedua belas: Menangkap Kerberos
Tugas kedua belas Herakles adalah menangkap Kerberos,
anjing berkepala tiga yang memiliki ekor berupa kepala ular. Kerberos menjaga
pintu gerbang dunia bawah supaya para roh tidak dapat kabur. Kerberos adalah
anak Tifon dan Ekhidna.
Untuk masuk ke dunia bawah, Herakles harus terleih dahulu
menjalani suatu ritus Misteri, yang dilaksanakan oleh Eumoplos di Eleusis.
Herakles kemudian pergi ke Tainaron di Lakonia. Di sanalah terdapat pintu masuk
menuju dunia bawah.
Herakles bertemu dewa Hermes, yang memandunya menuju
dunia bawah. Dalam perjalanannya, Herakles bertemu banyak arwah dan sebagian
besar dari mereka langsung pergi begitu melihat Herakles. Hanya dua arwah yang
tidak pegi, yaitu arwah pahlawan Meleagros dan awrah Gorgon Medusa. Herakles sempat
mau menyerang arwah Medusa namun namun Hermes mengingatkan bahwa arwah Medusa
sama sekali tidak berbahaya.
Di dunia bawah, Herakles juga menyelamatkan sahabat
sekaligus sepupunya, Theseus, yang terperangkap di Kursi Kelalaian milik Hades.
Theseus dan sahabatnya, Peirithos, pernah mencoba menculik istri Hades,
Persefone, karena itu Hades mengurung mereka di dunia bawah. Meskipun Theseus
berhasil diselamatkan, namun Peirithos tidak sempat diselamatkan oleh Herakles.
Herakles mau berbicara dengan para awah, dan dia butuh
darah hewan untuk melakukannya. Akhirnya Herakels membunuh seekor sapi miliki
Hades. Menoites, gembala Hades, marah dan mereka berdua pun bergulat. Menoites
bukan tandingan Herakles, yang dengan mudah memitingnya. Herakles kemudian
melepaskan Menoites setelah Persefone, istri Hades, memintanya untuk mengampuni
gembala suaminya.
Herakles lalu meminta izin pada Hades untuk membawa
Kerberos. Hades mengizinkan dengan syarat bahwa Herakles harus melakukannya
tanpa senjata apapun. Herakles pun mendatangi Kerberos dan bergulat dengan
anjing itu. Herakles menang dan membawanya ke dunia atas. Herakles kemudian
menggiring Kerberos ke hadapan Euristheus di Tyrins. Begitu melihat Kerberos,
Euristheus amat sangat ketakutan.
Karena
Herakles telah melaksanakan semua tugasnya, Euristheus pun membebaskan Herakels
dari kewajiban mengabdi padanya. Namun Euristhes memberi perintah terakhir pada
Herakles: kembalikan Kerberos dunia bawah.
Kematian Ifitos
Setelah melaksanakan dua belas tugas, Herakles kini bebas
dari kewajibannya untuk mengabdi pada Euristheus. Dia kini bisa memutuskan
sendiri akan melakukan apa. Eritos, raja Oikhalia, menawarkan putrinya, Iole,
untuk dinikahi kepada siapa saja yang mampu mengalahkannya atau putranya dalam
kontes memanah. Dulu ketika Herakles masih belajar, dia pernah diajari memanah
oleh Euritos, yang kelak menyesali keputusannya itu.
Herakles memenangkan kompetisi memanag tersebut, namun
Euritos menolak menyerahkan putrinya. Euritos takut Herakles akan ditimpa
kegilaan lagi dan membunuh Iole seperti yang dulu pernah dilakukan Herakles
pada anak dan istrinya. Masalah menjadi semakin buruk ketika ternak sang raja
dicuri oleh Autolikos, raja pencuri, namun Herakles dituduh sebagai pelakunya.
Herakles pergi dari Oikhalia dalam keadaan marah.
Sementara itu Ifitos, putra Euritos ,mencoba membujuk ayahnya dan mengatakan
bahwa Herakles telah memenangkan Iole secara jujur. Ifitos lalu mendatangi
Herakles, namun lagi-lagi Hera menimpakan kegilaan pada Herakles, sehingga
Herakles membunuh Ifitos di Tyrins.
Herakles
lalu mendatangi Neleus, raja Pylos, dan Hippokoon, raja Sparta. Herakles
meminta mereka untuk menyucikannya dari dosa pembunuhan Ifitos. Mereka berdua
menolak dan Herakels pun memusuhi mereka.
Penyakit yang mengerikan menimpa Herakles. Dia lalu
meminta nasehat pada Xenokleia, orakel Delphi, supaya disembuhkan dari
penyakitnya namun Xenokleia tidak memberinya nasehat. Akibatnya, Herakles pun
marah. Dia mengambil tripod di situ dan berkata bahwa dia akan membuat
orakelnya sendiri. Apollo lalu datang untuk membantu pendetanya dan hendak
menyerang Herakles. Namun mereka tidak sempat berkelahi karena keburu dilerai
oleh Zeus.
Herakles hanya ingin meminta nasehat dari orakel, bukan
berkelahi dengan Apollo. Sang dewa kagum dengan keberanian Herakles dan
menyuruh pendetanya untuk memberi nasehat pada Herakles. Sang orakel lalu
memberitahu Herakles bahwa dia harus menjual dirinya dan menjadi budak, sebagai
hukuman atas pembunuhan yang dilakukannya, dan juga sebagai penyembuh untuk
penyakitnya.
Hermes lalu sepakat untuk menjual Herakles pada Omfale,
putrai dari Iardanes dan ratu Lydia. Omfale menjadi ratu setelah suaminya,
Tmolos, meninggal. Uang hasil penjualannya diberikan kepada Euritos sebagai
kompensasi atas kematian putranya. Namun Euritos menolaknya. Omfale menyuruh
Herakles mengenakan pakaian wanita dan melakukan pekerjaan wanita, misalnya
menenun. Sementara gada Herakles dipegang oleh Omfale. Setelah tiga tahun
menjadi budak, Herakles pun dibebaskan oleh Omfale.
Di Aulis, Syleus dan putriya, Xenodike, selalu mencegat
orang yang lewat dan menyuruh untuk mencangkul ladang anggur Syleus. Herakles
dicegat oleh mereka, dan Herakles membunuh mereka berdua. Dia juga menyerang
dan menaklukan kotanya, Itoni. Demi Omfale, Herakles juga membunuh seekor ular
raksasa yang menghuni sungai Sagaris, yang telah menyerang orang-orang Lydia di
dekat sungai itu.
Herakles dikatakan mengganti nama pulau Doliokhe menjadi
Ikaria, karena dia menemukan jasad Ikaros di sana.
Ratu Omfale
menikahi Herakles dan mereka memiliki seorang putra bernama Lamos. Tidak lama
setelah itu, Herakels pergi dari Lydia dan dan meneruskan petualangannya.
Menyerang Troya
Setelah bebas dari Omfale, Herakles mengumpulkan pasukan
untuk menaklukan Troya. Pahlawan Telamon, putra Aiakos, ikut bergabung
dengannya. Ketika itu istri Telamon, Eriboeia, sedang hamil. Herakles berdoa
pada Zeus supaya anak Telamon menjadi orang yang berani. Zeus mengirim seekor
elang sebagai tanda bahwa doa Herakles diterima. Telamon menamai putranya Aias,
dari kata aietos (elang). Kelak, Aias menjai salah satu pahlawan yang berjuang
dalam Perang Troya.
Dulu, ketika Herakles menyelamatkan Hesione dari monster
laut, Laomedon, ayah Hesione, mengingkari janjinya untuk membayar Herakles.
Akibatnya Herakles bersumpah untuk melakukan pembalasan. Troya sendiri kini
sudah dikelilingi oleh tembok pertahanan buatan Poseidon dan Apollo. Tembok itu
sangat kuat dan sulit ditembus. Satu-satunya kelemahannya adalah bagian yang
dibangun oleh Aiakos, ayah Telamon. Bagian tersebut sangat mungkin diketahui
oleh Telamon.
Mendarat di Troya dengan delapan belas kapal, Herakels
dan pasukannya kemudian menyerang Troya. Telamon menghancurkan bagian dinding
Troya yang dibangun oleh ayahnya, dan memimpin serangan melawan pasukan Troya.
Herakles merasa iri karena Telamon mampu menembus dinding pertahanan lebbih
dulu.
Herakles hendak membunuh letnannya, namun dia dihentikan
oleh Telamon memintanya untuk tenang. Telamon lalu menumpuk batu-batu. Ketika
Herakles bertanya apa yang dilakukannya, Telamon menjawab bahwa dia sedang
membangun altar untuk Herakles. Kemarahan Herakles pun mereda, karena Telamon
mengakui keagungan Herakles.
Laomedon dan semua putranya, kecuali yang paling bungsu,
Podarkes, terbunuh dalam pertempuran. Herakles mengizinkan Hesione untuk
menebus seorang tawanan, dan Hesione menebus Podarkes dengan memberikan satu
kerudungnya. Hesione lalu menjadi budak Telamon, sedangkan Podarkes tetap
tinggal di Troya dan meneruskan pemerintahan menggantikan ayahnya. Podarkes
kemudian mengganti namanya menjadi Priamos.
Menurut Diodoros Sikolos, perang Herakles di Troya
berlangsung setelah Herakles kembali dari Kolkhis, dalam petualangannya bersam
Iason mencari bulu domba emas.
Ketika Herakles sedang berlayar pulang, Hera mengirim
badai besar sehingga Herakles terdampar di pulau Kos. Perbuatan Hera membuat
Zeus marah, sampai-sampai Zeus merantai tangan Hera dan menggantungnya di
Olimpus.
Para
penduduk Kos mengira bahwa Herakles dan pasukannya adalah bajak laut, sehingga
mereka menyerangnya. Herakles dan pasukannya balas menyerang dan berhasil
menaklukan kota di sana. Herakles membunuh raja mereka, Euripilos, namun
Herakles terluka oleh pahlawan Kos, Khalkedon. Zeus pun menyelamatkan dan
menjauhkan Herakles ke tempat yang aman, supaya luka-lukanya bisa disembuhkan.
Melawan Para Raksasa
Ketika Herakles sedang disembuhkan, dia langsung dibawa
ke Phlegra, di Thrakia (beberapa mengatakan di Sisilia), tempat para dewa
sedang berperang melawan para Raksasa, yang terlahir dari darah Uranus yang
jatuh ke bumi. Untuk mengalahkan para Raksasan, para dewa, sesuai nasehat
orakel, harus meminta bantuan pada seorang pahlawan manusia.
Herakles membunuh Alkioneus dengan panahnya yang
mematikan, sebelum kemudian menyeretnya keluar dari daerah Pallene. Herakles
dan Apollo masing-masing memanah satu mata Raksasa Efialtes. Athena membunuh
Pallas dan mengulitinya. Athena lalu menggunakan kulit Pallas sebagai perisai.
Athena juga membunuh Enkelados, yang kabur ke barat. Dia menghantam Enkelados
dengan cara melemparkan pulau Sisilia padanya. Poseidon melakukan hal yang sama
pada Polibotes, menghantam sang raksasa dengan pulau Nysiros. Dengan bantuan
Zeus, Herakles bahkan membunuh Porfirion, yang mencoba memperkosa Hera.
Setelah
melaksanakan dua belas tugas dan membantu para dewa melawan para Raksasa,
Herakles pun diakui kehebatannya oleh para dewa Olimpus.
Perang di Peloponnesos
Setelah kembali ke
Yunani, Herakles menyerang Augeias, raja Elis, dengan membawa pasukan dari
Tyrins. Sebelumnya, Augeias telah mengingkari janjinya untuk membayar Herakles
atas bantuannya dalam membersihkan kandang kuda sang raja. Akan tetapi, pasukan
Herakles mengalami kekalahan dari para sekutu raja Augeias, yaitu Amarinkeus
dan Moliones, dua putra kembar Aktor. Herakles kalah dalam pertempuran itu
karena dia sedang sakit. Saudara tiri Herakles, Ifikles, mungkin terbunuh dalam
pertempuranini atau mati dalam perang melawan Sparta.
Herakles
kembali ke Tyrins untuk mengumpulkan pasukanbaru, namun dia diusir oleh
Euristheus karena Euristhesu mengira bahwa Herakles mengumpulkan pasukan untuk
melawannya. Herakles lalu bermukim di Pheneus, Arkadia. Di kemudian hari, dalam
Pesta Olahraga Isthmos, Herakles menangkap dan membuh Moliones. Herakles
kembali membangun pasukan di Arkadia dan menyerang Augeias lagi. Tanpa
sekutunya, kerajaan Augeias kalah dan dia sendiri terbunuh. Herakles kemudian
menetapkan putra Augeias yang dikucilkan, Fileus, sebagai raja Elis.
Berdasarkan Apollodoros, Herakles juga dikatakan mendirikan Olimpiade, meskipun
pada umumnya orang menganggap bahwa pendirinya adalah Herakles dari Gunung Ida,
Kreta. Herakles mendirikan mazbah untuk para dewa Olimpus, serta satu mazbah
kecil untuk pelops, kakek buyutnya.
Selanjutnya Herakles menyerang kota Pylos yang dipimpin
raja Neleus. Di sana, Hera berpihak pada Neleus dan dilukai oleh Herakles.
Hades dan Ares juga membantu Pylos. Akibatnya, Herakles melukai kedua dewa itu
dalam pertempuran. Herakles membunuh sebelas dari dua belas putra Neleus, serta
Neleus itu sendiri. Herakles menghadapi Perklimenos, putra sulung Neleus.
Perklimenos punya kemampuan dari kakeknya, Poseidon, untuk mengubah wujud.
Perklimenos menyerang Herakles sebagai singa, ular, dan lebah. Ketika Periklimenos
berubah menjadi burung elang, Herakles memanahnya sampai mati.
Putra bungsu
Neleus, Nestor, berhasil selamat karena dia tinggal di Gerenia selama perang.
Nestor kemudian menjadi raja Pylos berikutnya.
Herakles kemudian mengalihkan perhatiannya pada Hipokoon,
yang juga telah menolak menyucikan Herakles dari pembunuhan Ifitos. Selain itu
Hipokoon telah membunuh Oionos, seorang sepupu Herakles, karena Oionos secara
tidak sengaja menendang anjing Hipokoon. Hipokoon sendiri menjadi raja Sparta
setelah merebut tahta dari saudaranya, Tindareus, yang kini tinggal di Kalidon.
Herakles memperoleh bantuan dari Kefeus, raja Tegeia, dan
berjanji untuk melindungi jika ada serangan. Ketika tinggal di Tegeia, Herakles
menjalin hubungan dengan saudari Kefeus, Auge. Dari hubungan itu lahirlah
Telefos.
Dalam pertempuran, Kefeus dan putra-putranya terbunuh,
selain juga saudara tiri Herakles, Ifikles. Herakles sendiri terluka, namun dia
berhasil membunuh Hipokoon dan semua putranya. Herakles lalu mengembalikan
Tindareus menjadi raja Sparta.
Setelah
pertempuran usai, Herakles membawa jenazah Ifikles ke kota Pheneus, tempat
Ifikles disembah sebagai pahlawan.
Deianeira
Herakles tinggal di istana Raja Oineus di Kalidon. Di
sana dia jatuh cinta pada Deianeira, putri sang raja. Deianeira adalah saudari
Meleagros, seorang pahlawan. Ketika Herakles pergi ke dunia bawah untuk
menangkap Kerberos, dia bertemu dengan arwah Meleagros, yang merupakan satu
dari dua arwah yang tidak takut dengan kehadiran Herakles. Meleagros dan
Herakles pernah bertualang bersama-sama dalam mencari bulu domba emas dengan Iason.
Di dunia bawah, Herakles berjanji pada Meleagros untuk menikahi Deianeira.
Deianeira
diminati oleh banyak pelamar, salah satunya adalah dewa sungai, Akhelus. Untuk
mendapatkan Deianeira, Herakles mesti bertarung dengan Akhelus, yang mampu
mengubah wujudnya. Ketika melawan Herakles, Akhelus berubah menjadi manusia
berkepala banteng, lalu berubah menjadi ular. Setiap kali berubah, Akhelus
terus dikalahkan oleh Herakles. Akhelus kemudian berubah menjadi banteng dan
Herakles mematahkan tanduknya. Akhelus akhirnya menyerah dan Herakles
memberikan kembali patahan tanduknya. Akhelus menukar patahan tanduknya dengan
tanduk Amaltheia, yang berisi persediaan buah-buahan dan minuman tak terbatas,
yang dikenal sebagai Kornukopia. Setelah mengalahkan Akhelus, Herakles pun
menikahi Deianeira.
Ketika tinggal di Kalidon, Herakles menolong Oineus dalam
perang melawan kerajaan tetangganya. Herakles menaklukan kota Ephyra di
Thesprotia (bagian dari Epiros). Raja Filas memiliki seorang putri yang bernama
Astiokhe, yang berhubungan seksual dengan Herakles. Astiokhe lalu melahirkan
seorang putra yang diberi nama Tlepolemos.
Dikatakan bahwa ketika itu, Herakles mengirim tiga orang
putranya dari para putri Raja Thespios ke kota Thebes. Tujuh putranya tetap
berada di Thespiai bersama kakek mereka, sedangkan sisanya (40 orang)
bermigrasi ke pulau Sardinia.
Setelah kembali ke Kalidon, perjamuan kemenangan digelar
untuk menghormati Herakles. Herakles secara tidak sengaja membunuh pembawa
gelas sang raja yang bernama Eunomos, putra Arkhiteles. Meskipun raja dan ayah
Eunemos memaafkan sang pahlawan, karena kejadian itu adalah kecelakaan. Namun
Herakels tidak mampu memaafkan dirinya sendiri. Oineus tidak mau menghukum
Herakles, karena itu Herakles menghukum dirinya sendiri dan mengasingkan diri.
Dia meninggalkan Kalidon bersama istrinya.
Dalam
perjalanan, mereka bertemu dengan seorang Kentaur bernama Nessos, yang
menawarkan untuk membawa Deianeira menyeberangi sungai Evenos. Ketika Deianeira
mencapai seberang sungai, Nessos mecoba memperkosanya. Herakles sedang berada
di tengah sungai ketika dia mendengar teriakan istrinya. Herakles langsung
memanah Nessos dengan menggunakan panah beracunnya. Nessos terkena panah
Herakles dan dia pun sekarat. Dalam keadaan sekarat, Nessos memberitahu
Deianeira bahwa darahnya keramat dan mampu menjadikan Herakles setia pada
Deianeira selamanya. Deianeira tidak sadar bahwa darah Nessos sudah
terkontaminasi racun Hidra.
Tinggal di Thrakis
Herakles dan Deianeira pindah ke Trakhis. Di sana
Herakles bersahabat dengan Keiks, raja Trakhis. Deianeira melahiran empat orang
putra: Hillos, Glenos, Ktesippos, dan Odites. Herakles ikut membantu Keiks
melawan kerajaan-kerajaan di sekitarnya. Herakles membunuh raja bangsa Dryopia,
Lagoras, dan mengusir rakyatnya dari Doris. Herakles juga membantu mengalahkan
suku Lapith dan membunuh aja mereka, Koronos, putra pahlawan Lapith, kaineus.
Dalam perjalanan pulang ke Trakhis bersama Iolaos,
Herakles bertemu dengan Kiknos, putra Ares dan Pelopia. Kiknos menghalangi
jalan di Itonos (di Phthiotis). Jika ada orang yang lewat, Kiknos akan
menantang bertarung. Kiknos lalu akan membunuh dan menggunakan tulang mereka
untuk membangun kuil untuk ayahnya. Ketika Herakles lewat, Kiknos langsung
menantangnya bertarung. Mereka pun bertarung dan Herakles pada akhirnya
berhasil membunuh Kiknos. Ares marah ketika tahu bahwa putranya dibunuh oleh
Herakles dan langsung mendatangi Herakles untuk membalas dendam. Dalam
pertarungan itu, Herakles berhasil melukai Ares. Kedua putra Ares, Deimos dan
Fobos, seketika itu membawa Ares ke kereta perang dan bergegas menuju Olimpus
supa Ares dapat disembuhkan.
Di Ormenium,
sebuah kota di Magnesia, Herakles membunuh raja Amintor, yang tidak mengizinkan
Herakles berjalan melalui kerajaannya. Herakles juga berhubungan seksual dengan
putri sang raja, Astidameia atau Deidameia. Dari hubungan itu terlahirlah
seorang anak lelaki bernama Ktesippos.
Kematian
Petualangan terakhir Herakles dimulai ketika dia pergi
berperang melawan Euritos, yang Herakles tak pernah maafkan karena Euritos
telah menolak memberikan putrinya, Iole, untuk dinikahi oleh Herakles, padahal
Herakles sudah memenangkan kontes memanah secara jujur. Maka Herakles pun pergi
dari Trakhis dan memimpin pasukan untuk mengalahkan Euritos. Setelah menang,
Herakles mengambil Iole sbagai budaknya. Dalam perang itu, Herakles membunuh
Euritos dan putra-putranya.
Herakles hendak melakukan ritual perayaan kemenangan, dan
dia membutuhkan pakaian bersih. Karena itu Herakles mengirim bentaranya,
Likhas, untuk mengambil jubah di rumahnya di Trakhis. Deianeira, yang merasa
takut bahwa Herakels akan lebih mencintai Iole, memberikan jubah yang telah
direndam dalam darah Nessos. Ketika Herakles memakai jubah itu, racun Hidra
dalam dalah Nessos mulai membakar daging dan kulitnya. Herakles merasa sangat
kesakitan dan berusaha menyobek jubahnya, dan secara tidak sengaja membunuh
Likhas, yang memberikan jubah itu padanya. Namun jubah itu terus saja membakar
Herakeles. Dalam keadaan sekarat, Herakles pulang ke Trakhis. Setelah tahu
bahwa tindakannya telah mencelakakan suaminya sendiri, Deianeira pun bunuh
diri.
Herakles
membuat tumpukan kayu bakar untuk dirinya sendiri di Gunung Oita. Herakles
meminta putranya Hillos untuk menyalakan apinya. Namun, baik Hillos maupun
orang-orang lain tidak ada yang mau melakukannya. Pada akhirnya Poias atau mungkin
putranya Filoktetes mau menyalakan api untuk tumpukan kayu bakar Herakles.
Sebagai imbalannya, Herakles memberikan panahnya, yang kelak digunakan oleh
Filoktetes dalam Perang Troya. Herakles pun membakar dirinya dalam tumpukan
kayu bakar itu. Tiba-tiba ada petir yang menyambar tumpukan kayu bakar. Ketika
apinya padam, orang-orang tidak dapat menemukan sisa-sisa jenazah Herakles.
Menjadi Dewa
Menurut Pausanias, adalah dewi Athena yang membawa
Herakles dari tumpukan kayu bakar di Gunung Oita ke Olimpus, tempat tinggal
para dewa.
Herakles menjadi dewa dan tinggal di Olimpus karena dia
telah melaksanakan dua belas tugas dan membantu para dewa dalam melawan para
Raksasa. Selain itu dewi Hera juga berdamai dengan Herakles karena Herakels
telah menyelamatkannya dari ancaman perkosaan oleh Raksasa Porfirion. Hera
bahkan menikahkan Herakles dan salah satu putrinya, yaitu Hebe, dewi masa muda.
Herakles kemudian menjadi ayah dari Aleksiares dan Aniketos.
Iolaos melindungi anak-anak Herakles dari penyiksaan
Euristheus, karena itu Herakles dan Hebe menolong Iolaos memenangkan
pertempuran.
Herakles juga pernah mengunjungi Filoktetes dan
memintanya untuk kembali bergabung bersama pasukan Yunani dalam Perang troya.
Pada awalnya, Filoktetes tidak mau karena dia pernah ditinggalkan sendirian di
pulau Lemnos. Ketika itu Filoktetes digigit ular berbisa, dan Odisseus serta
Agamemnon memeringahkan pasukan Yunani untuk meninggalkan Filokteets. Selama
sembilan tahun, Filoktetes hidup di pulau itu sendirian dan marah terhadap orang-orang
yang telah meninggalkannya. Odisseus kemudian datang untuk membawanya kembali,
karena Kalkhas sang peramal meramalkan bahwa Troya tak akan jatuh tanpa adanya
busur Herakles, dan busur itu dipegang oleh Filoktetes. Ketika Odisseus datang,
Filoktetes sudah mau memanah dan membunuhnya. Untung saja Herakles datang dan
menenangkan Filoktetes.
Ketika Odisseus pergi ke dunia bawah, awah terakhir yang
berbicara dengannya adalah arwah Herakles. Ketka jiwa abadin Herakles pergi ke
Olimpus setelah tubuhnya meninggal, arwah manusianya pergi ke dunia bawah.
Herakles juga ditempatkan di antara bintang-bintang di angkasa sebagai rasi
bintang ("Pelutut", namun rasi bintang ini kini disebut Hercules).
Jubah kulit
singa, serta kerudung yang menutupi kepala, yang selalu dipakai oleh Herakles,
merupakan ciri khasnya dalam seni Klasik Herakles. Selain itu, dia biasanya
digambarkan dengan membawa gada atau busur dan panah.
E. Akhilles
F. Odisseus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar