AWAL DUNIA
A. Penciptaan Dunia
Pada
awalnya, yang ada hanyalah Khaos, yaitu suatu sosok yang tidak berbentuk dan
misterius. Dari Khaos ini muncullah Erebos, kegelepan tempat berdiamnya
kematian, dan Nix, sang dewi malam yang misterius. Selain mereka bertiga, yang
ada hanyalah kesunyian, kekosongan, ketidakterbatasan. Lalu terlahir Eros
(cinta), Gaia (bumi), dan Tartaros. Adalah cinta yang memungkinkan terjadinya
hubungan untuk menghasilkan anak.
Erebos tidur dengan Nix, yang kemudian
melahirkan Aither (atmosfer), dan Hemera (hari). Itu adalah hubungan seksual
yang pertama di dunia. Nix juga secara partenogenesis (tanpa hubungan seksual)
melahirkan Moros (murka), Moirai (takdir), Hipnos (tidur), Thantanos (maut),
Oneiroi (mimpi), dan Nemesis (pembalasan). Nix menyuruh semua anak-anaknya untuk
keluar dari kegelapan.
Sementara itu secara partenogenesis
melahirkan Uranus (langit), Urea (pegunungan), dan Pontos (laut). Uranus
menikahi ibunya dan menjadi pengusa dunia. Uranus menutupi seluruh tubuh Gaia
dan Bersama-sama mereka melakukan hubungan seksual untuk kemudian melahirkan
tiga Kiklops, tiga Hekatonkhire, dan dua belas Titan. Gaia juga melakukan
hubungan dengan Pontos dan melahirkan dewa laut (Nereus, Forkis, dan Thaumas),
dewi laut Euribia, dan monster laut Keto. Dari Tartaros, gaia memiliki anak
bertama Typhon, yang merupakan ayah dari segala monster.
Para
Kiklops (Arges, Brontes, dan Steropes) adalah raksasa bermata satu sedangkan
para Hekatonkhire (Briareus, Kottos, dan Giges) adalah raksasa bertangan
seratus dan berkepala lima puluh. Ukuran mereka sangat besar dan mereka sangat
kuat. Karena penampilan mereka yang mengerikan, Uranus membenci mereka dan
menyuruh mereka kembali ke Tartaros, rahim ibu mereka. Uranus tidak sadar bahwa
perbuatannya ini akan memicu peperangan antar dewa selama berabad-abad
berikutnya.
Pengurungan
para Kiklops dan Hekatonkhire di Tartaros menyebabkan Gaia kesakitan sampai
akhirnya dia memanggil anak-anaknya yang lain, para Titan. Para Titan berjumlah
dua belas, enam laki-laki dan perempuan. Mereka berukuran lebih kecil dan lebih
indah sehingga tidak dibenci oleh ayah mereka, Uranus. Gaia mengajak para Titan
untuk melakukan pemberontakan pada Uranus. Tetapi semua Titan terlalu takut
untuk memberontak, semuanya kecuali satu Titan, dialah Titan termuda sekaligus
yang paling ambisius: Kronos. Maka Kronos dan Gaia pun menyusun rencana.
Pada suatu malam, Gaia bersetubuh dengan
Uranus. Sementara Kronos, berbekal sabit pemberian Gaia, diam-diam mendekati
ayahnya. Kronos lalu menyerang Uranus, memotong alat kelamin Uranus dengan
sabit yang dibawanya, dan melemparnya ke laut. Uranus menjerit kesakitan dan
menghilang dari dunia (mati). Sebelum dia menghilang, Uranus mengutuk Kronos
bahwa dia juga suatu saat akan dikalahkan oleh anaknya.
Dari darah Uranus yang berceceran terlahirlah
para raksasa, para nimfa pohon abu, dan para Erinyes. Sementara itu alat
kelamin Uranus terjatuh ke lautan dekat pulau Kithera dan menghasilkan buih laut,
dari buih itu munculah Afrodit, dewi kecantikan.
Setelah
kepergian Uranus, para Titan mengambil alih kekuasaan atas dunia dengan Kronos
sebagai pemimpin.
Kronos menjadi penguasa dunia dan
menikahi saudarinya, Rea. Sementara Okeanos menjadi penguasa lautan dan
Hiperion sebagai dewa matahari. Pada masa pemerintahan Kronos, manusia
mengalami Zaman Emas, sebuah masa yang paling membahagiakan bagi manusia karena
tidak ada penderitaan di dunia. Tetapi Kronos tidak membebaskan para Kiklops
dan Hekatonkhire yang oleh ayahnya dikurung di Tartaros padahal mereka adalah
alasan baginya untuk mengambil alih kekuasaan dari ayahnya, dia malah menyuruh
monster Kampe untuk menjaga mereka agar tidak kabur. Hal ini membuat Gaia marah
dan menyatakan bahwa Kronos suatu saat akan dikalahkan oleh anaknya. Ramalan
ini ikut memperkuat kutukan Uranus.
Kronos memerintah selama berabad-abad
dan memiliki beberapa anak. Tetapi Kronos takut suatu saat kutukan Uranus dan
ramalan Gaia akan menjadi kenyataan sehingga dia langsung menelan semua bayi
yang dilahirkan oleh Rea. Rea, yang marah karena semua anak-anaknya harus
ditelan oleh suaminya, akhirnya berusaha melakukan perlawanan. Ketika akan
melahirkan anaknya yang keenam, Rea pergi ke sebuah gua di Kreta dan melahirkan
di sana. Rea lalu membungkus sebongkah batu dengan kain dan memberikannya pada
Kronos. Kronos yang tidak menyadari tipuan Rea akhirnya menelan batu itu
sementara bayi yang diberi nama Zeus itu diasuh oleh para nimfa di Kreta.
Bayi Zeus tumbuh dengan meminum susu
Amaltheia, seekor kambing. Di kemudian hari, Zeus membalas kebaikan Amaltheia
dengan menempatkannya di angkasa sebagai rasi bintang Capricorn. Selain itu ada
juga para Kuretes, mereka adalah sekumpulan prajurit penari yang ikut membantu
menyembunyikan Zeus dari Kronos. Ketika Zeus sedang menangis, para Kuretes
langsung membuat keributan dengan cara bernyanyi, menari, dan memukulkan tombak
pada perisai mereka supaya Kronos tidak mendengar tangisan Zeus.
Setelah dewasa, Zeus menikahi Metis,
Titan kebijaksanaan dan kepandaian. Zeus juga berusaha mencari cara untuk
membalas perbuatan ayahnya. Dia berkonsultasi pada Metis. Metis membuat suatu
minuman ajaib yang telah diisi dengan ramuan dari Gaia dan menyuruh Zeus
memberikannya pada Kronos. Sementara itu, Rea meyakinkan Kronos untuk menerima
kembali Zeus sebagai pembawa minum bagi Kronos. Kronos setuju dan Zeus pun
akhirnya memperoleh kesempatannya. Zeus memberikan minuman buatan Metis pada
Kronos. Kronos meminumnya dan seketika itu juga Kronos memuntahkan semua
anak-anak yang telah ditelannya. Kronos memuntahkan Poseidon, Hades, Hera,
Demeter, dan yang terakhir Hestia. Mereka adalah dewa sehingga tetap hidup
walau sudah ditelan.
Zeus, bersama saudara-saudaranya,
kemudian menyatakan perang pada Kronos dan para Titan, sebuah perang yang
disebut Titanomakhia dan akan berlangsung selama sepuluh
tahun.
Dalam perang Titanomakhia, Zeus
beserta saudara-saudaranya (Poseidon, Hades, Hera, Demeter, dan Hestia) melawan
para Titan. Para Titan yang berperang adalah Kronos, Hiperion, Koios, Krios,
Iapetos, dan Atlas serta beberapa anak-anak mereka. Sementara Okeanos dan para
Titan perempuan (Mnemosine, Tethis, Theia, Foibe, Rea, dan Themis) memilih
tidak memihak. Para Titan bermarkas di Gunung Othris dengan dipimpin oleh Atlas
dan para dewa berjuang dari Gunung Olimpus dengan dipimpin oleh Zeus.
Setelah beberapa pertempuran, para
Titan ternyata sangat kuat dan nampaknya para dewa Olimpus akan kalah. Zeus
menjadi sadar bahwa dengan kekuatan sekarang dia tidak mungkin bisa mengalahkan
para Titan. maka dia pun pergi meminta nasehat dari Gaia, yang menyuruhnya
untuk meminta bantuan pada para Kiklops dan Hekatonkhire yang sedang terkurung
di Tartaros. Zeus pun pergi ke Tartaros dan membunuh monster Kampe. Zeus lalu
membebaskan para Kiklops dan Hekatonkhire. kini Zeus mendapat sekutu baru. Zeus
bahkan mendapat tambahan bantuan setelah Prometehus dan Epimetehus ikut
berpihak padanya. Para dewa Olimpus pun siap bertempur kembali dengan kekuatan
baru.
Para Kiklops ternyata merupakan
pembuat senjata yang hebat. Mereka membuat petir untuk Zeus, trisula untuk
Poseidon, dan helm kegelapan utnuk Hades. Senjata-senjata itu sangat membantu
para dewa Olimpus dalam mengalahkan para Titan dalam pertempuran-pertempuran
berikutnya. Pada malam sebelum bertempur, Hades memakai helmnya sehingga dia
menjadi tak terlihat. Dia lalu menyelinap ke perkemahan para Titan. Hades yang
tak terlihat kemudian menghancurkan senjata-senjata para Titan sehingga ketika
besoknya bertempur, para dewa Olimpus bisa memukul mundur para Titan.
Dalam pertempuran lain, Hades, yang
memakai helmnya, menyelinap di belakang Kronos dan mengunci badan Kronos.
Poseidon ikut menahan Kronos dengan trisulanya sehingga Kronos tak bisa
bergerak. Setelah itu Zeus menghujamkan petirnya pada tubuh Kronos.
Perang Titanomakhia berlangsung
selama sepuluh tahun sampai akhirnya Zeus memutuskan untuk mengakhiri perang
ini.
Dalam suatu pertempuran, para dewa
Olimpus mundur setelah didesak oleh Para Titan. Tak disangka oleh Para Titan,
ternyata itu hanyalah perangkap untuk menjebak mereka. Setelah para dewa
Olimpus mundur dan para Titan masuk dalam perangkap mereka, muncullah tiga
Hekatonkhire yang sangat besar dengan masing-masing memiliki seratus tangan dan
lima puluh kepala. Ketiga Hekatonkhire ini lalu mengambil bongkahan-bongkahan
batu besar dan melemparkannya pada para Titan. Dalam sekali lempar, para
Hekatonkhire mampu melemparkan tiga ratus batu sekaligus, maka para Titan pun
terjebak dalam hujan batu. Selain itu, Zeus ikut menambah penderitaan para
Titan dengan menghujamkan petirnya pada mereka. Berada dalam keadaan seperti
itu, para Titan panik dan tercerai berai. Mereka pun mengaku kalah dan dengan
demikian para dewa Olimpus memenangkan Titanomakhia.
Para Titan yang kalah dihukum oleh
Zeus dengan dikurung di Tartaros. Semua Titan yang kalah dikurung kecuali Atlas
yang diberi hukuman khusus oleh Zeus: Atlas mesti memikul langit di pundaknya.
Zeus menugaskan para Hekatonkhire untuk menjaga para Titan di Tartaros
sementara para Kiklops bekerja di bengkel Hefaistos dan bersama-sama mereka
menciptakan berbagai alat luar biasa.
Zeus, Poseidon, dan Hades melakukan
undian untuk menentukan tempat kekuasaan. Hasilnya adalah Zeus berkuasa atas
langit, Poseidon menguasai lautan, dan Hades memperoleh dunia bawah, sedangkan
bumi diatur oleh semua dewa.
Keputusan Zeus untuk memenjarakan
para Titan di Tartaros ternyata membuat Gaia marah. Gaia pun bersetubuh dengan
saudaranya Tartaros dan melahirkan anaknya yang terakhir, sesosok makhluk yang
luar biasa berbahaya dan menakutkan, dialah Naga Tifon.
Tifon adalah monster naga raksasa,
ukurannya sangat besar dan tingginya melebihi gunung tertinggi bahkan kepalanya
mencapai bintang-bintang. Tifon berwujud setengah pria dan setengah monster. Di
bawah lengannya terdapat seratus kepala naga yang siap memangsa apa saja
sedangkan di bawah pahanya ular-ular beracun bergulung-gulung. Bukan hanya itu,
makhluk ini pun bisa menyemburkan api. Sungguh, dia adalah salah satu monster
paling mematikan yang pernah menghuni bumi.
Hubungan Gaia dan Tartaros juga
melahirkan Ekhidna, monster naga perempuan yang menjadi istri Tifon.
Bersama-sama, Tifon dan Ekhidna melakukan hubungan yang kemudian melahirkan
berbagai monster mengerikan lainnya, di antaranya adalah Kerberos, Khimera,
Orthros, Hidra, Singa nemea, Sphinx, Elang Kaukasia, Babi Kromios, dan burung
hering.
Tifon yang mengemban misi dari
ibunya kemudian menyerang kediaman para dewa Olimpus. Saking kuatnya Tifon,
para dewa hanya mampu melarikan diri agar bisa selamat dan tak mampu melawan.
Mereka berubah wujud menjadi hewan dan kabur ke Mesir. Apollo menjadi gagak,
Artemis menjadi kucing, Dionisos menjadi kambing, Hera menjadi sapi, Hermes
menjadi burung ibis, Afrodit dan anaknya Cupid menjadi sepasang ikan (kelak
diabadikan sebagai rasi bintang Pisces).
Tetapi di antara para dewa ternyata
masih ada yang berani berdiri tegak menghadang sang monster. Adalah Zeus, sang
pemimpin, yang berusaha mempertahankan kekuasaan yang telah direbut dengan
susah payah dari para Titan. Zeus menghunus petirnya dan Tifon pun menerjang
Zeus. Ketika Tifon semakin mendekat, Zeus tidak menyerang dengan petir tetapi
dengan sabit batu peninggalan Kronos (batu yang digunakan oleh Kronos untuk
memotong alat kelamin Uranus). Terluka oleh senjata legendaris tersebut, Tifon
pun mundur dan terbang ke Suriah.
Tifon terluka parah dan Zeus merasa
di atas angin dan terlalu percaya diri. Hal itu merupakan bumerang bagi Zeus
sehingga pada pertarungan berikutnya Tifon mampu membelit Zeus dengan
menggunakan ular-ularnya. Tifon tidak berhenti sampai di situ. Dengan sabit
batu peninggalan Kronos yang diambilnya dari Zeus, Tifon memotong urat di
tangan dan kaki Zeus, maka Zeus pun tak bisa lagi menggunakan petirnya dan
semakin tidak berdaya. Tifon lalu mengurung Zeus di sebuah gua di Cilicia
dengan dijaga oleh naga Delfin.
Untuk sesaat tak ada lagi harapan
bagi para dewa. Tetapi ternyata masih ada dewa yang berjuang. Hermes mengambil
urat Zeus yang dipotong Tifon dan mendatangi gua tempat Zeus dikurung. Hermes
mengendap-endap memasuki gua itu karena jika Delfin sampai tahu maka akan
sangat berbahaya baginya. Delfin terlalu kuat untuk dihadapi oleh seorang dewa
muda seperti Hermes. Zeus yang dikurung dan tak berdaya terkejut ketika
didatangi Hermes tetapi setelah tahu bahwa Hermes membawa uratnya,
keberaniannya timbul lagi. Hermes pun memasang lagi urat itu pada Zeus. Zeus
yang bisa menggunakan petirnya lagi langsung pergi menghadapi Tifon, kali ini
dia bertekad untuk benar-benar mengalahkan sang monster.
Zeus mengejar Tifon sampai ke
Sisilia dan di sana mereka bertarung lagi. Tifon mengangkat gunung Etna dan
hendak menjatuhkannya ke badan Zeus. Zeus dengan cepat menghujamkan petirnya
dengan kekuatan penuh ke tubuh Tifon. Sang monster merasa kesakitan dan
melepaskan gunung yang yang dipegangnya. Gunung tersebut jatuh dan menimpa
tubuh Tifon sendiri. Tifon pun terjebak selamanya di sana. Walaupun begitu,
Tifon tetap hidup dan terkadang memberontak ingin keluar. gerakan-gerakan Tifon
menyebabkan gempa bumi di daerah itu sedangkan semburan apinya menyebabkan
letusan gunung Etna.
Zeus berhasil menyingkirkan salah
satu ancaman terbesar bagi kekuasaan para dewa tetapi pertempuran masih belum
selesai. Gaia semakin marah karena Zeus mengalahkan anaknya. Gaia pun bersiap
mengirimkan lagi gelombang serangan ke Gunung Olimpus.
Gaia, yang marah karena anak-anaknya
(Titan) dikurung di Tartaros, menyuruh para Raksasa untuk bangkit melawan para
dewa Olimpus dan mengakhiri pemerintahan mereka. Para Raksasa, dipimpin oleh
Alkioneus dan Porfiion, berperang melawan para dewa dalam suatu perang yang
disebut Gigantomakhia. Para Raksasa menyerang para dewa dengan melemparkan
batu-batu besar. Beberapa Raksasa memiliki kaki berupa ular.
Dalam menghadapi para Raksasa, para
dewa meminta bantuan Herakles setelah mendengar ramalan yang mengatakan bahwa
para Raksasa hanya bisa dikalahkan dengan bantuan sang pahlawan.
Herakles bertarung dengan Alkioneus
sang pemimpin Raksasa. Herakles terus menyerang Alkioneus tetapi Alkioneus
tetap tak mati. Ternyata Alkioneus adalah Raksasa yang abadi selama dia berada
di tempat kelahirannya, Flegra. Maka Herakles membawanya ke luar dari tempat
tinggalnya dan membunuhnya.
Sementara pemimpin Raksasa yang satu
lagi, Porfirion, mendatangi Hera, istri Zeus. Porfirion merobek pakaian Hera
dan mencoba memperkosanya. Hera berteriak meminta pertolongan. Zeus datang dan
menyerang Porfirion dengan petirnya, setelah itu Herakles memanah Porfirion
sampai mati.
Poseidon sang dewa laut bertarung
dengan Raksasa Polibotes. Poseidon mengejar Polibotes di sepanjang lautan
sampai pulau Kos. Poseidon kemudian merobek sebagian pulau Kos dan
melemparkannya pada Polibotes. Polibotes akhirnya kalah setelah tertindih pulau
tersebut. Sementara Athena sang dewi perang dan kebijaksanaan bertarung dengan
Raksasa Enkelados. Dalam pertarungan itu Athena berhsil unggul setelah dia
menusuk Enkelados dengan tombaknya. Athena juga membunuh Raksasa Pallas dan
menggunakan kulitnya untuk membuat sebuah perisai yang sangat kuat.
Raksasa Aloadai (Otos dan Efialtes)
adalah putra Poseidon. Mereka sangat kuat sampai-sampai tak ada dewa yang bisa
melukai mereka. Suatu malam, ketika mereka sedang tidur, Gaia membisikkan
sesuatu pada mereka. Gaia memberitahu mereka bahwa merekalah yang seharusnya
berkuasa di Olimpus. Sejak itu, Mereka berusaha menyerang Olimpus dengan cara
menumpuk-numpuk gunung sampai setinggi Gunung Olimpus, lalu menyuruh para dewa
untuk menyerah. Mereka juga meminta Artemis dan Hera menjadi istri mereka. Para
dewa melawan tapi tak dapat mengalahkan mereka. Para Aoladai bahkan mampu
menangkap Ares dan mengurungnya dalam kendi selama tiga belas bulan. Artemis
lalu berubah wujud menjadi seekor rusa dan berlari di antara para Aoladai.
Mereka saling melempar tombak yang kemudian mengenai badan masing-masing dan
akhirnya saling membunuh.
Hermes yang mengenakan helm
kegelapan berhasil membunuh Raksasa Hippolitos, Artemis memanah Raksasa Gration
sampai mati. Raksasa Euritos dibunuh oleh Dionisos dengan tongkatnya, sedangkan
Raksasa Agrios dan Thoon dibunuh oleh para Moirai dengan tongkat perunggu.
Hefaistos membunuh Raksasa Mimas dengan lelehan besi sementara Raksasa Klitios
diserang dengan obor api oleh dewi Hekate.
Setelah semua Raksasa berhasil
dikalahkan, Herakles memanah semua Raksasa dengan panahnya. Para dewa lalu
mengurung tubuh semua Raksasa di bawah bumi. Gempa bumi serta letusan gunung
berapi terjadi akibat tubuh-tubuh mereka yang terus memberontak.
KISAH MANUSIA
A. 5 Zaman Manusia
Dalam mitologi Yunani, perjalanan hidup manusia di bumi mengalami
beberapa tahap. Kehidupan manusia diawali dengan Zaman Emas yang penuh
kebahagiaan dan kemudian terus mengalami penurunan kualitas kehidupan pada
zaman-zaman berikutnya sampai zaman terakhir, yaitu Zaman Besi.
1.
Zaman Emas
Zaman Emas adalah periode pertama yang dialami oleh manusia, masa ini
terjadi di bawah kekuasaan Kronos. Pada zaman ini semua manusia merasakan
kebahagiaan dan kedamaian. Di dunia tidak ada penyakit, perang, kesedihan, atau
penderitaan. Manusia hidup bersama para dewa dan tidak perlu bekerja keras
karena makanan selalu tersedia belimpah. Hanya ada satu musim, yaitu musim
semi. Manusia hidup dalam waktu yang lama tapi penampilan mereka selalu muda
dan manusia mati dengan damai. Manusia yang mati akan berubah menjadi roh yang
tetap tinggal di bumi dan ikut menjaga umat manusia. Pada masa ini Semua
manusia baik dan tidak ada yang jahat. Ketika Zeus menggulingkan kekuasaan para
Titan, Zaman Emas pun berakhir.
2.
Zaman Perak
Setelah Zeus berkuasa, dia
membuat manusia mengalami keadaan yang berbeda dari sebelumnya. Pada periode
ini, Zeus membagi setahun menjadi empat musim. Penampilan dan kebijaksanaan
manusia mengalami penurunan di banding masa sebelumnya. Manusia harus bertani
dan beternak untuk makan, serta harus membuat rumah untuk tempat berlindung.
Manusia menghabiskan waktu seratus tahun sebagai seorang bayi yang bergembira
sedangkan masa dewasa yang pendek dilalui dalam penderitaan. Orang-orang tidak
mau menyembah para dewa sehungga akhirnya Zeus menghancurkan umat manusia.
Setelah mereka mati, mereka disebut sebagai "Roh Terhormat di Dunia
Bawah."
3.
Zaman Perunggu
Periode yang ketiga adalah
Zaman Perunggu. Setelah memusnahkan umat manusia sebelumnya, Zeus menciptakan
lagi umat manusia dari pohon abu (pohon untuk membuat tombak). Umat manusia
pada zaman ini sangat kuat dan suka berperang. Mereka senang melakukan kekejaman.
Mereka membuat alat-alat perang dan baju perang dari perunggu, bahkan rumah
mereka pun dibuat dari perunggu. Ketika mereka mati, mereka pergi ke dunia
bawah. Karena umat manusia sudah saling membunuh, Zeus memutuskan untuk
memusnahkan lagi mereka, kali ini dengan banjir besar.
4.
Zaman Pahlawan
Zeus menciptakan lagi umat
manusia. Pada periode ini perilaku manusia agak lebih baik daripada masa
sebelumnya. Banyak bermunculan manusia setengah dewa. Mereka adalah para
pahlwan yang sangat berani dan melakukan banyak petualangan. Banyak pahlawan
yang membunuh monster-monster dan menyelamatkn manusia lain. Banyak di antara
para pahlawan itun yang mati dalam perang karena beberapa perang besar terjadi
pada masa ini, misalnya adalah Perang Tujuh Pahlawan, dan Perang Troya. Setelah
mati, roh para pahlawan pergi ke Elision, tempat yang berisi kebahagiaan yang
dipimpin oleh Kronos.
5.
Zaman Besi
Ini adalah periode yang terakhir. Masa ini adalah yang
terburuk karena pada masa ini kebaikan kalah oleh kejahatan. Anak-anak tidak
menghormati orang tuanya, saudara saling bunuh demi harta, orang-orang tak lagi
punya rasa malu, banyak terjadi penipuan, pembunuhan, dan peperangan, serta
berbagai perilaku rendah lainnya. Selain itu, rakyat banyak menderita di bawah
kekejaman para penguasa yang serakah dan hanya peduli pada kekuasaannya. Karena
dunia sudah dipenuhi oleh kejahatan, para dewa pun pergi meninggalkan dunia dan
mengabaikan umat manusia. Periode ini berlangsung hingga saat ini dan suatu
hari nanti Zeus pun akan menghancurkan umat manusia dari zaman ini.
B. Muslihat Prometheus
Zeus
memutuskan bahwa manusia harus memberikan persembahan pada dewa berupa bagian
tubuh hewan. Promtheus sang Titan kecerdasan berusaha mengelabui Zeus.
Prometheus menyembunyikan daging kerbau di dalam isi perut sapi yang
menjijikan, dan menyembunyikan tulang-belulang di dalam lemak yang menggiurkan.
Dia lalu meminta Zeus memilih persembahan bagi para dewa dan umat manusia akan
menyimpan bagian yang satunya. Zeus pun memilih lemak yang menggiurkan. Tetapi
Zeus marah ketika menyadari bahwa lemak tersebut berisi tulang belulang
sementara manusia memperoleh daging kerbau sehingga di kemudian hari manusia
mempersembahkan tulang untuk dewa dan mengambil dagingnya untuk dimakan.
Zeus yang marah akhirnya mengambil api dari
umat manusia. Prometheus, dengan kepandaiannya, berhasil mencuri api dari
Gunung Olimpus dan menyembunyikannya dalam sekumpulan batang tanaman adas.
Prometheus lalu memberikan api curiannya pada manusia sehingga sekali lagi umat
manusia memiliki api.
Karena ulahnya itu, Zeus pun menghukum
Prometheus. Promtheus dibawa ke puncak Gunung Kaukasus, lalu dia diranati oleh
Kratos, salah satu penegak hukum Zeus, dengan menggunakan rantai buatan
Hefaistos sang dewa pandai besi. Setiap hari seekor burung elang datang dan
memakan hati Prometheus dan malam harinya hatinya tumbuh lagi, begitulah setiap
hari.
Suatu
hari dalam penyiksaannya, Io, yang sedang berwujud sapi, lewat di tempat
Prometheus. Prometheus memberitahu Io bahwa dia akan kembali menjadi manusia
setelah tiba di Mesir, dan akan memiliki anak dari Zeus. Prometheus juga
memberitahunya bahwa keturunan Io akan menjadi raja-raja dan pahlawan besar.
Beratus-ratus tahun kemudian Prometheus akhirnya dibebaskan oleh Herakles yang
merupakan keturunan Io. Herakles membunuh elang yang menyiksa Prometheus dan
mematahkan rantainya. Prometheus memberi balasan dengan memberitahu Herakles
cara mendapatkan apel Hesperides. Setelah bebas, Prometheus diterima kembali
oleh Zeus.
C. Kotak Pandora
Untuk
menghukum umat manusia karena telah mencuri api dari Gunung Olimpus, Zeus
menyuruh salah satu anaknya, Hefaistos dewa pandai besi, untuk membuat seorang
manusia. Maka terciptalah manusia perempuan pertama di dunia. Setelah
diciptakan, Athena mengajarinya menenun dan menjahit serta memberinya pakaian,
Afrodit memberinya kecantikan dan hasrat, para Kharis memakaikan padanya
perhiasan, para Hoirai memberinya mahkota, Apollo mengajarinya bernyanyi dan
bermain musik, Poseidon memberinya kalung mutiara, Hera memberinya rasa
penasaran yang besar, Hermes memberinya kepandaian berbicara serta menamainya
Pandora, bermakna "mendapat banyak hadiah".
Zeus kemudian memberikan Pandora pada
Epimetheus untuk dinikahi. Prometheus, saudara Epimetheus, berusaha
memperingatkannya untuk tidak menerima Pandora tetapi Pandora begitu mempesona
sampai-sampai Epimetheus mau menikahinya. Pada hari pernikahan mereka, para
dewa memberi hadiah berupa sebuh kotak yang indah dan Pandora dilarang untuk
membuka kotak tersebut.
Suatu
hari, Pandora sangat penasaran dan kemudian membuka kotak tersebut. Setelah
dibuka, tiba-tiba aroma yang menakutkan terasa di udara. Dari dalam kotak itu
terdengar suara kerumuanan sesuatu yang dengan cepat terbang ke luar. Pandora
sadar bahwa dia telah melepaskan sesuatu yang mengerikan dan dengan segera
menutupnya tapi terlambat, Pandora telah melepaskan teror ke dunia. Masa tua,
rasa sakit, kegilaan, wabah penyakit, keserakahan, pencurian, dusta, cemburu,
kelaparan, dan berbagai malapetaka lainnya telah bebas. Semua keburukan itu
menyebar ke seluruh dunia dan menjangkiti umat manusia. Pandora sangat terkejut
dan menyesal atas apa yang telah dilakukannya. Dia kemudian melihat ke dalam
kotak dan menyadari bahwa ternyata masih ada satu hal lagi yang tersisa di
sana, yaitu harapan.
D. Banjir Besar
Pada
Zaman Perunggu manusia, Zeus berniat mengirim sebuah banjir besar untuk
memusnahkan manusia. Zeus menurunkan hujan tiada henti dari langit dan
Poseiodon menumpahkan air laut ke daratan.
Deukalion adalah seorang manusia putra dari
Titan Prometheus. Sebelum banjir besar datang, Deukalion diperingatkan oleh
ayahnya. Maka dia dan istrinya, Pirrha, membuat sebuah perahu serta menyiapkan
perbekalan. Pirrha adalah anak dari Epimetheus dan Pandora. Ketika banjir
datang ke tempat mereka, Deukalion dan istrinya naik ke perahu. Banjir itu
terjadi selama sembilan hari sembilan malam. Deukalion dan istrinya bertahan di
atas perahu sampai akhirnya perahu mereka berhenti di daratan, yang merupakan
puncak Gunung Parnassos. Sebagai rasa syukur karena telah selamat, Deukalion
dan istrinya memberikan persembahan pada Zeus.
Deukalion dan Pirrha merasa kesepian karena
hanya mereka manusia yang tersisa. Mereka menemukan reruntuhan kuil Themis dan
berdoa di sana. Themis menyuruh mereka melempar tulang-tulang ibu mereka ke
belakang bahu mereka. Mereka menyadari bahwa yang dimaksud ibu adalah Gaia,
dewi bumi, dan tulang-tulang Gaia adalah bebatuan.
Deukalion
dan istrinya kemudian melempar batu-batu ke belakang tubuh mereka. Batu yang
dilempar oleh Deukalion berubah menjadi laki-laki sedangkan batu yang dilempar
Pirrha berubah menjadi perempuan sampai akhirnya manusia menjadi banyak lagi.
KISAH PARA DEWA
A. Dewa Awal
Para dewa awal atau Protogenoi adalah kelompok dewa-dewi yang
pertama kali muncul di dunia dan ada sejak permulaan waktu. Mereka biasanya
digambarkan sebagai personifikasi dari unsur dunia tertentu dan diceritakan
terlibat dalam pembentukan awal dunia. Dari merekalah, dewa-dewa lainnya terlahir.
Generasi Protogenoi berkuasa sebelum generasi para Titan. Sebagian besar
Protogenoi yang terkenal adalah Protogneoi versi Hesiodos. Namun ada pula
generasi Protogenoi versi lainnya. Di bawah ini adalah Protogenoi versi
Hesiodos.
·
Khaos
·
Niks
·
Erebos
·
Tartaros
·
Aither
·
Hemera
·
Eros
·
Gaia
·
Uranus
·
Pontos
·
Nereus
·
Forkis
·
Euribia
1.
Khaos
Lama sebelum dimulainya waktu, sesosok
makhluk misterius yang disebut Khaos muncul di dunia. Dari Khaos, atau bersama
dengan Khaos, muncllah Gaia (bumi), Tartaros dan Eros (cinta). Tanpa pasangan,
Khaos melahirkan Niks (malam) dan Erebos (kegelapan).
Hesiodos tidak banyak memberikan rincian
tentang Khaos, dan hanya menyebutkan bahwa Khaos adalah makhluk pertama yang
ada di alam semesta. Penyair Romawi abad ke-1 SM, Ovidius, memberikan
penjelasan yang lebih rinci tentang Khaos. Sebelum bumi, lautan, dan langit
(termasuk benda-benda langit semacam matahari, bulan, dan bintang), sebelum
para dewa yang abadi muncul, Khaos ada sebagai makhluk tanpa bentuk. Dia adalah
materi tak bernyawa, tempat semua unsur penciptaan berkumpul bersama, sehingga
yang satu tidak dapat dibedakan dari yang lainyya.
Menurut
mitos Orfik, Khaos dilahirkan dari Khronos (waktu) dan Adresteia (keniscayaan),
pada saat yang sama dengan Erebos dan Aither. Adalah Khronos dan Aither yang
menjadi orang tua bagi dewa pertama, Fanes atau Protogonos.
2.
Niks
Niks adalah dewi malam. Niks dikenal oleh
orang Romawi sebagai Nox, dan kadang hanya sebagai malam. Niks lahir bersama
dengan Erebos, Gaia, Tartaros, dan Eros (cinta), dari Khaos. Niks bercinta
dengan saudaranya Erebos dan melahirkan Aither (udara atas) dan Hemera (siang).
Niks juga merupakan ibu Moros (malapetaka),
Thanatos (maut), Hipnos (tidur), Kharon, Nemesis (pembalasan), dan Moirai (para
takdir). Niks kemungkinan merupakan ibu Eris (pertikaian) dan Hesperides.
Anak-anaknya yang lain kebanyakan adalah personifikasi abstrak: Apate
(penipuan), Geras (masa tua), Keres (kehancuran), Momos (kesalahan), Oizos
(misteri), dan Filotes (kelembutan). Sebagian besar anak-anaknya tinggal di
Dunia Bawah.
Niks kadang digambarkan sebagai seorang dewi
bersayap. Sayapnya hitam atau suram, dan dia disebut "malam yang
cepat". Dia dikatakan tinggal di Dunai Bawah pada siang hari, dan hanya
datang ke bumi mulai dari senja hari sampai pagi hari.
Dalam Iliad, Homeros menyebutkan bahwa
satu-satunya dewi yang ditakuti oleh Zeus adalah Niks.
Dalam mitos Orfik, Niks adalah putri
Protogonos atau Fanes, dewa pertama, yang melahirkannya tanpa pasangan.
Protogonos memiliki alat kelamin jantan dan betina sekaligus, sehingga dia
dapat melahirkan Niks tanpa pasangan. Niks lalu bercinta dengan Fanes dan
mealhirkan Uranus (langit) dan Gaia (bumi).
Begitu
lahir, Niks berkuasa bersama ayah sekaligus suaminya, sampai Fanes memberikan
kuasa penuh atas bumi dan langit kepada Niks. Lalu, Niks menyerahkan kekuasaan
kepada putranya Uranus. Meskipun menyerahkan kekuasaannya, Niks memberikan
nasehat kepada Uranus mengenai pergantian kekuasaan yang akan terjadi, yaitu
Uranus, Kronos, dan Zeus. Nampaknya mitos Orfik menjadikan Niks sebagai
pengganti peran Gaia dari mitos versi Hesiod, karena dalam mitos Orfik, yang
memiliki kemampuan meramal adalah Niks, bukan Gaia.
3.
Erebos
Erebos (kegelapan) dilahirkan bersama Niks,
Gaia, Tartaros, dan Eros (cinta), dari Khaos. Erebos bercinta dengan saudarinya
Niks, dan anak-anak mereka adalah Aither (udara atas) dan Hemera (siang).
Selain perannya dalam penciptaan sebagai ayah
dari Aither dan Hemera, Erebos biasanya hanya digambarkan sebagai personifikasi
dari salah satu daerah di Dunia Bawah. Dunia Bawah sendiri biasanya dibagi
menjadi dua wilayah utama: Erebos dan Tartaros. Erebos dan Hades kadang
digunakan untuk menyebut dunia bawah. Tartaros adalah tempat terbawah, yang
digunakan untuk mengurung para Titan. Sementara Erebos juga dibagi menjadi
beberapa area, selain dari Istana Hades. Erebos dibagi menjadi lima oleh sungai
dunia bawahnya. Kebanyakan arwah berdiam di Padang Asphodel, dan hanya beberapa
yang dapat masuk ke Padang Elisian, meskipun Elisian kadang-kadang tidak
dianggap berada di bawah tanah, melainkan di suatu pulau.
Menurut
mitos Orfik, Erebos lahir bersama Khaos dan Aither.
4.
Tartaros
Tartaros dilahirkan bersama Niks, Erebos,
Gaia dan Eros (cinta), dari Khaos.
Tartaros adalah personifikasi dari daerah
terdalam dan tergelap di Dunia Bawah. Ini adalah tempat Uranus mengurung para
Hekatonkheire (raksasa bertangan seratus) dan Kiklops. Di kemudian hari, tempat
ini juga digunakan oleh Zeus untuk mengurung para Kronos dan para Titan
lainnya, dan dijaga oleh para Hekatonkhire.
Tartaros
bercinta dengan saudarinya Gaia (bumi) dan menjadi orang tua dari
monster-monster penting, Tifon dan kemungkinan Ekhidna.
5.
Aither
Aither adalah personifiksi udara atas atau
langit atas. Bersama saudarinya, Hemera (siang), dia dilahirkan dari Erebos
(kegelapan) dan Niks (malam).
Aither kemungkinan bercinta dengan Gaia dan
menjadi ayah Uranus.
Dalam
mitos Orfik, Aither lahir pada saat yang sama dengan Khaos dan Erebos, dari
Khronos (waktu) dan Adresteia (keniscayaan). Menurut mitos Orfik, Aither
dianggap sebagai makhluk perempuan. Aither bercinta dengan ayahnya Khronos dan
melahirkan Telur Semesta atau Telur Dunia. Dari telur itu menetas Fanes atau
protogonos, dewa pertama dan penguasa dunia, sekaligus dewa pencipta.
6.
Hemera
Hemera
adalah dewi dan personifikasi siang. Bersama saudaranya Aither (udara atas),
dia lahir dari Erebos (kegelapan) dan Niks (malam). Selain dari perannya dalam
kisah penciptaan, tidak ada kisah lainnya mengenai dewi Hemera.
7.
Eros
Eros adalah dewa cinta. Mitos Yunani awal
menyebutkan Eros sebagai dewa awal. Menurut Hesiodos, Eros lahir dari Khaos
bersama dengan Niks, Erebos, Gaia, dan Tartaros. Eros, Gaia dan Tartaros
nampaknya tercipta sendiri. Hesiodos tidak banyak menulis tentang Eros kecuali
bahwa dia adalah "yang terindah di antara semua dewa abadi."
Eros adalah kekuatan seksual yang
memungkinkan terjadinya proses penciptaan untuk berlanjut. Eros memungkinkan
personifikasi abstrak, semacam Niks dan Erebos, untuk bercinta dan menghasilkan
keturunan, selain juga memungkinkan Gaia untuk melahirkan keturunan tanpa harus
memiliki pasangan, yaitu Uranus, Ourea, dan Pontos. Eros tidak muncul dalam
karya Homeros.
Menurut mitos pra-Homeros, Eros adalah putra
Aither (udara atas) dan Hemera (siang). Dalam mitos Orfik, Eros identik dengan
dewa bersayap emas, Fanes atau Protogonos, yang lahir dari Telur Dunia.
Bahwa Fanes atau Eros terlahir dari Telur
Semesta memiliki kemiripan dengan sebuah drama komedi gubahan Aristophanes,
seorang penulis drama asal Athena dari abad ke-5 SM. Aristophanes menulis bahwa
Niks (malam) bercinta dengan Badai dan melahirkan telur perak besar. Ketika
Telur Dunia itu menetas, Eros terlahir membawa cahaya. Eros di sini ditampilkan
bersayap emas.
Eros lebih terkenal sebagai dewa muda putra
dari Afrodit dan Ares dalam karya-karya dari masa selanjutnya, yaitu pada masa
Hellenistik dan periode Romawi. Ini menjadikannya sebagai saudara Fobos
(panik), Deimos (teror), dan Harmonia, istri Kadmos dari Thebes.
Seorang penyair bersama Olen menyebut bahwa
Eros adalah putra Eileithyia, dewi kelahiran.
Dalam tradisi pada masa selanjutnya, Eros
digambarkan sebagai bocah lelaki yang mirip malaikat dan membawa busur dan
panah. Panah bermata emasnya dapat menjadikan dewa atau manusia jatuh cinta,
sedangkan panah bermata timahnya akan menjadikan makhluk apapun menjadi tidak
mencintai.
Eros
dikenal oleh orang Romawi sebagai Kupido (Cupid), yang juga disebut Amor.
Menurut kisah Keledai Emas karya penulis Romawi Lucius Apuleius, Cupid (Eros)
menikahi Psikhe. Anak mereka adalah seorang gadis bernama Volupta (kesenangan).
8.
Gaia
Gaia adalah dewi dan personifikasi bumi. Dia
dsiebut juga Ge dan dikenal oleh orang Romawi sebagai Terra Mater dan Tellus.
Menurut Diodoros Sikolos, nama lainnya adalah Titaia.
Gaia dilahirkan bersama dengan Niks (malam),
Erebos, Tartaros, dan Eros (cinta). Tanpa pasangan (atau mungkin dengan Aither)
Gaia melahirkan Uranus (langit), Ourea (pegunungan) dan Pontos (lautan).
Gaia bercinta dengan putranya Pontos dan
melahirkan Nereus dan Forkis, keduanya merupakan dewa laut kuno.
Gaia menikahi putranya yang lain, Uranus,
yang kemudian menjadi penguasa dunia. Dari Uranus, Gaia melahirkan para
Hekatonkheire (raksasa bertangan seratus), Kiklops, dan Titan.
Ketika suaminya mengurung para Hekatonkheire
dan Kiklops di Tartaros karena rupa mereka yang buruk dan ukuran mereka yang
besar, Gaia bersekongkol dengan salah satu putranya, Kronos, untuk
menggulingkan kekuasaan Uranus. Gaia memberi sebuah sabit kepada Kronos untuk
memotong alat kelamin ayahnya dan melemparnya ke laut. Alat kelamin ini
ditutupi oleh buih laut dan darinya terlahirlah Afrodit, dewi cinta. Sementara
darah Uranus yang terciprat ke bumi (Gaia) membentuk makhluk-makhluk lainnya,
yaitu para Gigant, Erinyes, dan Meliai.
Setelah dikebiri, Uranus digantikan oleh
Kronos sebagai penguasa dunia. Kronos dan para Titan lainnya memperoleh
kekuasaan-kekuasaan tertentu di langit dan bumi. Kronos adalah Titan yang
menciptakan Zaman Emas Manusia. Kronos menikahi saudarinya sendiri, Rea (Ops).
Namun kekuasaan Kronos juga terancam. Kronos
menolak membebaskan para Hekatonkheire dan Kiklops dari Tartaros, akibatnya
Gaia meramalkan bahwa Kronos akan kehilangan kekuasaannya oleh anaknya, seperti
yang dulu dilakukannya terhadap Uranus. Kronos berusaha mencegah ramalan itu
terjadi. Dia menelan setiap anak yang dilahirkan oleh istrinya. Zeus, putra
keenam Rea, diselamatkan oleh ibunya. Rea menyembunyikan bayi Zeus di Kreta dan
memberikan batu yang berbalut kain kepada Kronos untuk ditelan.
Dengan bantuan Gaia dan Okeanid Metis, Zeus
berhasil membuat Kronos memuntahkan saudara-saudaranya dengan suatu ramuan.
Perang pun pecah antara para Titan dan dewa Olimpus. Beberapa Titan memihak
dewa Olimpus, termasuk Prometheus yang merupakan Titan tercerdas. Prometheus
menasehati Zeus untuk membebaskan para Hekatonkheire dan Kiklops dan Tartaros.
Dengan bantuan para raksasa itu, para dewa Olimpus berhasil mengalahkan para
Titan dan mengurung mereka di Tartaros. Zeus lalu menjadi penguasa dunia, namun
dia membagi wilayah kekuasaan bersama kedua saduaranya, Poseidon dan Hades.
Gaia kembali merasa tidak senang karena para
Titan dikurung di Tartaros. Akibatnya Zeus dan para dewa Olimpus harus
menghadapi bahaya lainnya. Yang pertama adalah monster naga Tifon, dan yang
kedua adalah serangan para Gigant. Tifon adalah puutra Gaia dan Tartaros. Zeus
berhasil mengalahkan Tifon meski tidak mudah. Sementara para Gigant diramalkan
oleh Gaia bahwa mereka tidak akan dapat dikalahkan oleh para dewa Olimpus tanpa
bantuan seorang pahlawan manusia. Dengan bantuan Herakles, para dewa Olimpus
pun berhasil mengalahkan para Gigant.
Gaia juga bercinta dengan Poseidon dan
melahirkan Antaios, yang dibunuh oleh Herakles, akibat menantang sang pahlawan
bergulat. Antaios bertambah kuat jika menyentuh tanah, karena kekuatannya
berasal dari ibunya.
Gaia memiliki kemampuan untuk meralam masa
depan. Dia adalah pengelola orakel Delphi yang pertama, sebelum menyerahkannya
kepada Themis, seorang Titan. Dia meramalkan kejatuhan putranya, Kronos. Dia
juga memperingatkan Zeus bahwa putra Metis dapat menggulingkan kekuasaannya.
Dalam
mitos Orfik, Gaia dan Uranus bukan ibu dan anak, melainkan dua bersaudara.
Mereka adalah anak Protogonos (Fanes) dan Niks. Dia sedikit terlibat dalam
mitos penciptaan versi Orfik. Niks versi Orfik nampaknya mengambil alih peran
Gaia versi Hesiodos, karena adalah Niks yang memiliki kemampuan meramal, dan memberi
nasehat kepada tiga penguasa dunia: Uranus, Kronos, dan Zeus.
9.
Uranus
Uranus adalah dewa dan personifikasi langit.
Uranus merupakan putra Gaia dan kemungkinan Aither. Uranus menikahi ibunya dan
menjadi penguasa dunia yang pertama.
Uranus bercinta dengan Gaia dan menjadi ayah
dari para Hekatonkheire (raksasa bertangan seratus), Kiklops (raksasa bermata
satu), dan Titan. Para Hekatonkheire dan Kiklops dikurung oleh Uranus di
Tartaros karena rupa mereka yang buruk. Gaia marah dan mengajak anak-anaknya
yang lain untuk memberontak melawan Uranus. Titan yang termuda, Kronos,
menerima ajakan Gaia. Kronos memotong alat kelamin ayahnya dan melemparkannya
ke laut. Alat kelamin itu ditutupi oleh buih dan terlahirlah Afrodit. Sementara
darah Uranus yang terciprat ke bumi menjadi para Gigant, Erinyes dan Meliai.
Menurut Diodoros Sikolos, Uranus adalah
seorang raja yang didewakan setelah meninggal. Uranus menikahi Titaia (Gaia)
dan memiliki 45 orang putra, yang 15 di antaranya dikenal sebagai Titan. Uranus
dalah penguasa pertama manusia. Putri sulungnya, Basileia (Theia), meneruskan
pemerintahannya, bersama suaminya Hiperion.
Menurut
mitos Orfik, Gaia dan Uranus bukanlah ibu dan anak, melainkan kakak-adik.
Mereka merupakan anak Protogonos (Fanes) dan Niks.
10.
Pontos
Pontos adalah personifikasi lautan. Pontos
lahir dari Gaia, bersama Uranus (langit) dan Ourea (pegunungan). Pontos secara
harfiah berarti "laut".
Pontos beercinta dengan ibunya, Gaia, dan
menjadi ayah dari Nereus dan Forkis, dan juga Euribia, Thaumas (ayah Iris), dan
monster laut Keto. Sebagai dewa laut, putranya Nereus menjadi lebih penting
daripada Pontos sendiri.
Pontos
dikatakan memiliki seorang istri bernama Thalassa (Dione), seorang dewi laut,
kemungkinan putri Okeanos dan Thetis.
11.
Nereus
Nereus adalah dewa laut kuno. Dia adalah
putra Pontos (lautan) dan Gaia (bumi). Nereus adalah saudara Forkis, Euribia,
Thaumas (ayah Iris), dan monster laut Keto.
Nereus menikahi seorang Okeanid bernama
Drois, yang melahirkan lima puluh nimfa laut, dikenal sebagai para Nereid.
Nereid yang terkenal antara lain Thetis, Psamathai dan Galateia.
Nereus
memiliki kemampuan meramal masa depan serta kemampuan mengubah bentuk.
12.
Forkis
Forkis
adalah dewa laut kuno. Forkis merupakan putra Pontos dan Gaia. Forkis
kemungkinan merupakan dewa laut yang penting sebelum Poseidon muncul. Forkis
bercinta dengan saudarinya, monster Keto, dan menjadi ayah dari para Gorgon,
Graiai, dan kemungknan Ekhidna serta Ladon.
13.
Euribia
Euribia adalah anak perempuan Gaia dan
Pontos. Euribia menikahi Titan Krios, dan menjadi ibu dari Astraios, Perses,
dan Pallas.
Hesiodos
menyebutkan bahwa Euribia memiliki jantung dari batu api. Hesiodos juga
menyebut Euribia sebagai dewi terang.
Berikut ini adalah dewa-dewa
awal yang berasal dari versi yang kurang terkenal, seperti misalnya mitos
Orfik, Apollonios, Homeros dll.
·
Demiurgos
·
Okeanos
·
Eurinome
·
Ofion
·
Khronos
·
Adresteia
·
Protogonos
1.
Demiurgos
Demiurgos, bermakna "pencipta",
"pembuat", "pembangun", atau "perancang adalah nama
yang pertama kali digunakan oleh filsuf Athena, Plato (428-347 SM).
Plato adalah murid dan pengikut Sokrates.
Meskipun Sokrates tidak meninggalkan karya apapun tentang filsafat, namun Plato
banyak menggunakan Sokrates dalam dialog-dialognya. Tidak diketahui secara
pasti berapa banyak ajaran asli Sokrates yang ada dalam karya Plato.
Karya-karya Plato beragam mulai dari politik sampai ilmu alam: beberapa di
antaranya bersifat keagamaan dan metafisik.
Menurut dialog Plato, Timaios, Demiurgos
adalah pencipta agung alam semesta dan dia menciptakan Telur Dunia, langit,
bumi, dan lautan, selain juga dewa-dewa rendah lainnya. Adalah para dewa rendah
yag menciptakan manusia dan semua makhluk hidup (hewan, tanaman, dll).
Demiurgos versi Plato pada dasarnya merupakan pencipta yang baik.
Bagi sekolah Gnostik dan beberapa lainnya,
penggunaan Demiurgos menjadi berubah. Demiurgos menjadi dewa atau malaikat yang
sombong, yang mengira telah menciptakan dunia materi fisik. Biasanya, Demiurgos
digambarkan berjenis kelamin dua; dia memiliki alat kelamin jantan dan betina
sehingga mampu melahirkan tanpa pasangan.
Dewa atau makhluk sombong lainnya dapat
disebut pula dengan nama Demiurgos, misalnya Ofion atau Ular Dunia, yang
bercinta dengan Dewi Pencipta Eurinome. Eurinome melahirkan sebutir telur perak
(Telur Semesta), yang menghasilkan keseluruhan dunia serta isinya. Ofion dengan
sombongnya mengatakan bahwa dia sendirian yang menciptakan dunia. Akibatnya
Eurinome melemparnya ke Tartaros.
Dalam
mitos Orfik, Demiurgos biasanya disebut sebagai Zeus. Zeus menelan Protogonos,
pencipta alam semesta, sekaligus menelan seluruh alam semesta. Dengan alam
semesta di dalam perutnya, Zeus memiliki kekuatan untuk menciptakan ulang
dunia.
2.
Okeanus
Menurut Homeros dan Apollonios dari Rhodos,
Okeanos bukanlah Titan seperti disebutkan oleh Hesiodos, melainkan merupakan
dewa sekaligus personifikasi laut awal.
Menurut Homeros, para dewa muncul dari
Okeanos dan Tethis. Seperti halnya menurut Hesiodos, samudra Okeanos
mengelilingi lempengan datar bumi (Gaia). Samudra Okeanos adalah batas terluar
alam semesta, tempat matahari tidak bersinar.
Menurut Apollonios, Okeanos kemungkinan
adalah ayah dari dewi pencipta, Eurinome. Eurinome barangkali menciptakan
dirinya sendiri dari Okeanos, atau dilahirkan dari Okeanos.
Sejarawan Yunani kuno, Diodoros Sikolos,
menulis:
Karena aku pergi
untuk melihat bumi yang berlimpah
Okeanos sumber para
dewa dan Thetis yang agung
Ibu mereka
Meskipun
tidak ada mitos Okeanos sebagai dewa pencipta, selain catatan singkat yag
tersebar di berbagai sumber kuno, kita hanya dapat menduga-duga mengenai
perannya dalam mitos penciptaan.
3.
Eurinome
Eurinome adalah Dewi Semua Benda. Dia dalah
dewi ibu dan dewi pencipta agung. Eurinome mungkin juga adalah dewi matahari
dan bulan. Suami Eurinome adalah Ofion.
Menurut Apollonios dari Rhodos, makhluk
pertama adalah Eurinome, putra Okeanos. Eurinome mungkin sama atau berbeda
dengan nimfa Okeanid bernama Eurinome. Kedunya merupakan anak perempuan
Okeanos, namun menurut Apollonios, Okeanos bunkanlah Titan, melainkan samudra
purba. Okeanos versi Apollonios lebih seperti Khaos versi Hesiodos daripada
Okeanos versi Hesiodos.
Eurinome
bercinta dengan Ofion dan menghasilkan Telur Semesta, yang menetas dan
memunculkan dunia beserta sisinya, seperti bumi, langit, dan lautan, dan
mengisinya dengan hewan. Eurinome beserta Ofion adalah yang pertama berkuasa di
Olimpus, sebelum mereka digulingkan oleh para Titan, Kronos dan Rea. Kronos
bertarung dengan Ofion, sedangkan Rea bertarung dengan Eurinome. Pada akhirnya
Eurinome dan Ofion dijatuhkan dari langit ke dalam samudra. Ini menunjukkan
bahwa versi Apollonios menggunakan Eurinome dan Ofion sebagai pengganti Gaia
dan Uranus.
4.
Ofion
Ofion adalah ular purba atau Ular Dunia. Dia
adalah ular yang diciptakan oleh Eurinome, yang menggulung udara dan air
menjadi makhluk hidup. Eurinome kemudian menjadi istrinya.
Dalam Argonautika, Apollonios dari Rhodos
menulis kisah penciptaan dunia yang berbeda dari kisah yang lebih ppopuler
versi Hesiodos. Apollonios menceritakan Ofion dan Okeanid Eurinome sebagai
penguasa awal dunia, bukan Gaia dan Uranus.
Ofion adalah dewa yang tidak jelas, dan hanya
diceritakan dalam Argonautika. Jadi tidak banyak yang diketahui tentangnya.
Nampaknya Ofion merupakan dewa purba pertama.
Ketika
langit, bumi, dan lautan diciptakan, dan dunia mulai dihuni berbagai makhluk,
Ofion dan Eurinome berkuasa dari Olimpus. Namun kemudian para Titan memberontak
melawan mereka. Titan Kronos dan Rea menggulingkan Ofion dan Eurinome, lalu
melempar mereka ke dalam samudra Okeanus. Kronos dan Rea kemudian menjadi
penguasa dunia.
5.
Khronos
Sebelum dunia dan para dewa diciptakan, tidak
ada apapun kecuali Waktu, yang oleh orang Yunani disebut Khronos, serta
Keniscayaan, yang disebut Arasteia atau Ananke. Ini adalah masa yang disebut
Waktu Abadi karena waktu tidak terbatas dan tidak tentu, yang disebut juga
sebagai Aion.
Menurut beberapa sumber, Khronos berwujud
ular atau naga bersayap besar dengan tiga kepala, yaitu kepala banteng, singa,
dan manusia. Khronos juga digambarkan sebagai seorang pria tua yang bersayap
Khronos
bercinta dengan Adrasteia. Anak-anak mereka antara lain Khaos, Erebos, dan
Aither. Mereka juga menghasilkan Telur Semesta (Telur Dunia). Ketika telur itu
menetas terlahirkah Protogonos ("lahir pertama"). Protogonos dikenal
juga sebagai Fanes (dewa cahaya). Protogonos adalah dewa pertama dan sekaligus
dewa pencipta.
6.
Adrasteia
Adrasteia adalah Keniscayaan. Adrasteia ada
bersama Khronos (Waktu) sejak segala sesuatu bermula, sejak dunia belum
diciptakan. Nama lainnya adalah Ananke.
Seperti
halnya Khronos, Adrasteis berwujud ular atau naga betina raksasa. Adrasteia
adalah ibu Khaos, Erebos, dan Aither.
7.
Protogonos
Protogonos adalah dewa pencipta. Dia adalah
dewa pertama dan terlahir dari Telur Semesta (Telur Dunia), yang dihasilkan
oleh Khaos dan Aither. Menurut mitos Orfik, nama Protogonos bermakna
"Terlahir pertama", dan dia adalah pencipta dunia.
Protogonos memiliki tiga nama berbeda. Nama
lainnya yang terkenal adalah Fanes, dewa cinta dan cahaya yang bersayap emas.
Namanya yang lain adalah Erikapaios (Kekuasaan) dan Metis (Pemikiran). Tiga
nama ini merepresentasikan tiga aspek berbeda dari kekuatan Protogonos.
Protogonos adalah penguasa tertinggi alam
semesta.
Banyak sejarawan yang mengaitkan Protogonos
atau Fanes dengan Eros, dewa cinta purba. Sebagai Eros, dia disebut Bromios
(Pemetir), yang juga merupakan julukan untuk Dionisos.
Ada sedikit kebingungan apakah Niks (malam)
adalah ibu, istri, atau anak perempuan Protogonos. Menurut satu sumber, Niks
adalah anak perempuan Protogonos namun dia juga bercinta dengan Protogonos.
Dari hubungan itu Niks melahirkan Uranus dan Gaia.
Sebagai Fanes, Protogonos dianggap sebagai
dewa mataahri atau dewa cahaya. Fanes memiliki empat mata, sedangkan kepalanya
ada banyak dan berwujud berbagai kepala hewan. Fanes digambarkan sebagai dewa
tanpa jenis kelamin atau dewa dengan dua jenis kelamin. Fanes tidak terlihat
namun dia memancarkan cahaya murni.
Protogonos
atau Fanes juga dihubungkan dengan dewa Zagreus atau Dionisos. Ketika Zeus
menjadi kuat, dia menelan Protogonos dan segala sesuatu yang telah Protogonos
ciptakan. Zeus lalu menciptakan dunia baru dan Zeus bercinta dengan anak
perempuannya sendiri, Persefone, dan anak-anak mereka mengisi dunia kembali.
Salah satu anak Zeus dan Persefone adalah Protogonos, yang terlahir kembali
sebagai Zagreus atau Dionisos. Para Titan membunuh Zagreus, namun Zeus sempat
menyelamatkan jantungnya. Zeus menelan jantung itu dan bercinta dengan seorang
perempuan bernama Semele. Dari hubungan itu terlahirlah Dionisos, reinkarnasi
Protogonos dan Zagreus.
B. Titan
Titan adalah para penguasa dunia sebelum para
dewa Olimpus. Mereka adalah keturunan Uranus dan Gaia. Mereka tinggal di Gunung
Othrys. Jumlah para Titan beragam tergantung versinya, dan pemimpin mereka
adalah adalah Titan Kronos. Pada masa kekuasaan Titan, manusia mulai
diciptakan.
Suatu ketika para Titan berperang dengan para
dewa Olimpus yang dipimpin oleh Zeus. Para Titan kalah dan akibatnya mereka
dihukum, dengan sebagian besar dari mereka dikurung di Tartaros. Semua Titan
perempuan, dan beberapa Titan pria, bebas dari hukuman karena memihak para dewa
Olimpus dalam peperangan tersebut.
Menurut mitos Orfik, Zeus memusnahkan para
Titan dengan petirnya, karena mereka membunuh dan memakan putranya Zagreus
(Dionisos). Dari abu mereka, manusia diciptakan.
Secara
umum, para Titan dapat dibagi menjadi dua generasi. Titan Generasi pertama
adalah anak-anak Uranus dan Gaia, sedangkan Titan generasi kedua merupakan
anak-anak dari Titan generasi pertama.
Generasi Pertama
Para Titan generasi pertama merupakan
keturunan langsung Uranus dan Gaia.
Menurut Hesiodos, Kronos merupakan Titan yang
paling muda sekaligus paling berani. Dia menjadi pemimpin para Titan setelah
mengalahkan ayahnya, Uranus. Setelah kalah dalam peperangan melawan para dewa
Olimpus, yang merupakan anak-anaknya sendiri, Kronos dikurung di Tartaros.
Menurut Hesiodos, para Titan berjumlah dua
belas, enam pria dan enam wanita. Dalam mitos Orfik, para Titan berjumlah empat
belas, dengan tujuh pria dan tujuh wanita. Dalam versi Orfik , ada penambahan
Forkis dan Dione sebagai Titan. Ini tidak termasuk Titan generasi kedua.
Beberapa pendapat menyebut bahwa Dione
termasuk Titan, namun ada pula yang menyebut bahwa dia merupakan Okeanid.
Berikut ini adalah daftar Titan generasi
pertama dalam berbagai versi:
Hesiodos
|
Apolldooros
|
Diodoros Sikolos
|
Orfik
|
Hyginus
|
|
Titan pria
|
|||||
Kronos
|
Kronos
|
Kronos
|
Kronos
|
Saturnus
|
|
Okeanos
|
Okeanos
|
Okeanos
|
Okeanos
|
Oceanus
|
|
Hiperion
|
Hiperion
|
Hiperion
|
Hiperion
|
Hyperion
|
|
Iapetos
|
Iapetos
|
Iaeptos
|
Iapetos
|
Polus
|
|
Krios
|
Krios
|
Krios
|
Krios
|
Atlas
|
|
Koios
|
Koios
|
Koios
|
Kaus
|
-
|
|
-
|
-
|
-
|
Forkis
|
-
|
|
Titan wanita
|
Rea
|
Rea
|
Rea
|
Rea
|
Ops
|
Tethis
|
Tethis
|
Tethis
|
Tethis
|
Themis
|
|
Theia
|
Theia
|
Themis
|
Theia
|
Moneta
|
|
Themis
|
Themis
|
Foibe
|
Themis
|
Dione
|
|
Foibe
|
Foibe
|
Mnemosine
|
Foibe
|
-
|
|
Mnemosine
|
Mnemosine
|
-
|
Mnemosine
|
-
|
|
-
|
Dione
|
-
|
Dione
|
-
|
Berikut adalah Titan generasi pertama yang
paling dikenal:
· Kronos
· Okeanos
· Hiperion
· Iapetos
· Koios
· Krios
· Rea
· Tethis
· Themis
· Mnemosine
· Theia
· Foibe
· Dione
1.
Kronos
Kronos adalah penguasa dunia dan pemimpin
para Titan. kronos adalah putra bungsu Uranus dan Gaia, meskipun menurut
Diodoros Sikolos, dia adalah putra sulung mereka.
Kronos menikahi saudarinya Rea dan menjadi
ayah dari Hestia, Poseidon, Hades, Demeter, Hera, dan Zeus.
Kronos adalah dewa langit dan dewa penguasa
dunia setelah menggulingkan Uranus. Uranus sendiri dikalahkan setelah Kronos
memotong alat kelaminnya. Kronos juga adalah dewa pertaninan dan kesuburan.
Orang Romawi mengenalnya sebagai Saturnus, dewa pertanian Romawi. Dalam
astronomi, Saturnus adalah planet keenam di tata surya. Sebelum teleskop
ditemukan, planet Saturnus adalah planet terjauh yang dapat dilihat dengan mata
terlanjang, jadi dalam waktu yang lama, Saturnus dikenal sebagai planet terluar
di tata surya. Saturnus dikenal sebagai planet gas raksasa, dengan ciri berupa
cincin di selilingnya.
Ketika ayahnya, Uranus, mengurung
saudara-saudara Kronos, yaitu para Hektonkheire dan Kiklops di Tartaros, Gaia
menjadi marah. Gaia lalu mengajak para Titan untuk memberontak terhadap Uranus.
Kronos, Titan termuda, terkuat, sekaligus tercerdas, bersedia membantu. Kronos
memotong alat kelamin ayahnya dengan sabit dan melemparnya ke laut.
Dengan mengalahkan ayahnya, Kronos menjadi
penguasa dunia. Dia berbagi kekuasaannya dengan para Titan lainnya. Kronos
menggantikan Uranus sebagai penguasa langit. Selama masa pemerintahannya,
Kronos menciptakan manusia, dan ketika itu umat manusia mengalami masa
kedamaian yang disebut Zaman Emas.
Namun Kronos tidak membebaskan para
Hekatonkheire dan Kiklops dari Tartaros. Dia membiarkan mereka terkurung di
sana. Gaia lagi-lagi marah dan akibatnya meramalkan bahwa Kronos pun akan
dikalahkan oleh putranya sendiri.
Kronso ketakutan pada ramalan tersebut dan
berusaha mencegahnya terjadi. Dia menelan setiap anak yang dilahirkan oleh
istrinya. Namun Rea berhasil mengelabui Kronos dengan memberikan batu berlapis
kain untuk ditelan, sementara anak keenamnya, Zeus, disembunyikan di Kreta.
Ketika
Zeus dewasa, dia berhasil membuat Kronos memuntahkan semua anak-anak yang
pernah ditelannya. Akhirnya pecah perang antara para Titan melawan Zeus dan
saudara-saudaranya. Dalam perang tersebut, Kronos dan para Titan dikalahkan,
lalu dikurung di Tartaros dengan dijaga oleh para Hekatonkheire. Zeus lalu
menggantikan Kronos sebagai penguasa dunia.
2.
Okeanos
Okeanos adalah Titan penguasa samudra. Dia
adalah putra sulung Uranus dan Gaia. Samudra Okenaos dikatakan mengalir dalam
aliran yang mengelilingi bumi, yang saat itu dipercaya berbentuk datar.
Okeanos menikahi saudarinya, Tethis. Semua
putra mereka menjadi dewa sungai. Okeanos dan Tethis juga memiliki tiga ribu
orang anak perempuan yang disebut para Okeanid.
Okeanos adalah satu-satunya Titan pria putra
Uranus yang memihak kelompok Zeus dalam perang Titanomakhia. Selama perang itu,
Hera dijaga oleh Okeanos dan istrinya.
Menurut
Homeros dan Apollonios dari Rhodos, Okeanos lebih tua daripada para Titan.
Menurut Homeros, para dewa lahir dari Okeanos, yang merupakan samudra purba.
Dia adalah yang tertua di antara semua dewa, dan merupakan ayah para dewa.
Sementara menurut Apollonios dalam karyanya Argonautika, Eurinome sang dewi
pencipta terlahir dari Okeanos.
3.
Hiperion
Hiperion adalah Titan matahari dan putra
Uranus dan Gaia. Hiperion menikahi saudarinya sendiri, yaitu Titan perempuan
bernama Theia. Anak-anak mereka antara lain Helios (dewa matahari), Eos (dewi
fajar), dan Selene (dewi bulan). Karena sama-sama dewa dewa matahari, Hiperion
sering tertukar dengan Helios.
Ketika Kronos menyerang Uranus, Hiperion
bersama tiga Titan lainnya (Koios, Krios dan Iapetos) ikut memegangi Uranus.
Karena itu mereka berempat disebut sebagai empat pilar dunia, dan Hiperion
melambangkan pilar timur.
Dalam perang Titanomakhia, Hiperion memihak
para Titan sehingga dia dikurung di Tartaros.
Menurut
Diodoros Sikolos, Hiperion adalah seorang manusia yang menikah dengan Basileia
(Theia). Dia dibunuh oleh saudara-saudaranya, para Titan.
4.
Iapetos
Iapetos adalah salah seorang Titan putra
Uranus dan Gaia. Dia menikah dengan salah seorang anak perempuan Okeanos dan
Tethis, kemungkinan Klimene atau Asia. Iapetos memiliki anak beberapa Titan,
antara lain Atlas, Menoitios, Prometheus dan Epimetheus. Menurut pendapat
lainnya Iapetos menikahi saudarinya sendiri, Themis, dan menjadi ayah dari
Prometheus.
Iapetos adalah Titan Kehidupan Mortal, dan
anaknya, Prometheus, merupakan pencipta manusia dan makhluk mortal lainnya.
Ketika Kronos menyerang Uranus, Iapetos
bersama tiga Titan lainnya (Koios, Krios dan Hiperion) ikut memegangi Uranus.
Karena itu mereka berempat disebut sebagai empat pilar dunia, dan Hiperion
melambangkan pilar barat.
Dalam perang Titanomakhia, putranya,
Prometheus, mmebujuknya untuk berpindah pihak pada Zeus daripada berperang
melawan Zeus. Iapetos tidak menghiraukan nasehatnya, jadi ketika Zeus
mengalahkan para Tiran, Iapetos ikut dikurung di Tartaros.
Putra-putra Iapetos juga terkena hukuman
Zeus. Atlas dihukum karena ikut membantu para Titan dalam perang melawan dewa
Olimpus. Atlas diharuskan memikul langit di pundaknya. Atlas harus menjalani
hukumannya memikul langit di ujung barat dunia. Ini sesuai dengan Iapetos, yang
melambangkan pilar barat dunia. Sementara Menoitios dihukum dengan cara
dihantam oleh petir Zeus sebelum kemudian dilempar ke Erebos (Dunia Bawah).
Dua
putra Iapetos lainnya, Prometheus dan Epimetheus, mendukung Zeus dalam perang,
sehingga mereka tidak ikut dihukum bersama ayah dan saudara-saudara mereka.
Namun tetap saja pada akhirnya mereka memperoleh nasib buruk. Epimetheus
menikahi Pandora, manusia perempuan pertama, yang kemudian melepaskan segala
bentuk penderitaan pada umat manusia. Sementara Prometheus dihukum dirantai di
puncak Gunung Kaukasus karena telah membantu manusia menipu Zeus dan mencuri
api dari Olimpus untuk diberikan pada manusia. Setiap hari liver Prometheus
dimakan oleh seekor elang, dan kemudian secara otomatis tumbuh lagi, untuk kemudian
dimakan lagi.
5.
Koios
Koios adalah Titan kecerdasan dan pikiran
yang ingin tahu. Dia adalah putra Uranus dan Gaia. Namanya bermakna
"pertanyaan" atau "bertanya". Dia menikahi saudarinya
sendiri, Foibe. Anaknya adalah Leto dan Asteria.
Ketika Kronos menyerang Uranus, Koios bersama
tiga Titan lainnya (Iapetos, Krios dan Hiperion) ikut memegangi Uranus. Karena
itu mereka berempat disebut sebagai empat pilar dunia. Nama lain dari Koios,
yakni Polos ("dari kutub utara"), mengindikasikan bawa dia
melambangkan pilar utara. Koios berperan sebagai dewa poros surga, yang menjadi
pusat perputaran langit dan bintang. Dia juga kemungkinan adalah dewa orakel
surga, seperti juga istrinya Foibe, yang merupakan dewi orakel bumi, dan cucu
mereka, Apollo, juga menjadi dewa yang menguasai orakel.
Ketika
Zeus mengalahkan para Titan, Koios ikut dikurung di Tartaros karena mendukung
para Titan.
6.
Krios
Krios adalah salah seorang Titan putra Uranus
dan Gaia. Dia menikahi saudari tirinya,Euribia, anak perempuan Gaia dan Pontos.
Anak-anaknya antara lain Perses, Pallas, dan Astraios.
Ketika Kronos menyerang Uranus, Iapetos
bersama tiga Titan lainnya (Koios, Iapetos dan Hiperion) ikut memegangi Uranus.
Karena itu mereka berempat disebut sebagai empat pilar dunia. Krios dipercaya
melambangkan dengan pilar selatan, karena dia dikaitkan dengan rasi bintang
Aries, yang muncul di langit selatan pada musim semi.
Ketika
Zeus mengalahkan para Titan, Krios ikut dikurung di Tartaros karena memihak
para Titan.
7.
Rea
Rea adalah Titan dan dewi bumi. Dia adalah
anak perempuan Uranus dan Gaia. Menurut Diodoros Sikolos, nama lain Rea adalah
Pandora. Rea dikenal oleh orang Romawi sebagai dewi Ops atau Magna Mater.
Rea menikahi saudaranya, Kronos, dan
melahirkan para dewa Olimpus, yaitu Hestia, Poseidon, Hades, Demeter, Hera, dan
Zeus. Hewan kesayagannya adalah singa. Rea juga punya kendaraan berupa kereta
perang yang diteraik oleh sepasang singa.
Ketika diramalkan bahwa Kronos akan
dikalahkan oleh anaknya sendiri, Kronos berusaha mencegah ramalan itu. Setiap
kali Rea melahirkan, maka Kronos akan menelan sang anak. Ketika Zeus, putra
keenamnya lahir, Rea melakukan upaya agar Kronos tidak menelan anaknya lagi.
Rea memberikan batu berlapis kain kepada Kronos, sementara Zeus disembunyikan
di Kreta, di sana Zeus dijaga oleh para nimfa dan para Kuretes.
Setelah Zeus dewasa, Rea membantunya untuk
membuat Kronos memuntahkan semua anak yang pernah ditelannya.
Sebagai Ops, dia adalah dewi kesuburan dan
kelimpahan. Ops disembah bersama Consus, dewa dengan fungsi yang tidak jelas.
Rea kadang diidentikkan dengan Kibele, dewi
atau ibu bumi dari Phrygia. Rea juga dikaitkan dengan dewi dari Kreta,
Diktinna, yang dulunya dikenal sebagai Britomartis.
Dalam
mitos Orfik, setelah Zeus lahir, Rea mengganti namanya menjadi Demeter. Sebagai
Demeter, Rea diperkosa oleh Zeus, dan akibatnya dia melahirkan Persefone. Zeus
kemudian memperkosa Persefone dan lahirlah Dionisos atau Zagreus.
8.
Tethis
Tethis adalah Titan laut. Dia adalah anak
perempuan Uranus dan Gaia. Dia menjadi istri saudaranya, Okeanos. Dia merupakan
ibu dari semua dewa laut. Dia juga disebutkan melahirkan tiga ribu anak
perempuan yang disebut para Okeanid.
Putri sulungnya adalah Stiks, yang merupakan
satu-satunya dewi sungai perempuan, sementara putrinya yang lain yang terkenal
adalah Amfitrit, yang menjadi istri Poseidon, dan Doris, yang menikahi Nereus
dan menjadi dewi laut.
Selama perang antara para Titan melawan dewa
Olimpus, Hera dijaga oleh Okeanos dan Tethis.
Dalam Iliad karya Homeros, Okeanos dan Tethis
bertengkar dan Hera ingin membuat mereka berbaikan kembali. Hera sangat
perhatian terhadap para orang tua angkatnya itu, namun ini sebenarnya merupakan
rencanan Hera untuk dapat menggoda Zeus supaya Zeus melupakan keadaan Perang
Troya.
Menurut
beberapa sumber lainnya, Tethis dan Okeanos adalah orang tua purba para dewa.
Mereka bukanlah Titan, melainkan yang tertua di antara para dewa.
9.
Themis
Themis adalah Titan keadian. Dia adalah anak
perempuan Uranus dan Gaia. Seperti ibunya, dia dikenal sebagai dewi bumi.
Kemudian dia dikenal sebagai dewi keteraturan dan keadilan.
Themis adalah istri kedua Zeus. Themis
memiliki banyak anak, antara lain para Hoirai, yaitu Eunomia (ketertiban), Dike
(keadilan) dan Eirene ("kedamaian"). Anaknya yang lain adalah para
Moirai.
Menurut Aiskhylos, Themis menikahi saudaranya
Iapetos (sebelum menikah dengan Zeus), dan menjadi ibu dari Titan Prometheus.
Seperti ibunya, Themis juga memiliki
kemampuan meramal. Orakel Delphi pada awalnya milik Gaia, sebelum diserahkan
pada Themis. Kemudian Themis menyerahkan orakel itu pada Apollo.
Peradilan tidak hanya ada di Olimpus dan di
bumi, namun juga di Dunia Bawah. Adalah keputusan Themis yang menentukan apakah
seorang arwah pergi ke Padang Elisian atau Tartaros. Themis digambarkan
mengenakan penutup mata, yang melambangkan bahwa dirinya tidak pandang bulu
dalam menetapkan peradilan berupa berkah atau hukuman terhadap para arwah. Jika
ada arwah yang diputuskan dikirim ke Tartaros, maka para Erinyes akan membawa
sang arwah menuju Tartaros.
Themis
memiliki tiga pengiring, yang juga bertindak sebagai hakim bagi para arwah di
dunia bawah. Mereka semua adalah putra Zeus, salah satu di antaranya adalah
Aiakos, putra Aigina, sedangkan dua lainnya adalah Rhadamanthis dan Minos,
dua-duanya merupakan putra Eruope. Ketiga hakim itu menjadi dewa minor di dunia
bawah.
10.
Mnemosine
Mnemosine adalah Titan ingatan. Dia adalah
anak perempuan Uranus dan Gaia. Dia adalah personifikasi abstrak ingatan,
memori, dan kenangan. Orang Romawi mengenalnya sebagai Moneta.
Mnemosine
bercinta dengan Zeus dan melahirkan sembilan orang anak perempuan, yang dikenal
sebagai para Musai. Zeus bercinta dengan Mnemosine selama sembilan malam
berturut-turut, dan setahun kemudian, Mnemosine melahirkan sembilan orang
Musai. Kesembilan Musai itu adalah Kalliope, Kleio, Euterpe, Thaleia,
Melpomene, Terpsikhore, Erato, Polihimnia, dan Urania.
11.
Theia
Theia adalah Titan sihir. Dia merupakan anak
perempuan Uranus dan Gaia. Nama lainnya adalah Eurifaissa.
Theia juga adalah dewi cahaya. Dia menikahi
saudaranya Hiperion dan melahirkan Eos (dewi fajar), Helios (dewa matahari),
dan Selene (dewi bulan). Theia juga bercinta dengan saudaranya yang lain, yakni
Okeanos, dan melahirkan para Kerkops.
Menurut
Diodoros Sikolos, nama aslinya adalah Basileia dan merupakan seorang ratu yang
berkuasa setelah Uranus. Dia menikahi Hiperion dan memiliki anak Helios dan
Selene. Dia adalah ratu manusia yang kemudian didewakan. Ketika para Titan
membunuh suaminya dan menenggelamkan putranya, Basileia melarikan diri ke
tempat yang tidak tentu, sampai akhirnya dia menghilang setelah terjadi badai
petir.
12.
Foibe
Foibe adalah Titan bulan. Dia adalah anak
perempuan Uranus dan Gaia. Foibe menikahi saudaranya, Koios. Anak-anaknya
adalah Leto dan Asteria, jadi Foibe adalah nenek Apollo, Artemis, dan Hekate.
Namanya bermakna "cahaya", dan dia
nampaknya dikaitkan dengan bulan. Menurut penulis drama abad ke-5 SM,
Aiskhylos, Foibe menyerahkan orakel Delphi kepada cucunya Apollo, meskipun
beberapa penulis kuno menyebut bahwa adalah saudari Foibe, yakni Themis, yang
menyerahkan orakel Delphi kepada Apollo setelah Apollo membunuh naga Pithon.
Menurut
mitos penciptaan Pelasgos, Foibe ditugaskan oleh Eurinome untuk berkuasa di
bulan bersama Titan Atlas.
13.
Dione
Dione adalah dewi yang tidak jelas. Tidak
diketahui secara pasti apakah dia adalah Titan atau Okeanid. Tidak ada penulis
kuno yang menjelaskan atributnya, namun kemungkinan dia adalah dewi laut,
terutama karena Dione juga dikenal dengan nama lainnya, Thalassa, yang
merupakan dewi laut. Dengan nama ini, dia barangkali menjadi istri Pontos.
Dalam Theogonia karya Hesiodos, Dione adalah
anak perempuan Okeanos dan Tethis.
Dalam Iliad karya Homeros, Dione adalah ibu
Afrodit, dewi cinta. Dione menghibur putrinya, yang baru saja dilukai oleh
Diomedes, pahlawan Yunani. Homeros tidak menjelaskan siapa orang tua Dione atau
apa kekuasaan Dione. Mitografer Yunani, Apollodoros, dan penulis drama tragedi,
Euripides dalam dramanya Helene, juga menampilkan Dione sebagai ibu Afrodit,
kecuali bahwa mereka menyebutnya sebagai anak perempuan Uranus dan Gaia, yang
dengan demikian menjadikannya sebagai seorang Titan. Para mitografer Romawi
juga menyebut Dione sebagai Titan dan ibu Venus (Afrodit).
Dione berbagi orakel Dodona bersama Zeus.
Berikut
ini adalah perbedaan versi mengenai status Dione:
Status Dione
|
Sumber
|
Titan
|
Homeros: Iliad ?
Apollodoros: Bibliotheke. Euripides: Helene. Hyginus: Fabulae. Mitos Pelasgos. |
Okeanid
|
Hesiodos: Theogonia
|
Dalam Himne Homeros untk Apollo Delos, Dione
merupakan salah satu dewi yang mengawasi ketika Leto melahirkan Apollo di pulau
Delos.
Nama Dione mungkin penting, karena nama ini
merupakan bentuk feminin dari Zeus. Dalam lembaran Linear B, Dione ditulis
sebagai DI-WI-JA atau Diwia, sedangkan Zeus ditulis DI-WO, DI-WE atau
DI-WI-JE-U. Dione mungkin adalah dewi yang penting sebelum terjadinya migrasi
bangsa Doria dan sebelum zamannya Homeros. Para sejarawan percaya bahwa ketika
orang Yunani Hellenik bermigrasi ke Yunani (1150-950 SM), mereka memabwa serta
dewa-dewi mereka sendiri. Pada awalnya, Dione adalah istri Zeus. Namun di
kemudian hari dia digantikan oleh dewi pra-Hellenik lainnya dari Argos, yaitu
Hera, yang menjadi istri Zeus di Olimpus.
Menurut
mitos penciptaan Pelasgos, Dione ditugaskan oleh Eurinome untuk memerintah di
bulan, bersama Titan Atlas.
Generasi Kedua
Titan generasi kedua adalah para Titan muda
yang merupakan keturunan dari para Titan generasi pertama. Meskipun demikian,
tidak ada pengelompokkan pasti untuk Titan generasi kedua ini karena banyak
pula dewa yang merupakan keturunan Titan generasi pertama namun tidak dianggap
sebagai Titan. Zeus dan kelima saudaranya merupakan anak-anak Titan Kronos dan
Rea, namun mereka tidak disebut sebagai Titan generasi kedua, melainkan sebagai
dewa Olimpus. Titan Okeanos juga memiliki anak yaitu tiga ribu dewa sungai dan
tiga ribu nimfa Okeanid, dan kesemuanya tidak disebut sebagai Titan, dengan
kemungkinan pengecualian bagi Okeanid Stiks dan Metis, mereka berdua dianggap
sebagai Okeanid sekaligus sebagai Titan.
Beberapa
mungkin berpendapat bahwa Helios dan saudari-saudarinya merupakan Titan, dan
ada pula yang mengatakan sebaliknya. Bahkan ada pula yang mengatakan bahwa
Hekate adalah Titan, yang jika demikian adanya, berarti Hekate adalah Titan
generasi ketiga. Daftar di bawah ini berisi para dewa yang menurut sebagian
besar pendapat merupakan Titan generasi kedua.
·
Atlas
·
Prometheus
·
Epimetheus
·
Menoitios
·
Helios
·
Perses
·
Astraios
·
Pallas
·
Leto
·
Asteria
·
Stiks
·
Metis
1.
Atlas
Atlas adalah Titan putra Iapetos dan Okeanid
Klimene atau Asia. Dia adalah saudara Menoitios, Prometheus, dan Epimetheus.
Ketika saudaranya, Prometheus, berusaha
membujuknya untuk tidak berperang melawan para dewa Olimpus, dia tidak
menghiraukannya. Akibatnya, setelah perang Zeus menghukum Atlas, yaitu dengan
memnjadikannya memikul langit di bahunya.
Atlas menikahi Pleïone, putri Okeanos dan
Tethis. Dia menjadi ayah dari tujuh orang anak perempuan yang dikenal sebagai
Pleiades, mereka adalah Elektra, Taÿete, Maia, Kelaino, Alkione, Asterope
(Sterope) dan Merope. Hanya Merope yang memiliki suami manusia, tepatnya
Sisifos, raja Korinthos.
Atlas juga kemungkinan adalah ayah para
Hesperidees (Putri Bintang Senja), penjaga apel emas di taman Hesperide. Atlas
bercinta dengan Hesperis dan menjadi ayah dari Aigle, Arethusa, Erytheia,
Hespere (Hespera), Hespereia, Hesperusa dan Hestia.
Satu cerita menyebutkan bahwa pahlawan
Perseus, ketika dalam perjalanan pulang seusai membunuh Gorgon Medua, mengubah
Atlas, yang sedang dihukum, menjadi batu, karena Perseus kasihan padanya dan
ingin membebaskan Atlas dari penderitaannya.
Kisah
ini kontradiktif dengan kisah pertemuan Atlas dengan pahlawan lainnya Herakles,
yang merupakan cicit Perseus. Herakles melaksanakan tugas kesebelasnya yang
mengharuskannya mengambil apel emas Hesperides. Dalam prosesnya, Atlas gagal
mengelabui Herakles untuk menggantikannya memikul langit selamanya.
2.
Prometheus
Prometheus adalah Titan pemikiran. Dia adalah
putra Titan Iapetos dan Themis atau mungkin Klimene atau Asia, keduanya adalah
Okeanid. Prometheus adalah saudara Atlas, Menoitios dan Epimehetus. Dia
menikahi Pronoeia dan merupakan ayah Deukalion.
Selama perang antara para Titan dan dewa
Olimpus, Prometheus memihak Zeus karena mengetahui bahwa para dewa Olimpus akan
memenangkan perang. Sayangnya Prometheus tidak berhasil membujuk ayahnya
Iapetos dan saudaranya Atlas untuk bergabung bersamanya. Akibatnya Iapetos
dikurung di Tartaos, sedangkan Atlas dihukum memikul langit di pundaknya.
Ketika Athena hendak lagi, kemungkinan
Prometheus atau Hefaistos membelah kepala Zeus dengan sebuah kapak. Athena
muncul dari kepala Zeus dengan mengenakan baju tempur lengkap.
Prometheus memiliki kekuatan untuk melihat
masa depan. Dia berhasil menyelamatkan keturunannya selama Banjir Besar.
Prometheus adalah pelindung umat manusia. Dia
juga merupakan yang paling cerdas dan cerdik di antara para dewa. Dia mencuri
api dari Olimpus, menyembunyikannya dalam tangkai adas, dan memberikannya
kepada manusia. Dia mengelabui Zeus untuk memperoleh bagian terburuk dalam
persembahan kurban bagi para dewa, sementara manusia berhak menjaga bagian
terbaiknya untuk mereka sendiri. Akibat tipuannya itu, Prometheus dihukum oleh
Zeus, yang memerintahkan supaya dia dirantai di puncak Kaukasus. Seekor elang
raksasa memakan hatinya setiap hari.
Ketika Prometheus bertemu Io, yang sedang
berjalan dalam wujud sapi, dia memberitahu bahwa Io akan dapat kembali ke wujud
aslinya di Mesir. Dia juga memberitahunya bahwa Io akan melahirkan putra Zeus
di Mesir, dan bahwa keturunan Io kelak akan membebaskannya dari
hukumannya.Ratusan tahun kemudian, Prometheus akhirnya dibebaskan oleh
Herakles, putra Zeus dan keturunan Io, sesuai ramalannya dahulu. Dalam versi
lainnya, seorang kentaur bernama Kheiron menyerahkan keabadiannya untuk
Prometheus, supaya Kheiron dapat mati dan bebas dari rasa sakitnya.
Prometheus,
atau mungkin Themis, memperingatkan Zeus untuk tidak memperkosa Thetis, karena
diramalkan bahwa putra Thetis akan menjadi lebih kuat daripada ayahny. Zeus,
tak mau memiliki keturunan yang lebih kuat, akhirnya tak jadi memperkosa Tethis
dan menikahkan Tethis dan seorang pahlawan manusia bernama Peleus.
3. Epimetheus
Epimetheus adalah Titan pemikiran kemudian
atau renungan. Dia adalah putra Titan Iapetos dan Okeanid Klimene atau Asia.
Dia adalah saudara Prometheus, Menoitios dan
Atlas. Epimetheus menikah dengan perempuan pertama, yaitu Pandora, dan menjadi
ayah dari Pyrrha.
Tak seperti saudaranya, Epimetheus bukanlah
dewa yang cerdas. Karena itu dia kadang-kadang disebut sebagai Epimetheus Si
Otak Amburadul.
4. Menoitios
Menoitios adalah putra Titan Iapetos dan
Klimene atau Asia. Dia adalah saudara Atlas, Ptometheus, dan Epimetheus. Dia
kemungkinan adalah Titan amarah kejam, tindakan gegabah, dan mortalitas
manusia. Dia membuat Zeus marah sehingag dia dihantam oleh Zeus dengan kilatan
petirnya, sebelum kemudian dibuang ke Erebos. Dalam versi lainnya, Menoitios
diserang oleh Zeus akibat ikut serta membantu para Titan dalam Titaomakhia.
5. Helios
6. Perses
Perses adalah putra Titan Krios dan Euribia.
Dia dalah saudara Astraios dan Pallas. Dia menikahi Asteria dan menjadi ayah
Hekate.
Peses kemungkinan dikurung bersama para Titan
lainnya di Tartaros akibat ikut melawan Zeus dan para dewa Olimpus.
7.
Astraios
Astraios adalah putra Krios dan Euribia. Dia
adalah saudara Perses dan Pallas. Dia menikahi Eos, dewi fajar. Anak-anaknya
adalah para dewa angin (Anemoi), yaitu Boreas, Zefiros, dan Notos.
Namanya
bermakna "berbintang", dan dia memang ayah bintang-bintang, karena
itulah Astraios disebut juga sebagai Titan bintang-bintang.
8.
Pallas
Pallas adalah putra Titan Krios dan Euribia.
Dia adalah saudara Perses dan Astraios.
Pallas
menikah dengan seorang Stiks, seorang Okeanid. Anak mereka adalah Bia (tenaga),
Nike (kejayaan), Kratos (kekuatan), dan Zelos (semangat).
9.
Leto
Leto adalah putri Tiran Koios dan Foibe. Dia
adalah saudari Asteria. Tidak jelas Leto adalah dewi apa, namun dia kemungkinan
adalah dewi kesuburan.
Leto diperkosa oleh Zeus dan menjadi ibu dari
dua dewa penting di Olimpus, yaitu Apollo dan Artemis.
Dari semua dewi yang menderita akibat rasa
cemburu Hera, Leto adalah yang paling tersiksa. Ketika sedang hamil anak Zeus,
Leto terus-menerus dianiaya oleh Hera.
Hera melarang bumi untuk memberi tempat bagi
Leto untuk melahirkan, akibatnya Leto kebingungan mencari tempat melahirkan.
Dia pun terpaksa berjalan tak tentu arah hingga akhirnya tiba di pulau Ortygia,
yang menurut cerita merupakan saudari Leto, yakni Asteria, yang telah berubah
wujud. Di sana Leto dapat melahirkan karena pulau itu tidak tersambung dengan
bumi.
Hera masih belum puas. Dia melarang
Eileithyia, dewi kelahiran, membantu proses kelahiran Leto. Akibatnya Leto
mengalami penderitaan yang amat sangat ketika sedang melahirkan. Disebutkan
bahwa Leto melahirkan Apollo dan Artemis dengan berpegangan pada sebuah pohon
zaitun di pulau Ortygia. Sumber lain menyebutkan bahwa Leto melahirkan Artemis
terlebih dahulu di Ortygia. Kemudian, Artemis yang masih bayi membantu ibunya
melahirkan Apollo di pulau Delos.
Bersama
kedua anaknya, Leto datang ke Lykia dan hendak minum di suatu kolam di sana.
Namun penduduk Lykia tidak mau Leto minum di kolam mereka. Orang-orang itu
kemudian mengaduk-aduk lumpur di dasar kolam sehingga airnya menjadi berlumpur.
Leto marah terhadap tindakan mereka. Akibatnya dia mengubah orang-orang itu
menjadi kodok, yang harus menghabiskan sisa hidup mereka di air kolam atau
sungai.
Apollo dan Artemis sering membantu ibunya
ketika dia sedang dilanda masalah. Di Delphi, Leto dikejar-kejar oleh raksasa
Titios, yang ingin memperkosanya.
Titios adalah putra Zeus dan Elare, putri
Orkhomenos. Untuk menyelamatkan Elare dari kemurkaan Hera, Zeus menyembunyikan
Elare di bawah tanah. Pada masa itulah Titios tumbuh dengan sangat cepat.
Leto sedang pergi mengunjungi putranya di
Pythos (Delphi), ketika Titios melihatnya dan bernafsu untuk memperkosanya.
Titios mengejar Leto hingga anak-anak Leto akhirnya tiba dan membunuh raksasa
itu. Titios kemudian dibuang oleh Apollo dan Artemis ke Tartaros. Di sana, hati
(Atau jantung) Titios dimakan oleh burung hering selamanya.
Suatu ketika ratu Niobe menyombong bahwa dia
lebih hebat daripada Leto karena dia memiliki tujuh pasang anak yang kuat dan
cantik, dan dengan demikian lebih banyak daripada anak-anak Letoa. Niobe lalu
dengan arogannya melarang rakyat Thebes menyembah Leto dan memerintahkan mereka
untuk menyembahnya.
Apollo dan Artemis marah terhadap kesombongan
Niobe dan akhirnya membunuh semua anak-anaknya.
Leto
sering berburu di hutan, bersama putrinya Artemis, dan kadang-kadang bersama
putranya Apollo juga. Leto berburu dengan menggunakan panah.
10.
Asteria
Asteria adalah putri Titan Koios dan Foibe.
Dia adalah saudari Leto. Asteria menikahi Perses dan menjadi ibu Hekate.
Tidak lama setelah saudaranya dikurung di
Tartaros, Zeus jatuh cinta dan ingin memperkosa Ateria. Zeus mengejarnya namun
Asteria berhasil berhasil kabur dengan cara terjun dari tebing dan kemudian
secara tiba-tiba berubah menjadi burung puyuh.
Beberapa
pendapat, Asteria berubah menjadi pulau Delos, yang pada awalnya memang dinamai
Asteria atau Ortygia (ortyx bermakna "burung puyuh"). Ketika
saudarinya hamil oleh Zeus, Leto dianiaya oleh Hera. Asteria lalu menyediakan
tempat berlindung bagi Leto supaya Leto dapat melahirkan anak-anaknya, yaitu
Apollo dan Artemis.
11.
Stiks
Stiks adala dewi-sungai di dunia bawah. Dia
adalah seorang Okeanid; putri tertua Okeanos dan Tethis. Dia adalah
satu-satunya dewi sungai perempuan di dunia bawah. Dia menikahi Titan Pallas,
dan memiliki empat orang anak, yaiut Bia. Kratos, Nike, dan Zelos. Menurut
suatu versi, Stiks disebut sebagai ibu Persefone oleh Zeus.
Ketika
para dewa Olimpus bertempur melawan para Titan, Stiks mengirim anak-anaknya
untuk membantu Zeus. Atas bantuannya, Stiks menjadi dihormati oleh para dewa,
setiap sumpah yang diambil demi namanya akan menjadi sumpah yang tak dapat
dilanggar.
12.
Metis
Metis adalah dewi kearifan dan kebijaksanaan.
Dia adalah putri Okeanos dan Tethis.
Metis adalah istri pertama Zeus. Zeus meminta
Metis untuk memberi Kronos suatu ramuan, yang membuat Kronos memuntahkan semua
suadara dan saudari Zeus yang sebelumnya telah ditelan Kronos. Ketika Zeus
mengurung ayahnya dan para Titan lainnya di Tartaros, Uranus dan Gaia
memperingatkan Zeus bahwa anak kedua Metis adalah seorang laki-laki dan sang putra
akan mengalahkan Zeus. Metia yang ketika itu sedang hamil, ditelan oleh Zeus
untuk mencegah ramalan itu terjadi. Di kemudian hari, ketika tiba saatnya bagi
Metia untuk melahirkan, Zeus merasakan sakit kepala yang amat sangat.
Kemungkinan Hefaistos, atau Prometheus, membelah kepala Zeus dengan sebuah
kapak. Dari kepala Zeus kemudian terlahir Athena, yang sudah mengenakan baju
zirah lengkap.
Athena mewarisi peran Metis sebagai dewi
kebijaksanaan dan salah satu julukan Athena adalah Polymetis (kebijaksanaan).
Metis terus berada dalam tubuh Zeus namun dia terus memberikan nasehat dan
saran bijak kepada Zeus dari dalam tubuh Zeus.
Menurut
mitos penciptaan Pelasgos, Metis adalah seorang Titan yang menguasai planet
Merkurius bersama Titan Koios.
KISAH PARA PAHLAWAN
A. Perseus
Perseus adalah suami Andromeda dan merupakan pendiri kota
Mikenai (atau Mikene) dan dinasti Perseid. Dia adalah salah satu pahlawan dari
generasi awal. Perseus terkenal atas petualangannya dalam membunuh Medusa dan
menyelamatkan Andromeda dari monster Ketos. berikut adalah rangkaian
petualangannya:
Kelahiran
Di kerajaan Argos terdapat seorang putri yang
bernama Danae, Ia adalah putri dari Akrisios raja Argos. Suatu hari, disebabkan
rasa kecewa atas kesialannya karena tidak memiliki seorangpun cucu, ia
berkonsultasi dengan Orakel Delphi. Namun hasil konsultasinya sangat
mengejutkan. Orakel meramalkan bahwa anak dari Danae (cucu Akrisios) akan
membunuhnya suatu hari nanti. Danae saat itu masih belum memiliki anak, dan
untuk menjaganya tetap begitu, Akrisios memenjarakannya di di menara perunggu.
Suatu hari Zeus mendatangi Danae dalam bentuk
pancuran air dan menghamilinya. Dari hubungan tersebut lahirlah seorang anak
laki-laki yang diberi nama Perseus.
Akrisios kaget ketika tahu bahwa putrinya
melahirkan anak dari Zeus. Akrisios ingin membunuh anak itu tetapi takut memicu
kemarahan dewa-dewa karena membunuh Keturunan Zeus dan Putri kandungnya
sendiri, akhirnya menemukan suatu cara. Akrisios memutuskan untuk memasukkan
Danae dan Perseus ke dalam sebuah peti kayu dan membuangnya ke laut.
Peti
itu terdampar di Pulau Serifos, tempat mereka diangkat dan diselamatkan oleh
seorang nelayan bernama Diktis, yang kemudian membesarkan Perseus hingga
dewasa. Diktis adalah saudara dari Polidektes, raja Pulau Serifos.
Melawan Medusa
Lama kelamaan, Polidektes jatuh cinta pada
Danae. Namun Perseus sudah tumbuh besar dan selalu menjaga ibunya dari paksaan
Polidektes sehingga Polidektes menyusun sebuah rencana untuk menjauhkan Perseus
dari Danae.
Ketika suatu hari Polidektes berusaha
mendekati ibunya, Perseus kembali melarang Polidektes. Akhirnya Polidektes
berkata bahwa ia akan menikahi seorang gadis sangat menyukai kuda. Polidektes
pun menginginkan semua orang untuk memberikan hadiah yang sesuai kepada
mempelainya. Polidektes lalu bertanya pada Perseus, "Apa yang akan kau
berikan sebagai hadiah? Sepasukan Kuda? Kereta kuda? atau mungkin sekotak
perhiasan?"
Perseus menjawab bahwa dia tak punya apa-apa.
Polidektes pun menyebut Perseus sebagai orang miskin yang malas. Marah karena
dhina seperti itu, Perseus menyatakan bahwa dia bisa membawakan benda apapun
yang diinginkan oleh Polidektes.
"Baiklah!!" Kata Polidektes,
"Bawakan kepala Medusa untukku!"
Perseus menyanggupi permintaan Polidektes dan
segera berangkat mencari Medusa.
Medusa adalah seorang monster yang memiliki
rambut ular dan tatapan matanya akan mengubah mahkluk apapun menjadi batu.
Medusa merupakan salah satu dari tiga Gorgon.
Setelah menerima tugas itu, untuk waktu yang
lama Perseus berkelana tanpa tujuan dan tanpa harapan untuk menemukan tempat
tinggal para Gorgon. Ditengah keputusasaannya, tiba-tiba dia didatangi oleh
dewi Athena. Sang dewi membertahunya bahwa para nimfa utara akan memberikannya
alat-alat untuk membunuh Medusa dan hanya para Graiai yang mengetahui tempat para
nimfa.
Para Graiai adalah tiga orang perempuan tua
yang hanya memiliki satu bola mata dan satu gigi yang mereka pakai bergantian.
Perseus merebut mata mereka dan menanyakan tempat para nimfa. Setelah
diberitahu, Perseus mengembalikan mata mereka. Perseus pergi ke tempat para
nimfa. Di sana, para nimfa meminjamkannya kantung kibisis untuk menyimpan
kepala Medusa, pedang dari Zeus, sandal bersayap dari Hermes, dan helm
kegelapan dari Hades. Athena juga meminjamkannya perisai cermin. Setelah
mendapat berbagai senjata, Perseus pun memakai sandal bersayap dan terbang
menuju sarang para Grogon.
Sesampainya disana, Perseus mengenakan helm
kegelapan dan menjadi tak terlihat, karena medusa memiliki dua orang saudari
yang sama ganas, sehingga ia tidak mau wujudnya diketahui dan akhirnya dikejar
oleh dua Gorgon yang lain. Perseus masuk dan berjalan mundur ke arah para
Gorgon (Stheno, Euriale dan Medusa) yang sedang tertidur. Ia melihat wujud para
Gorgon tersebut melalui perisai cermin yang diberikan oleh Athena. Perseus
mendekati Medusa dan langsung memotong kepala Medusa dengan pedangnya. Perseus
lalu memasukkan kepala Medusa ke dalam kantung kibisis, dan bergegas pergi dari
sarang para Grogon menggunakan sandal bersayap Hermes. Sementara dari tubuh
Medusa yang tanpa kepala terlahirlah Pegasus dan Khrisaor.
Dua
Gorgon lainnya terbangun karena lahirnya Pegasus dan Khrisaor, namun tidak
dapat menemukan keberadaan orang yang membunuh Medusa.
Perseus dan Andromeda
Dalam perjalanan pulang ke Serifos, Perseus
mengalami banyak petualangan, di anataranya dia melihat Atlas yang sedang
memikul langit. Perseus merasa kasihan dan menunjukan padanya kepala Medusa
sehingga Atlas berubah menjadi batu dan tak lagi merasa letih.
Perseus terbang dengan cepat ke arah selatan,
Esok harinya, ia terbang melintasi Gurun di Libya, beberapa tetes darah medusa
jatuh ke pasir dan munculah sekumpulan ular berbisa di gurun itu. Perseus
melanjutkan perjalanannya dan melihat sebuah patung yang dirantai pada batu
karang. Setelah diamati, ternyata itu bukanlah patung melainkan seorang perempuan.
Perseus mendekati perempuan itu dan bertanya kenapa dia dirantai di tengah
laut.
Perseus bertarung melawan Ketos.
Gadis itu pun bercerita. Dia adalah
Andromeda, Putri dari Kefeus dan Kassiopia. Kassiopia pernah menyombongkan
bahwa putrinya lebih cantik dari para Nereid, putri-putri Poseidon. Para Nereid
mendengarnya dan melaporkan hal tersebut pada ayah mereka. Sang ayah pun marah
dan mengirimkan bencana serta seekor monster laut yang bernama Ketos ke
kerajaan yang dipimpin oleh Kefeus.
Ketika Kefeus berkonsultasi pada Orakel, ia
diberitahu bahwa satu-satunya harapan adalah dengan mengorbankan puterinya
sendiri kepada Ketos. Akhirnya Kefeus pun melakukannya, Ia merantai putrinya di
sebuah batu karang dan membiarkannya agar dimakan oleh Ketos.
Selesai ia bercerita, tiba-tiba dari laut
munculah seekor monster yang sangat besar. Perseus bertarung dengan monster
itu. Perseus menggunakan kepala Medusa dan monster itu pun berubah menjadi
batu. Perseus lalu menghancurkannya dengan pedangnya. Perseus membebaskan
Andromeda dan memabawanya pada ayahnya, raja Kefeus, untuk meminta izin
menikahi Andromeda.
Kefeus menggelar pesta untuk Perseus dan
Andromeda. Namun pesta itu diganggu oleh Finius yang dulu dijanjikan oleh
Kefeus untuk dinikahkan dengan Adromeda. Perselisihan pun terjadi antara
pendukung Finius dengan pendukung Perseus.
Untuk menghentikan semua ini, Perseus pun
mengeluarkan kepala Medusa. Namun dia terlebih dahulu menyuruh teman-temannya
untuk menutup mata mereka sehingga Finius dan para pendukungnyalah yang menjadi
batu.
Perseus
dan Andromeda kemudian menikah dan memiliki anak bernama Perses. Perseus lalu
pergi bersama Andromeda menuju Serifos sementara Perses ditinggal untuk
mewarisi tahta dari Kefeus.
Pembalasan Untuk
Pelidektes
Bersama Andromeda, Perseus kembali ke Serifos
dan mengetahui bahwa ibunya dan Diktis sedang bersembunyi di kuil karena
Polidektes berusaha menikahi paksa ibunya. Perseus marah atas perbuatan
Polidektes selama dia pergi. Perseus lalu menitipkan Andromeda pada ibunya dan
bergegas menuju istana Polidektes.
Di istana, Polidektes dan anak buahnya tidak
mempercayai bahwa Perseus telah berhasil membunuh Medusa. Mereka malah
menertawainya. Perseus lalu mengeluarkan kepala Medusa dan mengubah Polidektes
beserta anak buahnya menjadi batu.
Setelah itu Perseus merasa tak lagi
membutuhkan kepala Medusa, maka dia memberikan kepala itu pada dewi Athena,
yang memasangnya di tengah-tengah Aegis. Tidak lupa Perseus juga mengembalikan
semua peralatan yang dia pinjam.
Perseus
bersama Andromeda tinggal sebentar di Serifos sebelum akhirnya Perseus
memutuskan untuk kembali ke Argos, tempat keluarganya berada. Sementara Diktis
didaulat menjadi raja Serifos.
Ramalan Terlaksana
Perseus lalu memutuskan untuk kembali ke
Argos menemui kakeknya. Sementara sang kakek, Akrisios, tentu saja ketakutan
mengetahui bahwa cucunya masih hidup padahal perseus tentu saja sama sekali tidak
berniat membunuh kakeknya itu. Akriosios pun kabur ke Larissa di Thessali, dan
Perseus mengikutinya.
Sementara itu Teutamides, raja Larissa,
mengadakan upacara pemakaman ayahnya. Dalam upacara itu, diselenggarakan
perlombaan olahraga. Perseus ikut serta dalam kontes lempar cakram. Ketika
Perseus melempar cakramnya, cakram tersebut secara tidak sengaja menghantam
kepala seorang pria tua, yang ternyata adalah Akrisios, dengan demikian ramalan
telah terlaksana. Perseus sangat berduka karena telah membunuh kakeknya
sendiri.
Perseus sebenarnya berhak atas tahta Argos.
Namun dia merasa malu atas pembunuhan yang dilakukannya pada kakeknya. Akhirnya
Perseus menukarkan kerajaan Argos dengan kerajaan Tirins yang dipimpin oleh
pamannya, Megapenthes, maka Perseus pun menjadi raja Tirins.
Pada masa pemerintahannya, Perseus mendirikan
kota baru yang dia sebut Mikene. Kota ini pada masa selanjutnya bahkan menjadi
lebih kuat daripada Tirins.
Andromeda memberikan Perseus seorang putri
dan lima orang putra. Setelah Perseus dan Andromeda meninggal, para dewa
menempatkan mereka di angkasa sebagai rasi bintang. Orang tua Andromeda juga
dijadikan rasi bintang.
Salah
satu keturunan Perseus yang terkenal adalah Herakles.
B. Bellerofon
Bellerofon dalah putra raja Galukos dan
Eurinome. Pada suatu hari, tanpa sengaja Bellerofon membunuh saudaranya
sendiri, Deliades. Karena hal ini Bellerofon pergi ke Argos untuk disucikan
oleh raja Proetus. Setibanya disana ternyata istri Proetus, Anteia, jatuh cinta
kepada Bellerofon. Namun Bellerofon tidah menanggapi cinta dari Anteia. Sebagai
balasannya, Anteia mengatakan kepada suaminya bahwa Bellerofon ingin
memperkosannya. Karena masalah ini Proetus marah kepada Bellerofon namun
Proetus tidak bisa meluapkan amarahnya dan membunuh Bellerofon, hal ini
dikarenakan Bellerofon telah makan dimejanya dan ia tidak mungkin menyakitinya.
Walaupun demikian Proetus tetap ingin membunuhnya. Kemudian ia menyuruh
Bellerofon untuk mengantar surat kepada raja Iobates di Likia. Ketika ia tiba
di Likia, raja Iobates menyambuatnya dengan pesta sembilan hari sembilan malam
sebelum meminta Bellerofon menyerahkan susrat dari Proetus. Setelah raja Likia
membacanya ternyata isi surat tesebut adalah keinginan Proetus agar Bellerofon
dihukum mati.
Raja Iobates tidak mau membunuh Bellerofon
dengan alasan yang sama seperti Proetus, karena Bellerofon telah makan di
mejanya dan bila ia membunuhnya maka Zeus pasti akan murka. Lalu raja Iobates
menyuruh Bellerofon untuk membunuh Khimaira. Iobates berpikir Bellerofon pasti
akan mati karena Khimaira adalah moster mengerikan. Khimaira adalah makhluk
yang berbadan singa namun memiliki tiga kepala, yaitu singa, kambing, dan ular.
Selain itu, Khimaira dapat bergerak dengan cepat, nafasnya mengeluarkan api,
dan selama ini tak terkalahkan. Bellerofon menyanggupi tugas itu dan berangkat
mencari Khimaira.
Bellerofon
terlebih dahulu meminta nasehat dari peramal Poleidos. Sang peramal
memberitahunya bahwa dia membutuhkan Pegasus untuk mengalahkan Khimaira. Poleidos
lalu menyuruhnya untuk mendatangi kuil Athena dan tidur disana, karena para
dewa sering berbicara pada manusia melalui mimpi. Bellerofon pergi menuju kuil
athena dan tidur di altar sang dewi pelindung kota Athena tersebut. Bellerofon
merasa Athena berdiri di depannya dan membawa sesuatu yang berkilau seperti
emas. Athena berkata, “Kau sedang tidur? Tidak, bangunlah aku membawakan yang
kau butuhkan untuk menjinakkan kuda itu.” Setelah itu Bellerofon pun terbangun
namun ia tidak menemukan sang dewi, yang ia temukan hanyalah sebuah tali kekang
yang terbuat dari emas. Setelah itu ia pun keluar dari kuil dan menemukan
Pegasus sedang minum dimata air Pirene. Bellerofon mendekati dan berhasil
menjinakan Pegasus. Kemudian ia pun memasangkan tali kekang pemberian Athena
pada Pegasus. Bellerofon melompat ke punggung Pegasus dan sekarang ia siap
menghadapi Khimaira.
Bellerofon menemukan sebuah blok timah yang
kemudian dipasang pada ujung tombaknya. Ketika berhadapan dengan Khimaira. Sang
khimaira menyemburkan apinya pada Bellerofon, yang melakukan manuver-manuver
dengan Pegasusnya supaya tidak terkena api Khimaira. Bellerofon pertama-tama
menyerang Khimaira dengan panahnya dari jarak jauh. Lalu Bellerofon terbang
mendekati Khimaira dan menusuk mulutnya dengan tombaknya. Khimaira menyemburkan
apinya yang malah membuat blok timah itu meleleh menyumbat tengorokan Khimaira.
Sang Khimaira pun tercekik dan mati.
Bellerofon kembali kepada Iobates dengan
selamat sehingga Iobates harus memikirkan cara lain untuk membunuhnya. Maka
Iobates mengirmnya untuk mengalahkan kaum Solimi dan bangsa Amazon. Dengan
menunggangi Pegasus, Bellerofon lagi-lagi berhasil melaksanakan tugas itu.
Bellerofon lalu diperintahkan untuk mengalahkan bajak laut dari Karia yang
bernama Kheirmarrhos. Bellerofon mengalahkannya dengan meleparkan batu dari
atas. Raja Iobates kemudian menyuruh para pengawalnya untuk membunuh
Bellerofon. Pada saat terdesak, Bellerofon memohon bantuan sang dewa laut
Poseidon, dan Poseidon pun mengirimkan banjir. Iobates akhirnya menyerah dan
lebih memilih untuk menjadi sahabat Bellerofon. Iobates bahkan memberikan
putrinya, Filone, untuk dinikahi oleh Bellerofonn. Iobates juga memberikan
setangah istananya kepada Bellerofon.
Namun seiring ketenarannya yang tumbuh pesat,
kesombongannya pun ikut bertambah. Bellerofon merasa bahwa ia sudah setara
dengan para dewa maka ia pun pergi menunggangi Pegasus menuju Gunung Olimpus. Ia
percaya bahwa ia akan mendapat tempat yang sama dengan para dewa. Zeus marah
atas kelancangan Bellerofon dan mengirim serangga untuk menyegat Pegasus.
Akibat sengatan serangga itu, Pegasus mengamuk sampai akhirnya Bellerofon
terjatuh ke bumi dan menjadi buta dan pincang. Setelah peristiwa Bellerofon
hidup sendirian dan menderita sampai mati.
Pegasus
sendiri meneruskan perjalanannya ke Gunung Olimpus. Di sana, Pegasus dijadikan
sebagai kuda pembawa petir Zeus.
C. Oidipus
Laios menjadi raja Thebes setelah kematian
Amfion atau Zethos. Dia menkahi Iokaste, putri Menoikeus.
Suatu hari Laios mengunjungi Pelops, raja
Pisa. Pelops memiliki seorang anak haram bernama Khrisippos dari nimfa Astiokhe
atau Aksiokhe. Khrisippos adalah pemuda yang sangat tampan sehingga Laios pun
jadi jatuh cinta. Laios mengajak Khrisippos berlatih mengendarai kereta perang
lalu menculiknya. Laios membawa pemuda itu dan memperkosanya dengan penuh
nafsu. Malu karena telah diperkosa, Khrisippos pun bunuh diri dengan pedangnay
sendiri. Khrisippos adalah putra kesayangan Pelops, jadi Pelops sangat marah
atas tindakan Laios. Akhirnya Pelops mengutuk Laios dan keturunan-keturunannya.
Sebuah ramalan dari Orakel Delphi
memperingatkan Laios untuk tidak memiliki anak, karena sang anak nantinya akan
membunuh ayahnnya dan menikahi ibunya sendiri. Sang raja, dalam pengaruh anggur
yang memabukkan, mengabaikan ramalan tersebut dan tetap menyetubuhi istrinya.
Iokaste hamil dan melahirkan seorang putra. Setelah itu barulah sang raja
mengingat ramalan tersebut.
Laios mengikat kaki bayinya dan menyuruh
seorang pelayan untuk membuang bayi itu di Gunung Kitheron. Namun sang pelayan
kasihan pada bayi itu dan malah memberikannya pada gembala dari Korinthos.
Bayi itu akhirnya diadopsi oleh raja
Korinthos, Polibos, dan permaisurinya, Periiboia. Permaisuri mengobati
pergelangan kaki sang bayi dan menamakannya Oidipus, yang berarti "Si Kaki
Bengkak".
Oidipus dibesarkan sebagaimana anak kandung
oleh raja Polibos dan permaisuri Peirioboia. Ia tumbuh menjadi seorang
pemberani yang menimbukan iri hati pada kawan-kawannya. Mereka meniupkan
keraguan pada diri Oidipus, bahwa ia bukan anak kandung Polibos. Oidipus
menanyakan kebenaran isu tersebut pada orang tuanya, namun tak menemukan
jawaban.
Ia kemudian pergi ke Delphi untuk menyelidiki
isu tersebut. Peramal di Delphi hanya menasehatinya untuk tidak kembali ke
tanah asalnya karena ia akan membunuh ayahnya dan menikahi ibunya. Jawaban
samar-samar itu disimpulkan sendiri oleh Oidipus bahwa ia benar-benar anak
kandung Polibos dan Peirioboia. Menurut Oidipus, ia tidak seharusnya kembali ke
Korinthos.
Dalam
perjalanan dari Delphi, ia berpapasan dengan raja Laios. Dalam papasan di jalan
sempit tersebut, pengawal raja Laios, Polifontes, menyuruh Oidipus untuk
memberi jalan untuk raja. Oidipus menolak. Pengawal raja marah lalu membunuh
kuda Oidipus, yang malah membuat Oidipus menewaskannya. Oidipus lalu menyeret
Laios dari keretanya dan membunuhnya. Dengan demikian sesuai ramalan bahwa
Oidipus membunuh ayahnya sendiri.
Kreon, kakak dari Iokaste, permasuri raja
Laios, untuk sementara memegang tahta Thebes. Saat itu Thebes diresahkan oleh
kehadiran mahluk Sphinx. Mahluk berkepala perempuan, bertubuh singa, dan
bersayap itu bertengger di gunung Fikium dan membunuh setiap warga Thebes yang
tidak bisa menebak teka-tekinya, juga mengancam tidak akan meninggalkan negara
tersebut sebelum ada yang mampu memecahkan teka-teki itu. Teka-tekinya adalah:
“Apakah yang pada pagi hari menggunakan empat
kaki, pada tengah hari menggunakan dua kaki dan pada senja hari menggunakan
tiga kaki?”
Kreon mengumumkan sayembara bahwa barang
siapa yang mampu memecahkan teka-teki Sphinx, akan diberikan tahta Thebes
sekaligus dinikahkan dengan janda dari raja Laios, Iokaste.
Mendengar
sayembara tersebut, Oidipus datang ke Thebes. Pemuda gagah berani dan cerdas
itu menemui Sphinx dan menjawab teka-teki itu. Jawaban Oidipus adalah: manusia.
Ketika masih kecil, manusia merangkak menggunakan sepasang kaki dan sepasang
tangan, ketika ia dewasa, ia tegak dengan dua kakinya dan ketika tua
menambahkan tongkat agar mampu berjalan lebih baik.
Karena teka-tekinya terjawab, Sphinx melempar
dirinya sendiri dari tebing hingga tewas. Oidipus lalu diangkat menjadi raja
Thebes dan menikahi Iokaste. Maka lagi-lagi ramalan kembali terpenuhi bahwa
Oidipus menikahi ibunya. Hubungan Oidipus dan Iokaste melahirkan Polineikes,
Eteokles, Ismene dan Antigone. Oidipus memerintah dengan adil dan bijaksana,
Thebes makmur di bawah kepemimpinannya. Namun para dewa di Olimpus murka dengan
hubungan ibua-anak yang telah dilakukan oleh Oidipus. Setelah dua puluh tahun
Oidipus berkuasa, malapetaka menimpa Thebes: pertanian gagal, kelaparan
melanda. Teiresias, seorang peramal berkata bahwa pembunuh Laios harus dibunuh
atau dikucilkan supaya Thebes bebas dari murka para dewa.
Sementara itu, raja Polibos (raja Korinthos
yang disangka ayah oleh Oidipus) meninggal. Permaisurinya, Peiriboia memutuskan
untuk membuka rahasia Oidipus. Ia menyuruh pembawa pesan memberitahu Oidipus di
Thebes mengenai kematian Polibos dan asal-usul Oidipus.
Setelah mengetahui hal yang sebenarnya,
Iokaste kaget dan merasa malu, sampai dia pun menggantung dirinya sendiri,
sementara Oidipus menusuk matanya hingga buta. Ia menyerahkan tahta kepada
putra-putranya lalu mengutuk mereka bahwa mereka akan terlibat perang saudara.
Ia kemudian disuir dari Thebes dan mengasingkan diri.
Dulunya seorang raja, Oidipus kini adalah
seorang pengemis buta yang berkelana tanpa tujuan. Dia ditemani putrinya,
Antigone, yang memandu jalannya. Sementara putrinya yang lain, Ismene,
memngabarkan pada Oidipus mengenai situasi di kerajaan.
Menurut penulis drama tragedi Atheba,
Sofokles, Oidipus menghentikan pengembaraannya di Kolonos, dekat Athena. Dengan
perlindungan Theseus, raja Athena, Oidipus dapat tinggal dengan tenang di
Kolonos sampai akhir hayatnya. Theseus lalu memakamkan Oidipus di Kolonos dan
membantu putri-putri Oidipus kembali ke Thebes.
Nama
Oidipus kemudian diserap dalam psikologi, Oedipus Complex, yang merujuk pada
seseorang yang mencintai/menyukai perempuan yang jauh lebih tua sebagai
refleksi pemujaan dirinya terhadap figur ibu.
D. Herakles
Herakles adalah pahlawan Yunani yang terhebat
dan paling terkenal. Dia adalah anak Zeus dan Alkmene. Bangsa Romawi
mengenalnya sebagai Herkules.
Herakles terkenal atas keberanian dan
kekuatannya. Kisahnya yang paling terkenal adalah ketika dia menjalankan dua
belas tugas yang luar biasa dan ketika dia membantu para dewa dalam melawan
para Raksasa. Karena jasa-jasanya itu, setelah mati, Herakles diangkat sebagai
dewa di Olimpus.
Kekuatan Herakles juga sering menimbulkan
masalah bagi dirinya sendiri, terutama ketika dia mengalami kemarahan tak
terkendali yang membuatnya melakukan perbuatan buruk pada orang-orang
terdekatnya. Meskipun setelah amarahnya reda, Herakles bisa merasa sangat
menyesal bahkan dia bersedia menerima hukuman apa pun atas perbuatannya.
Herakles memang menjalankan banyak tugas dan petualangan yang beberapa di
antaranya bahkan berkesan rendahan, seperti misalnya membersihkan kandang kuda
atau menjadi budak seorang ratu, yang menyuruhnya mengenakan pakaian perempuan.
Padahal, kalau Herakles tidak mau dihukum, tak ada orang yang akan bisa
menghukumnya.
Ibu
tirinya, Hera, telah banyak menghukum para perempuan selingkuhan Zeus beserta
anak-anak mereka. Namun di antara semuanya, Hera paling marah dan dendam kepada
Herakles.
Kelahiran
Alkmene adalah putri Elektrion, raja Tirins,
dan Anakso. Alkmene menikahi Amfitrion, putra Alkaios.
Suatu ketika Amfitrion membunuh Elektrion,
akibatnya Sthenelos (saudara Elektrion) mengusir Amfirtion dari Tirins.
Amfitrion, bersama Alkmene dan Likimnios (saudara tiri Alkmene) kemudian pergi
ke Thebes. Di sana Amfitrion disucikan dari dosa pembunuhannya oleh Kreon, raja
Thebes. Kreon juga menikahkan putrinya, Perimede, dengan Likimnios. Amfitrion
dan Alkmene tinggal di dekat gerbang Elektra, salah satu dari tujuh gerbang di
Thebes.
Saudara-saudara Alkmene mati oleh bangsa
Tafian, dan Alkmene pernah berjanji bahwa dia tidak akan berhubungan seksual
dengan suaminya sebelum dendam mereka terbalaskan. Dengan bantuan Kreon,
Amfitrion melakukan kampanye militer melawan bangsa Tafian dan sukses
menaklukan mereka. Namun sebeleum Amfitrion pulang, Zeus lebih dulu mengunjungi
Alkmene. Zeus menyamar sebagai Amfitrion dan bersetubuh dengan Alkmene.
Ketika
Amfitrion yang asli datang, dia pun bersetubuh dengan istrinya dan menyadari
bahwa Alkmene sudah tidak perawan. Amfitrion kemudian mendapat penjelasan dari
Teiresias, peramal di Thebes, bahwa Alkmene sudah disetubuhi oleh dewa.
Sembilan bulan setelah kunjungan Zeus, Zeus
menyatakan bahwa sebentar lagi akan lahir seorang manusia yang merupakan
keturunanya yang akan menjadi raja. Zeus memaksudkannya sebagai Herakles, namun
Hera yang marah berusaha mencegah Herakles menjadi raja. Hera menyuruh putrinya
Eileithiia, dewi kelahiran, untuk menunda kelahiran Herakles. Eileithiia
kemudian mendatangi ruang persalinan Alkmene dan duduk bersila serta menyatukan
jarinya, dengan demikian Alkmene mengalami kesulitan dalam melahirkan bayinya.
Selain
itu, Hera membuat Euristheus, putra Sthenelos, lahir lebih cepat, sehingga
Euristheuslah yang menjadi raja Mikenai dan Tirins. Zeus kesal namun tak bisa
berbuat apa-apa.
Sementara itu Alkmene mengalami penderitaan
yang luar biasa karena sulit melahirkan. Untungnya ada Galanthis, pelayannya.
Galanthis memperdaya Eileithiia dengan berkata bahwa bayinya sudah lahir.
Eileithiia terkejut dan berhenti melakukan mantranya, sehingga Alkmene pun bisa
melahirkan. Eileithiia marah karena telah ditipu. Dia lalu mengubah Galanthis
menjadi seekor musang. Alkmene melahirkan dua orang anak laki-laki, Herakles
dan Ifikles. Herakles adalah anaknya dari Zeus sedangkan Ifikles adalah anaknya
dari Amfitrion.
Alkaios adalah nama yang diberikan pada
Herakles ketika lahir. Dia dinamai seusai nama kakeknya.
Setelah gagal mencegah kelahirannya, Hera
mengirim dua ekor ular untuk membunuh Herakles yang masih bayi di tempat
tidurnya. Namun Herakles mencekik kedua ular itu dengan kedua tangannya sampai
mati. Ketika mengetahui hal ini, Amfitrion menyadari bahwa Herakles adalah
keturunan dewa.
Alkmene takut akan murka Hera, maka dia
membuang bayinya di tengah hutan. Dewi Athena menyelamatkan sang bayi dan membawanya
pada Hera. Athena lalu membujuk Hera untuk menyusui sang bayi. Hera setuju dan
membiarkan bayi tersebut (Herakles) untuk menyusu padanya. Tiba-tiba sang bayi
itu menggigit puting susu Hera dengan keras. Hera kesakitan dan melemparkan
sang bayi, sedangkan air susunya muncrat dan membentuk galaksi Bima Sakti
(Milky Way).
Dewi
Athena lalu memberikan kembali bayi Herakles pada Akmene dan menyuruhnya untuk
merawatnya.
Kehidupan Awal
Dalam kehidupan mudanya, namanya diganti dari
Alkaios menjadi Herakles, yang berarti Kejayaan dari Hera. Nama ini bermakna
bahwa dia akan meraih kejayaan dari permusuhan Hera.
Banyak orang terkenal yang terlibat dalam
pendidikan Herakles. Amfitrion mengajari Herakles cara mengendarai kereta
perang dan Kastor mengajarinya anggar. Sedangkan Autolikos, pencuri terkenal
dan putra Hermes, mengajari Herakles bergulat. Putra Hermes lainnya,
Harpalikos, mengajari Herakles bertinju. Euritos, raja Oikhalia, mengajarinya
memanah. Linos, putra Mousai Kaliiope atau Urania, mengajari Herakles bermain
musik.
Belajar musik ternyata membawa bencana bagi
Herakles. Suatu hari Linos memarahi Herakles karena jarang memperhatikan
pelajaran. Herakles marah dan memukul kepala Linos dengan lira. Linos mati
seketika. Herakles lalu ditugaskan oleh Amfitrion untuk menggembalakan domba di
peternakan di di daerah pedesaan di dekat Thespiai. Ini dilakukan supaya
Herakles jauh dari masalah.
Di
sini, di kaki Gunung Kithairon, Herakles membunuh seekor singa tanpa
menggunakan senjata. Singa tersebut dia bunuh karena telah memangsa ternak
milik Thespios, raja Thespiai. Sang raja sangat terkesan pada kehebatan
Herakles. Raja Thespios lalu menghibur Herakles selama lima puluh malam, dan di
setiap malam Thespios mengirimkan satu orang anak perempuannya ke kamar
Herakles untuk disetubuhi oleh Herakles. Dalam versi lainnya, Herakles
berhubungan seksual dengan kelima puluh anak perempuan Thespios itu dalam satu
malam saja. Satu orang putri Thespios tidak mau tidur dengan Herakles, dan dua
orang putri lainnya melahirkan anak kembar, sedangkan sisanya putri-putri
masing-masing melahirkan satu orang putra, sehingga Herakles menghasilkan lima
puluh satu anak lelaki.
Dua Belas Tugas
Herakles mendengar kabar bahwa pasukan Minyad
dari Orkhomenos telah mengalahkan dan melucuti senjata pasukan Thebes. Herakles
lalu memimpin sekelompok pemuda Thebes dengan bersenjatakan senjata-senjata tua
dari sebuah kuil. Herakles kemudian berhasil mengalahkan pasukan Minyad dan membunuh
Erginos, raja Orkhomenos.
Kreon, raja Thebes memberikan putrinya,
Megara, kepada Herakles untuk dinikahi sebagai imbalan karena telah
menyelamatkan Thebes dari ancaman perbudakan. Megara melahirkan tiga orang
putra, yaitu Therimakhos, Deikoon, dan Kreontiades. Pernikahan itu tidak
bertahan lama. Dewi Hera menimpakan kegilaan pada Herakles sehingga Herakles
membunuh anak-anaknya sendiri. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Megara juga
ikut dibunuh.
Berdasarkan Pausanias (mengutip dari
Stesikhoros dari Himera), Herakles tadinya hendak membunuh Amfitrion juga,
namun Athena menyadarkan Herakles dengan menggunakan sebuah batu, yang dikenal
sebagai Batu Kewarasan.
Ketika sudah sadar, Herakles merasakan
penyesalan yang sangat dalam. Raja dan rakyat Thebes tidak mau menghukum sang
pahlawan, jadi Herakles mengasingkan dirinya dari Thebes. Thespios menyucikan
Herakles dari dosa pembunuhan itu. Dalam drama tragedi gubahan Euripides yang
berjudul Kegilaan Herakles, sang pahlawan muda awalnya hendak bunuh diri, tetapi
sepupu dan sahabatnya, Theseus, mengatakan bahwa bunuh diri adalah tindakan
pengecut. Theseus lalu mengajak Herakles ke kota Athena untuk menyucikan
kejahatannya.
Herakles masih merasa harus menebus dosanya,
jadi dia pun pergi ke Delphi untuk berkonsultasi dengan orakel. Sang orakel
menyuruh Herakles untuk mengabdi pada sepupunya, Euristheus, raja Tyrins dan
Mikenai, yang akan memberi perintah pada Herakles untuk melaksanakn sepuluh
(kelak menjadi dua belas) tugas sebagai penebusan atas dosa Herakles.
Kemungkinan
dia mulai memakai nama Herakles ("Kejayaan Hera") sejak di Delphi,
sedangkan nama lahirnya, Alkaios, tak pernah lagi dia pakai. Berikut ini adalah
tugas-tugasnya:
·
Tugas
Pertama: Membunuh Singa Nemea
Tugas pertama Herakles adalah membunuh Singa
Nemea. Singa itu memiliki kulit yang tebal dan tidak dapat ditembus oleh
senjata apapun. Singa Nemea merupakan anak dari Orthos dan Ekhidna.
Herakles tinggal di Kleonai dengan seorang
pekerja bernama Molorkhos, sebelum kemudian pergi ke Nemea. Molorkhos ingin
melakukan pengurbanan untuk Herakles namun Herakles menasehatinya bahwa lebih
baik dia melakukan pengurbanan untuk Zeus. Akhirnya diputuskan bahwa Molorkhos
akan melakukan pengurbanan untuk Zeus jika Herakles mampu menyelesaikan misinya
dalam waktu tiga puluh hari, jika lebih maka Molorkhos akan melakukan
pengurbanan untuk Herakles.
Herakles mendatangi singa buruannya dan
menjebaknya di sebuah gua dekat Nemea. Karena singa tersebut tidak dapat
dilukai oleh senjata, Herakles akhirnya memutuskan untuk menyerangnya dengan
tangan kosong. Mereka berdua bertarung secara keras dan Herakles berhasil
menang setelah mencekik sang singa sampai mati. Herakles lalu menguluti singa
itu dan menjadikan kulitnya sebagai jubah.
Molorkhos sudah hendak melakukan pengurbanan
untuk Herakles, namun tiba-tiba Herakels datang dengan membawa kulit Singa
Nemea. Akhinya Molorkhos mengubah tujuan pengurbanan menjadi untuk Zeus.
Menurut beberapa pendapat, Euristheus sangat
ketakutan ketika melihat Herakles datang dengan mengenakan jubah kulit Singa
Nemea. Karena itu Euristheus memerintahkan bahwa untuk tugas-tugas selanjutnya,
Herakles hanya boleh hadir di luar gerbang kota jika telah melaksanakan
tugasnya.
·
Tugas
Kedua: Membunuh Hidra
Tugas kedua Herakles adalah membunuh Hidra
yang tinggal di mata air di dekat Lerna, Argolis. Hidra adalah makhluk yang
memiliki banyak kepala. Jumlah kepalanya bervariasi menurut beberapa sumber.
Biasanya disebutkan kepalanya ada sembilan. Salah satu kepalanya abadi.
Sedangkan kepala-kepala lainnya lebih mematikan karena jika dipotong maka akan
tumbuh dua kepala baru.
Selain itu, Herakles juga harus menghadapi
kepiting raksasa yang dikirim oleh Hera. Herakles mesti membunuh kepiting itu
terlebih dahulu sebelum berhadapan dengan Hidra. Setelah kepiting itu mati oleh
Herakles, Hera menempatkannya di angkasa sebagai rasi bintang Cancer.
Dengan dibantu oleh keponakan sekaligus
rekannya, yakni Iolaos, Herakles pun berusaha mengalahkan Hidra. Setiap kali
Herakles memotong salah satu kepala Hidra, Iolaos langsung membakar leher Hidra
sehingga kepalanya tidak dapat tumbuh lagi. Setelah mengalahkan Hidra, Herakles
mengubur kepala abadinya di bawah sebongkah batu besar. Darah hidra mengandung
racun yang sangat kuat, karna itu Herakles mencelupkan semua anak panahnya ke
dalam darah Hidra. Dengan demikian, Herakles memiliki anak panah yang amat
mematikan, yang kelak akan merenggut nyawanya juga.
Akan tetapi, Euristheus tidak bersedia
mengakui tugas ini karena menurutnya Herakles berhasil mengalahkan Hidra dengan
dibantu oleh orang lain, sedangkan Herakles harus melaksanakan tugasnya
sendirian. Akibatnya Herakles pun menerima satu tugas tambahan.
·
Tugas
Ketiga: Menangkap Rusa Kerinitia
Pada tugas ketiga, Herakles harus menangkap
Rusa Kerinitia yang hidup di hutan Kerinitia. Hewan itu memiliki tanduk emas
dan kuku perunggu. Rusa itu adalah hewan suci dewi Artemis. Sang dewi sendiri
memperolehnya dari Taigete, seorang Pleiad, sebagai balasan karena telah
menyembunyikannya dari Zeus, meskipun Artemis gagal. Artemis telah mengubahnya
menjadi seekor kijang betina dengan tanduk emas.
Penyair asal Iskandariyah, Kallimakhos,
memberi penjelesan yang berbeda mengenai Rusa Kerinitia. Dalam Himne untuk
Artemis, dikisahkan bahwa Artemis muda menemukan lima rusa di tepian sungai
Anauros, di bawah perbukitan Parrhasia. Artemis merasa heran dengan ukuran
rusa-rusa itu, yang lebih besar daripada banteng serta memiliki tanduk emas di
kepala mereka. Artemis berhasil menangkap empat di antaranya dan menjadikan
mereka sebagai penarik kereta perangyna. Sementara itu rusa kelima kabur sampai
ke hutan Kerinitia. Di sana hewan itu kemudian dikenal sebagai Rusa Kerinitia
dan menjadi hewan suci dewi Artemis.
Berdasarkan penyair Pindaros dalam Ode
Olympus III, Rusa Kerinitia adalah Taigete itu sendiri. Herakles mengejar sang
rusa sampai ke utara ke daratan Hyperboreia. Di sana dia mnyadari bahwa dirinya
berada di tengah hutan yang dipenuhi pohon-pohon zaitun yang indah. Herakles
sangat menyukai pohon-pohon itu sehingga dia pun membawa pulang beberapa pohon
dan menanamnya di Olympia.
Rusa Kerinitia mampu berlari dengan sangat
cepat. Herakles butuh waktu selama sepuluh tahun untuk dapat menangkapnya. Dia
melumpuhkan sang rusa dengan cara menembahkkan panah ke kukunya. Rusa itu pun
berhasil ditangkap tanpa dibunuh.
Ketika Herakles kembali ke Tyrins sambil
membawa sang rusa, Artemis melihatnya. Artemus marah karena Herakles telah
lancang menangkap rusa kesayangannya dan sang dewi sudah mau menyerangnya.
Untung saja, Herakles dengan cepat menjelaskan alasan mengapa dia menangkap
Rusa Kerinitia. Artemis pun tak lagi marah karena Herakles meyakinkan dirinya
bahwa rusa itu tidak terluka. Herakles lalu membawa Rusa Kerinitia ke Tyrins.
·
Tugas
Keempat: Menangkap Babi Erimanthos
Dalam tugas keempatnya, Herakles mesti
menangkap Babi Erimanthos. Dalam perjalanannya, Herakles mengunjungi seorang
kentaur bernama Folos, yang tinggal di Gunung Foloi. Gunung itu dinamai sesuai
nama sang kentaur. Folos memiliki minuman anggur yang wangi untuk memancing
Babi Erimanthos. Sayangnya, wangi anggur itu malah menarik perhatian para
kentaur lainnya di sekitar gunung.
Para kentaur pada awalnya tinggal di
Magnesia, Thessalia, sampai suku lapith mengusir mereka setelah terjadinya
insiden pada pesta pernikahan Peirithos, raja Lapith, dan Hippodameia. Sejak
itu para kentaur pindah ke sekitar Gunung Folos di Arkadia.
Para kentaur, yang kesadarannya sudah
dipengaruhi oleh wangi anggur, menyerang Herakles. Akibatnya Herakles harus
balas menyerang dan dalam prosesnya dia membunuh beberapa kentaur dengan
panahnya. Pada akhirnya para kentaur itu pun mundur. Setelah konfliknya
selesai, Folos secara tidak sengaja menjatuhkan panah beracun Herakles ke kakinya,
dan Folos pun mati. Kentaur lainnya yang mati dalam konflik itu adalah Kheiron,
yang merupakan sahabat Herakles. Kheiron adalah kentaur bijaksana yang telah
menjadi guru bagi banyak pahlawan. Kheiron mengajari para pahlawan dalam hal
berburu dan bertarung. Murid Kheiron yang terkenal di antaranya adalah Iason
dan Akhilles. Kheiron adalah satu-satunga kentaur yang abadi sehingga dia tidak
langsung mati ketika terkena panah Herakles namun dia tetap merasakan sakit
luar biasa akibat racun Hidranya. Untuk dapat lepas dari rasa sakitnya, Kheiron
melepaskan keabadiannya dan memberikannya pada Prometheus. Setelah itu Kehiron
pun meninggal.
Herakles kemudian melanjutkan memburu Babi
Erimanthos. Setelah menangkap babi itu, Herakles membawanya hidup-hidup ke hadapan
Euristheus. Ketika melihat Babi Erimanthos, Euristheus sangat ketakutan
sampai-sampai dia bersembunyi dalam sebuah gentong perunggu. Euristheus lalu
menyuruh Herakles melepaskan babi itu.
Herakles
dan Para Argonaut
Bedasarkan Apollonios dan beberapa penulis
lainnya, setelah melaksanakan tugas keempat, Herakles mendengar kabar bahwa
Iason sedang mengumpulkan orang untuk bertualang mencari Bulu Domba Emas dan
Herakles pun ikut bergabung dalam rombongan itu. Dalam perjalanan mereka, suatu
suku yang terdiri dari para raksasa kelahiran bumi bertangan enam, yang dikenal
sebagai Gegenes, menyerang kapal Argo di dekat Gunung Beruang. Herakles
membunuh beberapa di antara mereka. Di Pulau Mysia, Hilas, seorang kekasih pria
Herakles, hilang. Herakles berusaha mencarinya dan tak mau meneruskan
perjalanan tanpa Hilas. Akhirnya para kru Argonaut sepakat untuk melanjutkan
perjalanan tanpa dirinya.
Dalam versi yang berbeda, yang ditulis oleh
sejarawan Diodoros Sikolos, dikisahkan bahwa Herakles adalah tokoh utama dalam
pencarian Bulu Domba Emas, dan bukannya Iason. Beberapa pahlawan lainnya
memainkan lebih banyak peran yang penting dalam perjalanan itu daripada Iason.
Kontribusi Iason hanyalah menyuruh pembuatan kapal Argos serta membawa Medeia
ke Iolkos. Setelah perjalanan itu selesai, Herakles disebutkan mendirikan Pesta
Olahraga Olympia untuk memuja Zeus, sebagai rasa syukur karena dapat pulang.
Herakles juga mngatakan bahwa para pahlawan yang telah ikut serta dalam
perjalanan itu untuk saling menolong kelak jika ada yang membutuhkan bantuan.
Versi bahwa Herakles adalah kapten para Argonaut juga diceritakan oleh
Dyonisios.
Menurut Herodotos, Herakles tidak ikut serta
dalam rombongan Argonaut karena saat itu dia masih menjadi budak Omfale.
Sementara menurut Hesiodos, Herakles ikut serta dalam perjalanan namun dia
ditinggalkan di dekat Aphetai di Magnesia. Dan menurut Apollodoros, yang
mengutip dari Demaratos, Herakles melakukan perjalan bersama Argonaut secara lengkap
tanpa ditinggalkan oleh kru lainnya.
·
Tugas
Kelima: Membersihkan Kandang Raja Augeas
Marah karena Herakles malah perg bertualang
bersama para Argonaut, Euristheus memutuskan bahwa tugas kelima harus menjadi
tugas yang plaing memalukan bagi Herakles. Tugasnya adalah membersihkan kandang
kuda raja Augeias dalam waktu satu haru. Augeias adalah raja Elis dan memiliki
banyak sekali hewan ternak. Herakles kemudian mendatangi raja Augeias dan
menawarkan untuk membersihkan kandang kudanya dengan imbalan berupa
sepersepuluh bagian hewan ternaknya. Augeias setuju saja karena dia merasa
bahwa itu tak mungkin dapat dilaksanakan.
Tugas ini sangat sulit karena banyaknya istal
yang ada di kandang itu, selain juga karena ukuran tempatnya. Pada akhirnya
Herakles memutar otaknya dan berhasil membersihkan kandang kuda itu dengan cara
mengalirkan aliran air sungai dari sungai Alfeus dan Peneios ke kandang kuda.
Akan tetapi Augeias menolak membayar karena sang raja mengetahui bahwa Herakles
ternyata melakukannya karena diperintah oleh Euristheus. Fileus, putra sulung
Augeias, meminta ayahnya untuk menepati janjinya. Augeias marah dan mengusir
Fileus, yang kemudian meninggalkan Elis dan bermukim di Dulikhium.
Marah karena Augeias melanggar janjinya,
Herakles pun bersumpah untuk suatu hari nanti menyerang Elis, dan memang
setelah menyelsaikan semua tugasnya Herakles membawa pasukan untuk menaklukan
Elis. Augeias menyadari bahwa musuhnya begitu kuat dan dia pun bersekutu dengan
jenderal Amarinkeus dan Moliones, keponakan Augeias. Untuk keterangan lebih
lengkap mengenai konflik ini, lihat bagian Perang di Peloponnesos.
Ketika Herakles menghadap pada Euristheus
seusai menjalankan tugasnya, Euristheus lagi-lagi menolak mengakui penyelesaian
Herakles. Euristheus memberitahunya bahwa Herakles mesti melakukan tugasnya
tanpa imbalan. Akibatnya Herakles pun memperoleh satu lagi tugas tambahan.
Deksamenos, raja Olenos (di Arkadia atau
mungkin Akhaia), menjamu Herakels sebagai tamunya. Ketika di istana sang raja,
Kentaur Eurition datang dan memaksa Mnesimakhe, putri Deksamenos, untuk menikahinya.
Sebagai imbalan atas jamuannya, Herakles pun membunuh Eurition.
·
Tugas
Keenam: Mengusir Burung-Burung Stimfalia
Pada tugas keenam, Herakles diharuskan
mengalahkan Burung-Burung Stimfalia yang mengganggu daerah pedesaan di sekitar
danau Stymphalia, di Arkadia timur laut. Burung-burung itu sangat banyak
sampai-sampai Herakles kewalahan menghadapinya. Herakles kemudian sadar bahwa
dia tidak punya cukup panah dan lembing untuk membunuh semua burungnya.
Tiba-tiba dewi Athena muncul untuk menolong
Herakles. Athena memberinya lonceng perunggu dan memberitahunya bahwa lonceng
itu dapat membuat Burung-Burung Stimfalia ketakutan. Herakles lalu membunyikan
loncen itu sehingga burung-burung itu ketakut dan terbang pergi. Herakles
memanah banyak dari mereka dan sisanya terbang menjauh.
Burung-burung itu kemungkinan adalah burung
yang sama yang menempati pulau tandus keramat miliki dewa Ares. Para Argonaut
juga kemungkinan diserang oleh burung-burung yang sama. Ketika Oileus terluka
oleh salah satu bulunya. Mereka kemudian ingat bahwa Herakles pernah
mengalahkan kawanan burung itu. Mereka pun membuat bunyi yang nyaring dan
burung-burung itu terbang menjauh.
·
Tugas
Ketujuh: Menangkap Banteng Kreta
Pada tugas ketujuh, Herakles harus menangkap
Banteng Kreta, yakni banteng milik Minos raja Kreta. Banteng itu adalah banteng
keramat poseidon serta mampu berjalan dan berlari di atas permukaan air.
Banteng Kreta juga memiliki kulit berwana putih yang indah.
Dulunya, Minos meminta seekor banteng pada
Poseidon dan berjanji akan mengrbankannya untuk sang dewa laut. Poseidon pun
memberikan Banteng Kreta yang istimewa itu. Namun Minos melanggar janjinya dan
menolak mengurbankan banteng itu. Poseidon marah dan menghukum Minos dengan
cara membuat Pasifae, istri Minos, jatuh cinta pada sang banteng. Pasifae
sangat bernafsu padanya dan ingin melakukan seks dengan hewan itu. Untuk dapat
melakukannya, Pasifae menyuruh Daidalos, seorang insinyur ternama, untuk
membuat sebuah banteng betina palsu. Pasifae lalu masuk ke dalam tiruan banteng
betina itu dan dia pun disetubuhi oleh Banteng Kreta. Akibat bersenggama dengan
seekor banteng, Pasifae melahirkan Minotaur, manusia setengah banteng.
Minos merasa malu atas perbuatan istrinya,
jadi dia langsung setuju ketika Herakles mau mengambilnya. Setelah
menaklukannya, Herakles bingung karena banteng itu tak mau masuk ke dalam
kapal. Akhirnya Herakles menunggangi banteng itu, yang berlari menyeberangi
lautan dari Knossos di Kreta sampai ke Yunani daratan.
Herakles membawa banteng itu ke hadapan
Euristheus, yang menyuruh Herakels untuk melepaskannya. Setelah dibebaskan,
sang banteng meninggalkan Peloponnesos dan pergi ke daerah Marathon di Attika.
Di sana hewan itu mengacau dan menyerang pedesaan. Sejak itu Banteng Kreta terkenal
dengan nama baru, yaitu Banteng Marathon. Banteng itu terus mangacau di
Marathon sampai nantinya dibunuh oleh Theseus.
·
Tugas
Kedelapan: Menangkap Kuda Betina Diomedes
Tugas kedelapan Herakles adalah menangkap
kuda-kuda betina Diomedes. Diomedes adalah raja Bistones di Thrakia. Dia
memliki beberapa ekor kuda betina yang senang memakan manusia. Bersama beberapa
kawannya, Herakles berangkat dan berhasil mengambil semua kuda itu. Herakles
juga melemparkan Diomedes pada kuda-kudanya sehingga dia mati dilahap oleh
hewan peliharaannya sendiri.
Di antara rombongan Herakles, ada seorang
pemuda bernama Abderos. Dia adalah putra Hermes dan merupakan kekasih lelaki
Herakles. Abderos ditugaskan oleh Herakles untuk menjaga kuda-kuda yang telah
ditangkap sementara Herakles pergi. Namun ketika Herakles kembali, dia
mendapati bahwa Abderos telah dimakan oleh kuda-kuda itu. Sebagai ungkapan rasa
dukanya, Herakles mendirikan sebuah kota yang dia beri nama Abdera.
Admetos adalah raja Pherai dan suami
Alkestis, putri Pelias.
Ketika dewa matahari, Apollo, harus mengabdi
pada Admetos selama satu tahun sebagai pelayan, Admetos memperlakukan sang dewa
dengan sangat baik, karena Admetos memang terkenal sebagai salah satu penguasa
yang baik hati. Apollo sendiri dihukum karena telah membunuh seorang Kiklops
yang membuat petir untuk Zeus. Apollo membunuhnya sebagai pembalasan Zeus telah
membunuh putra Apollo, Asklepios.
Karena kebaikan hatinya, Apollo menolong
Admetos dalam upaya meminang Alkestis. Ketika itu ayah Alkestis memberi
ketentuan bahwa calon suami Alkestis harus bisa mengendarai kereta perang yang
ditarik oleh seekor singa dan seekor babi hutan. Berkat bantuan Apollo, Admetos
sukses melakukan tugas tersebut.
Apollo juga memberi hadiah dengan memberitahu
Admetos kapan dia akan mati. Admetos juga bisa saja menghindari kematiannya,
asalkan ada orang lain yang mau mati demi dia. Namun tidak ada yang mau
melakukannya, tidak para penasehatnya, tidak anak buahnya, tidak orang tuanya.
Akhinya Alketsis, yang sangat mencintai suaminya, mau mati demi dia.
Ketika itu Herakles, yang sedang melakukan
tugas kedelapannya, datang mengunjungi Admetos. Herakles tidak tahu bahwa
Alkestis akan mati malam itu. Admetos menjamu Herakles dengan sangat ramah
sambil secara diam-diam berduka atas istrinya.
Ketika Herakles menyadari bahwa dia sedang
bergembira sementara sahabatnya bersedih, Herakles langsung pergi ke makam
Alkestis dan bertarung dengan Thanatos, dewa kematian. Thanatos ketika itu
sedang membawa arwah Alkestis ke dunia bawah. Herakles berhasil mengalahkan
Thanatos dan mengembalikan Alkestis kepada suaminya.
·
Tugas
Kesembilan: Mengambil Sabuk Hippolita
Untuk tugas kesembilan, Euristheus menyuruh
Herakles untuk mengambil sabuk Hippolite, ratu suku Amazon. Euristheus
menginginkan sabuk itu untuk diberikan pada anak perempuannya, Admete. Tugas
itu mengharuskan Herakles untuk pergi ke tanah suku Amazon, maka berangkatlah
dia ke sana. Kemungkinan Herakles pergi sendiri atau bersama pahlawan Theseus
dan Telamon. Suku Amazon sendiri merupakan suku petarung yang semua rakyatnya
adalah perempuan, dan mereka jago bertempur.
Hippolite, ratu Amazon, memerintah di kota
Themiskyra di mulut sungai Thermodon. Dia memiliki sabuk yang merupakan lambang
kepemimpinan suku Amazon. Sabuk tersebut dulunya dimiliki oleh dewa Ares.
Ketika Herakles datang, sang ratu
menyambutnya dengan ramah. Namun kemudian Hera muncul dan berusaha mengacaukan
tugas Herakles. Menyamar sebagai salah seorang tentara Amazon, Hera menyebar
rumor bahwa Herakles datang untuk menculik ratu mereka. Pasukan Amazon pun
marah dan menyerang kapal Herakles. Mengira bahwa Hippolite menjebaknya,
Herakles pun membunuh sang ratu dan mengambil sabuknya.
Berdasarkan beberapa penulis kuno, Antiope
(Melanippe), saudari Hippolite, jatuh cinta pada Theseus. Antiope lalu meninggalkan
sukunya dan pergi dari kota Themiskyra bersama Theseus. Antiope juga ikut
membantu Herakles dan para anak buahnya ketika berusaha pergi dari wilayah suku
Amazon. Beberapa lainnya mengatakan bahwa Theseus menculik Antiope.
Berdasarkan vers lainnya yang berbeda dari
Apollonios, Herakles tidak membunuh siapapun dalam misi ini. Herakles meyergap
dan menculik Melanippe (Antiope) saudari Hippolite. Herakles baru melepaskannya
setelah Hippolite memberi tebusan berupa sabuknya.
Dalam perjalanan pulangnya, dia lewat di
Troya dan melihat bahwa Hesione, putri Troya, hendak dikurbankan pada monster
laut kiriman Poseidon dan Apollo. Herakles menemui Laomedon, raja Troya, dan
menyatakan sanggup untuk menolong Hesione asalkan Laomedon memberi imbalan
berupa kuda abadi atau anggur emas. Laomedon setuju dan Herakles pun membunuh
monster laut itu sehingga Hesione selamat. Namun Laomedon melanggar janjinya
dan menolak memberi imbalan pada Herakles. Hal ini membuat Herakles murka,
sehingga Herakles bersumpah untuk suatu hari nanti menaklukan Troya. Untuk
mengetahui informasi lebih lanjut mengenai serangan Herakles ke Troya, silakan
lihat Herakles: Menyerang Troya.
Berdasarkan Diodoros Sikolos, Herakles
menyelamatkan Hesione dalam perjalanannya menuju Kolkhis bersama Iason dan para
Argonaut.
Dalam perjalanan pulang seusai melaksanakan
tugas ini, Herakles dicegat oleh dua bersaudara Poligonos dan Telegonos. Mereka
menantang Herakles untuk bergulat. Herakle membunuh mereka dan meneruskan
perjalanannya.
·
Tugas
Kesepuluh: Mengambil Ternak Gerion
Pada tugas kesepuluh, Herakles diharuskan
mengambil hewan ternak milik Gerion, raksasa raja Erytheia (Cadiz), di Spanyol.
Hewan ternak itu dijaga oleh gembala Gerion serta anjing berkepala dua yang disebut
Orthos.
Herakles pun melakukan perjalanan ke Spanyol.
Ketika mencapai Selat Gibraltar, yang berada di antara Eropa dan Afrika,
Herakles menumpuk batu-batu di pesisir Afrika dan juga di pesisir Eropa.
Tumpukan batu itu kemudian dikenal sebagai Pilar Herakles.
Karena ketika itu cuaca sangat panas,
Herakles pun menjadi kesal. Dia lalu mengarahkan panahnya pada matahari dan
mengancam untuk menembak dewa matahari. Helios, dewa matahari, kagum dengan
keberanian Herakles sehingga Helios memberi mangkuk matahari padanya. Mangkuk
itu dalah sebuah mangkuk yang sangat besar dan terbuat dari emas. Dengan
menggunakan mangkuk itu, Herakles dapat berlayar mengarungi Samudra Atlantik.
Menurut Diodoros Sikolos, dalam perjalanannya
Herakles lewat di Libya. Di sana dia memusnahkan ras wanita petarung yang
bernama suku Gorgon. Itu merupakan pukulan telak kedua bagi suku Gorgon, karena
sebelumnya kakek buyut Herakles, Perseus, pernah mengalahkan mereka dan
membunuh ratu mereka yang bernama Medusa.
Tiba di Erytheia, Herakles harus terlebih
dahulu membunuh sang gembala yang bernama Eurition dan anjingnya Orthos. Herakles
membunuh mereka dengan gadanya di dekat puncak Gunung Abas. Menoites, gembala
Hades, melihat kejadian ini dan langsung melapor pada Gerion bahwa Herakles
sedang merampas ternaknya. Gerion marah dan segera mengejar Herakles.
Gerion merupakan raksasa yang memiliki tiga
kepala, tiga pasang tangan, dan tiga pasang kaki. Dia menyerang Herakles denga
mengenakan baju perang lengkap. Namun teta saja Herakles berhasil membunuhnya
dengan panah beracunnya. Herakles menghabisinya di Sungai Athemos. Setelah
membunuh Gerion, Herakles pun berniat untuk pulang.
Meelwati Abderia, Spanyol selatan, Herakles
kemudian memasuki tanah orang-orang Liguria. Di dekat Massalia (kini
Marseille), Ialebion dan Derkinos, putra Poseidon, menginginkan ternak yang
dibawa oleh Herakles. Mereka pun menyerangnya namun dikalahkan dan dibunuh.
Akan tetapi Herakles juga terluka dalam baku hantam tersebut. Selain itu
Herakles juga mesti menghadapi pasukan tempur Liguria. Untuk membantunya, Zeus
mengirimkan pancuran batu, yang dimanfaatkan oleh Herakles untuk melempari
musuh-musuhnya dengan batu.
Di daerah yang kini dikenal sebagai Italia,
seorang raksasa bernama Kakos berhasil mencuri sebagian ternak yang dibawa
Herakles. Herakles meninggalkan sisa ternaknya dan mengejar Kakos. Setelah
membunuh Kakos dan mengambil kembali ternak yang dicuri, Herakles pun kembali menggiring
kawanan ternak itu.
Di Rhegion, salah satu banteng dari kawanan
ternaknya kabur. Banteng itu melompat dan berenang menyeberangi Selat Messina.
Herakles bertanya pada penduduk lokal kalau-kalau mereka melihat banteng itu
dan mereka memberitahu bahwa hewan itu pergi ke Sisilia. Penduduk lokal
menyebut banteng itu Italos, karena itu Herakles menamai tempat itu Italia.
Banteng yang kabur itu merupakan hewan yang paling bagus dalam kawanan,
sehingga Herakles terpaksa meninggalkan sisa ternaknya dan pergi ke Sisilia
untuk mengambil kembali sang banteng.
Ketika Herakles berhasil menemukan banteng
yang hilang di Sisilia, dia mendapati bahwa banteng itu ada bersama hewan
ternak milik seorang petinju jahat bernama Eriks. Menurut Apollonios Rodios,
Eriks adalah putra dari seorang Argonaut bernama Butes dan dewi Afrodit.
Sementara menurut Apollodoros, Eriks merupakan putra Poseidon. Eriks punya
kebiasaan untuk menantang orang yang lewat untuk bertanding tinju. Dalam
bertanding, Eriks selalu membunuh lawannya. Ketika Herakles meminta bantengnya,
Eriks mau mengembalikannya dengan syarat Herakles mampu mengalahkannya dalam
perandingan tinju. Pada akhirnya, Herakles terbukti masih terlalau kuat bagi
Eriks, yang terbunuh dalam pertandingan itu.
Herakles berhasil mengumpulkan kembali semua
ternaknya dan langsung kembali ke Yunani. Namun masalah kembali muncul. Hera
mengirim serangga untuk menyengat hewan-hewan ternak itu sehingga mereka
berpencar tak karuan ke segala arah, dan sebagian besarnya pergi ke pegunungan
Thrakia. Herakles berusaha kerasa dan berhasil mengumpulkan kembali sebagian
besar ternaknya. Dia lalu membawanya ke hadapan Euristheus, yang mengurbankan
ternak itu untuk Hera.
Berdasarkan penyair Yunani abad ke-1 SM,
Parthenios, ketika Herakles dalam perjalanan pulang ke Yunani sambil membawa
ternak itu, ada seorang perempuan bernama Keltine, putri Bretannos, yang
melihatnya dan langsung jatuh cinta padanya. Maka Keltine menyembunyikan ternak
itu dan hanya akan mengembalikannya jika Herakles mau berhubungan seksual
dengannya. Herakles setuju dan mereka pun bersenggama. Dari hubungan itu
Keltine melahirkan Keltos, yang menjadi leluhur bangsa Kelt. Dan menurut
Diodoros Sikolos, Herakles juga bertemu dengan seorang perempuan lainnya dari
Alesia. Mereka berhubungan seksual dan sang wanita menjadi ibu dari Galates,
yang menjadi leluhur suku Galia. Di kemudian hari, suku Kelt dan suku Galia
menjadi suku-suku yang penting di Spanyol.
·
Tugas
Kesebelas: Mengambil Apel Hesperides
Tugas kesebelas Herakles adalah mengambil
apel emas Hesperides. Para Hesperides ("Putri Bintang Senja") adalah
para anak perempuan Titan Atlas dan Hesperis (Bintang Senja). Jumlah pastinya
berbeda-beda menurut beberapa pendapat, beberapa mengatakan tiga, empat atau
tujuh. Mereka bertugas merawat suatu kebun yang di dalamnya ada pohon yang
menghasilkan buah apel emas. Pohon itu adalah miliki dewi Hera dan dijaga oleh
seekor naga bernama Ladon yang memiliki seratus kepala. Ladon adalah anak Tifon
dan Ekhidna.
Dalam perjalanannya, di Pegunungan Kaukasus,
Herakles membunuh elang Kaukasus yang memakan liver Pometheus. Herakles juga
membebaskan Prometheus dari belenggunya. Sebagai balasannya, Prometheus
memberitahu Herakles tentang naga Ladon yang menjaga pohon apel Hesperides.
Prometheus juga memberi saran bahwa Herakles lebih baik memanfaatkan Atlas
untuk mengambil apel itu dan menghindari konfrontasi langsung dengan Ladon.
Herakles meneruskan perjalanan ke selatan,
menjelajahi Phoinika dan Palestina. Herakles membunuh Busiris, raja Mesir, yang
senang mengurbankan orang asing yang lewat di tanahnya. Beberapa mengatakan
bahwa Herakles membunuh Emathion, raja Arab, putra Eos dan Tithonos, dan
saudara Memnon.
Di Libya, Herakles bergulat dan membunuh
raksasa Antaios, putra Poseidon dan Gaia. Antaios tidak terkalahkan selama dia
menyentuh ibunya (bumi). Antaios seringkali membiarkan lawannya membantingnya
ke tanah, lalu bangkit lagi dalam keadaan lebih kuat dari sebelumnya. Herakles
tahu hal ini dan dia pun memutar otaknya untuk mengalahkan Antaios. Herakles
mengangkat Antaios tinggi-tinggi sehingga Antaios tidak menjadi terlalu kuat
karena jauh dari tanah. Lalu Herakles mematikan Antaios di udara.
Akhinya Herakles tiba di tempat Titan Atlas
sedang memikul beratnya langit di pundaknya. Herakles bertanya pada Atlas di
mana letak Taman Hesperides. Atlas bilang bahwa dia mau saja mengambilkan apel
emas itu untuk Herakles asalkan sang pahalwan mau menggantikan Atlas untuk
memikul langit selama Atlas pergi. Herakels setuju dan dia pun mengambil lagit
dan Atlas.
Setelah beberapa lama, Atlas kembali dengan
membawa apel emas namun ternyata dia tidak mau lagi memikul langit di
pundaknya. Atlas bilang bahwa dia yang akan membawakan apel itu ke hadapan
Euristheus atas nama Herakles. Sementara Herakles tidak dapat berbuat apa-apa
karena terjebak dalam keadaan memikul langit.
Akan tetapi Herakles lebih pintar daripada
Atlas. Herakles memberitahu Atlas bahwa dia mau saja menggantikan tugas Atlas
untuk seterusnya, hanya saja Herakles juga bilang bahwa dia harus membetulkan
letak jubahnya supaya posisinya lebih nyaman unuk menanggung beban langit.
Karena itu Herakles meminta Atlas untuk memikul langit itu sebentar. Atlas setuju
dan mengambil kembali langit itu dan menyerahkan apelnya pada Herakles. Setelah
bebas dan memperoleh apel emas, Herakels langsung kabur dan meninggalkan Atlas
melanjutkan tugasnya memikul langit.
Dalam versi lainnya, Herakles mengambil apel
emas itu tanpa bantuan Atlas. Herakles masuk ke Taman Hesperides, membunuh
Ladon, dan mengambil apel emas. Dalam Argonautika, tidak lama setelah dia
meninggalkan Taman Hesperides, para Argonaut tiba di sana. Kapal mereka, Argo,
terdampar di tengah-tengah gurun Libya. Berdasarkan Apollonios dari Rodos, para
Argonaut kehabisan air. Di Taman hesperides, para nimfa menunjukkan mata air
yang muncul dari sebongkah batu. Ternyata dalam kunjungannya untuk mengambil
aple emas, Herakles juga sempat menendang sebongkah batu, yang terbelah dua dan
mengeluarkan air. Jadi tanpa dia ketahui, Herakles telah menyelamatkan
kawan-kawannya, para Argonaut, dari ancaman kehausan.
Setelah menunjukkan apel emas pada Euristheus
di Tyrins, Herakles memberikan apel itu pada dewi Athena. Sang dewi kemudian
mengembalikan apel itu pada para Hesperides. Sang buah apel pun kembali ke
tempatnya semula.
·
Tugas
Kedua belas: Menangkap Kerberos
Tugas kedua belas Herakles adalah menangkap
Kerberos, anjing berkepala tiga yang memiliki ekor berupa kepala ular. Kerberos
menjaga pintu gerbang dunia bawah supaya para roh tidak dapat kabur. Kerberos
adalah anak Tifon dan Ekhidna.
Untuk masuk ke dunia bawah, Herakles harus
terleih dahulu menjalani suatu ritus Misteri, yang dilaksanakan oleh Eumoplos
di Eleusis. Herakles kemudian pergi ke Tainaron di Lakonia. Di sanalah terdapat
pintu masuk menuju dunia bawah.
Herakles bertemu dewa Hermes, yang memandunya
menuju dunia bawah. Dalam perjalanannya, Herakles bertemu banyak arwah dan
sebagian besar dari mereka langsung pergi begitu melihat Herakles. Hanya dua
arwah yang tidak pegi, yaitu arwah pahlawan Meleagros dan awrah Gorgon Medusa.
Herakles sempat mau menyerang arwah Medusa namun namun Hermes mengingatkan
bahwa arwah Medusa sama sekali tidak berbahaya.
Di dunia bawah, Herakles juga menyelamatkan
sahabat sekaligus sepupunya, Theseus, yang terperangkap di Kursi Kelalaian
milik Hades. Theseus dan sahabatnya, Peirithos, pernah mencoba menculik istri
Hades, Persefone, karena itu Hades mengurung mereka di dunia bawah. Meskipun
Theseus berhasil diselamatkan, namun Peirithos tidak sempat diselamatkan oleh
Herakles.
Herakles mau berbicara dengan para awah, dan
dia butuh darah hewan untuk melakukannya. Akhirnya Herakels membunuh seekor
sapi miliki Hades. Menoites, gembala Hades, marah dan mereka berdua pun
bergulat. Menoites bukan tandingan Herakles, yang dengan mudah memitingnya.
Herakles kemudian melepaskan Menoites setelah Persefone, istri Hades,
memintanya untuk mengampuni gembala suaminya.
Herakles lalu meminta izin pada Hades untuk
membawa Kerberos. Hades mengizinkan dengan syarat bahwa Herakles harus
melakukannya tanpa senjata apapun. Herakles pun mendatangi Kerberos dan
bergulat dengan anjing itu. Herakles menang dan membawanya ke dunia atas.
Herakles kemudian menggiring Kerberos ke hadapan Euristheus di Tyrins. Begitu
melihat Kerberos, Euristheus amat sangat ketakutan.
Karena
Herakles telah melaksanakan semua tugasnya, Euristheus pun membebaskan Herakels
dari kewajiban mengabdi padanya. Namun Euristhes memberi perintah terakhir pada
Herakles: kembalikan Kerberos dunia bawah.
Kematian Ifitos
Setelah melaksanakan dua belas tugas,
Herakles kini bebas dari kewajibannya untuk mengabdi pada Euristheus. Dia kini
bisa memutuskan sendiri akan melakukan apa. Eritos, raja Oikhalia, menawarkan
putrinya, Iole, untuk dinikahi kepada siapa saja yang mampu mengalahkannya atau
putranya dalam kontes memanah. Dulu ketika Herakles masih belajar, dia pernah
diajari memanah oleh Euritos, yang kelak menyesali keputusannya itu.
Herakles memenangkan kompetisi memanag
tersebut, namun Euritos menolak menyerahkan putrinya. Euritos takut Herakles
akan ditimpa kegilaan lagi dan membunuh Iole seperti yang dulu pernah dilakukan
Herakles pada anak dan istrinya. Masalah menjadi semakin buruk ketika ternak
sang raja dicuri oleh Autolikos, raja pencuri, namun Herakles dituduh sebagai
pelakunya.
Herakles pergi dari Oikhalia dalam keadaan marah.
Sementara itu Ifitos, putra Euritos ,mencoba membujuk ayahnya dan mengatakan
bahwa Herakles telah memenangkan Iole secara jujur. Ifitos lalu mendatangi
Herakles, namun lagi-lagi Hera menimpakan kegilaan pada Herakles, sehingga
Herakles membunuh Ifitos di Tyrins.
Herakles
lalu mendatangi Neleus, raja Pylos, dan Hippokoon, raja Sparta. Herakles
meminta mereka untuk menyucikannya dari dosa pembunuhan Ifitos. Mereka berdua
menolak dan Herakels pun memusuhi mereka.
Penyakit yang mengerikan menimpa Herakles. Dia
lalu meminta nasehat pada Xenokleia, orakel Delphi, supaya disembuhkan dari
penyakitnya namun Xenokleia tidak memberinya nasehat. Akibatnya, Herakles pun
marah. Dia mengambil tripod di situ dan berkata bahwa dia akan membuat
orakelnya sendiri. Apollo lalu datang untuk membantu pendetanya dan hendak
menyerang Herakles. Namun mereka tidak sempat berkelahi karena keburu dilerai
oleh Zeus.
Herakles hanya ingin meminta nasehat dari
orakel, bukan berkelahi dengan Apollo. Sang dewa kagum dengan keberanian Herakles
dan menyuruh pendetanya untuk memberi nasehat pada Herakles. Sang orakel lalu
memberitahu Herakles bahwa dia harus menjual dirinya dan menjadi budak, sebagai
hukuman atas pembunuhan yang dilakukannya, dan juga sebagai penyembuh untuk
penyakitnya.
Hermes lalu sepakat untuk menjual Herakles
pada Omfale, putrai dari Iardanes dan ratu Lydia. Omfale menjadi ratu setelah
suaminya, Tmolos, meninggal. Uang hasil penjualannya diberikan kepada Euritos
sebagai kompensasi atas kematian putranya. Namun Euritos menolaknya. Omfale
menyuruh Herakles mengenakan pakaian wanita dan melakukan pekerjaan wanita,
misalnya menenun. Sementara gada Herakles dipegang oleh Omfale. Setelah tiga
tahun menjadi budak, Herakles pun dibebaskan oleh Omfale.
Di Aulis, Syleus dan putriya, Xenodike,
selalu mencegat orang yang lewat dan menyuruh untuk mencangkul ladang anggur
Syleus. Herakles dicegat oleh mereka, dan Herakles membunuh mereka berdua. Dia
juga menyerang dan menaklukan kotanya, Itoni. Demi Omfale, Herakles juga
membunuh seekor ular raksasa yang menghuni sungai Sagaris, yang telah menyerang
orang-orang Lydia di dekat sungai itu.
Herakles dikatakan mengganti nama pulau
Doliokhe menjadi Ikaria, karena dia menemukan jasad Ikaros di sana.
Ratu
Omfale menikahi Herakles dan mereka memiliki seorang putra bernama Lamos. Tidak
lama setelah itu, Herakels pergi dari Lydia dan dan meneruskan petualangannya.
Menyerang Troya
Setelah bebas dari Omfale, Herakles
mengumpulkan pasukan untuk menaklukan Troya. Pahlawan Telamon, putra Aiakos,
ikut bergabung dengannya. Ketika itu istri Telamon, Eriboeia, sedang hamil.
Herakles berdoa pada Zeus supaya anak Telamon menjadi orang yang berani. Zeus
mengirim seekor elang sebagai tanda bahwa doa Herakles diterima. Telamon
menamai putranya Aias, dari kata aietos (elang). Kelak, Aias menjai salah satu
pahlawan yang berjuang dalam Perang Troya.
Dulu, ketika Herakles menyelamatkan Hesione
dari monster laut, Laomedon, ayah Hesione, mengingkari janjinya untuk membayar
Herakles. Akibatnya Herakles bersumpah untuk melakukan pembalasan. Troya
sendiri kini sudah dikelilingi oleh tembok pertahanan buatan Poseidon dan
Apollo. Tembok itu sangat kuat dan sulit ditembus. Satu-satunya kelemahannya
adalah bagian yang dibangun oleh Aiakos, ayah Telamon. Bagian tersebut sangat
mungkin diketahui oleh Telamon.
Mendarat di Troya dengan delapan belas kapal,
Herakels dan pasukannya kemudian menyerang Troya. Telamon menghancurkan bagian
dinding Troya yang dibangun oleh ayahnya, dan memimpin serangan melawan pasukan
Troya. Herakles merasa iri karena Telamon mampu menembus dinding pertahanan
lebbih dulu.
Herakles hendak membunuh letnannya, namun dia
dihentikan oleh Telamon memintanya untuk tenang. Telamon lalu menumpuk
batu-batu. Ketika Herakles bertanya apa yang dilakukannya, Telamon menjawab
bahwa dia sedang membangun altar untuk Herakles. Kemarahan Herakles pun mereda,
karena Telamon mengakui keagungan Herakles.
Laomedon dan semua putranya, kecuali yang
paling bungsu, Podarkes, terbunuh dalam pertempuran. Herakles mengizinkan
Hesione untuk menebus seorang tawanan, dan Hesione menebus Podarkes dengan
memberikan satu kerudungnya. Hesione lalu menjadi budak Telamon, sedangkan
Podarkes tetap tinggal di Troya dan meneruskan pemerintahan menggantikan
ayahnya. Podarkes kemudian mengganti namanya menjadi Priamos.
Menurut Diodoros Sikolos, perang Herakles di
Troya berlangsung setelah Herakles kembali dari Kolkhis, dalam petualangannya
bersam Iason mencari bulu domba emas.
Ketika Herakles sedang berlayar pulang, Hera
mengirim badai besar sehingga Herakles terdampar di pulau Kos. Perbuatan Hera
membuat Zeus marah, sampai-sampai Zeus merantai tangan Hera dan menggantungnya
di Olimpus.
Para
penduduk Kos mengira bahwa Herakles dan pasukannya adalah bajak laut, sehingga
mereka menyerangnya. Herakles dan pasukannya balas menyerang dan berhasil
menaklukan kota di sana. Herakles membunuh raja mereka, Euripilos, namun
Herakles terluka oleh pahlawan Kos, Khalkedon. Zeus pun menyelamatkan dan
menjauhkan Herakles ke tempat yang aman, supaya luka-lukanya bisa disembuhkan.
Melawan Para Raksasa
Ketika Herakles sedang disembuhkan, dia
langsung dibawa ke Phlegra, di Thrakia (beberapa mengatakan di Sisilia), tempat
para dewa sedang berperang melawan para Raksasa, yang terlahir dari darah
Uranus yang jatuh ke bumi. Untuk mengalahkan para Raksasan, para dewa, sesuai
nasehat orakel, harus meminta bantuan pada seorang pahlawan manusia.
Herakles membunuh Alkioneus dengan panahnya
yang mematikan, sebelum kemudian menyeretnya keluar dari daerah Pallene.
Herakles dan Apollo masing-masing memanah satu mata Raksasa Efialtes. Athena
membunuh Pallas dan mengulitinya. Athena lalu menggunakan kulit Pallas sebagai
perisai. Athena juga membunuh Enkelados, yang kabur ke barat. Dia menghantam
Enkelados dengan cara melemparkan pulau Sisilia padanya. Poseidon melakukan hal
yang sama pada Polibotes, menghantam sang raksasa dengan pulau Nysiros. Dengan
bantuan Zeus, Herakles bahkan membunuh Porfirion, yang mencoba memperkosa Hera.
Setelah
melaksanakan dua belas tugas dan membantu para dewa melawan para Raksasa,
Herakles pun diakui kehebatannya oleh para dewa Olimpus.
Perang di
Peloponnesos
Setelah
kembali ke Yunani, Herakles menyerang Augeias, raja Elis, dengan membawa
pasukan dari Tyrins. Sebelumnya, Augeias telah mengingkari janjinya untuk
membayar Herakles atas bantuannya dalam membersihkan kandang kuda sang raja.
Akan tetapi, pasukan Herakles mengalami kekalahan dari para sekutu raja
Augeias, yaitu Amarinkeus dan Moliones, dua putra kembar Aktor. Herakles kalah
dalam pertempuran itu karena dia sedang sakit. Saudara tiri Herakles, Ifikles,
mungkin terbunuh dalam pertempuranini atau mati dalam perang melawan Sparta.
Herakles
kembali ke Tyrins untuk mengumpulkan pasukanbaru, namun dia diusir oleh
Euristheus karena Euristhesu mengira bahwa Herakles mengumpulkan pasukan untuk
melawannya. Herakles lalu bermukim di Pheneus, Arkadia. Di kemudian hari, dalam
Pesta Olahraga Isthmos, Herakles menangkap dan membuh Moliones. Herakles
kembali membangun pasukan di Arkadia dan menyerang Augeias lagi. Tanpa
sekutunya, kerajaan Augeias kalah dan dia sendiri terbunuh. Herakles kemudian
menetapkan putra Augeias yang dikucilkan, Fileus, sebagai raja Elis.
Berdasarkan Apollodoros, Herakles juga dikatakan mendirikan Olimpiade, meskipun
pada umumnya orang menganggap bahwa pendirinya adalah Herakles dari Gunung Ida,
Kreta. Herakles mendirikan mazbah untuk para dewa Olimpus, serta satu mazbah
kecil untuk pelops, kakek buyutnya.
Selanjutnya Herakles menyerang kota Pylos
yang dipimpin raja Neleus. Di sana, Hera berpihak pada Neleus dan dilukai oleh
Herakles. Hades dan Ares juga membantu Pylos. Akibatnya, Herakles melukai kedua
dewa itu dalam pertempuran. Herakles membunuh sebelas dari dua belas putra
Neleus, serta Neleus itu sendiri. Herakles menghadapi Perklimenos, putra sulung
Neleus. Perklimenos punya kemampuan dari kakeknya, Poseidon, untuk mengubah
wujud. Perklimenos menyerang Herakles sebagai singa, ular, dan lebah. Ketika Periklimenos
berubah menjadi burung elang, Herakles memanahnya sampai mati.
Putra
bungsu Neleus, Nestor, berhasil selamat karena dia tinggal di Gerenia selama
perang. Nestor kemudian menjadi raja Pylos berikutnya.
Herakles kemudian mengalihkan perhatiannya
pada Hipokoon, yang juga telah menolak menyucikan Herakles dari pembunuhan
Ifitos. Selain itu Hipokoon telah membunuh Oionos, seorang sepupu Herakles,
karena Oionos secara tidak sengaja menendang anjing Hipokoon. Hipokoon sendiri
menjadi raja Sparta setelah merebut tahta dari saudaranya, Tindareus, yang kini
tinggal di Kalidon.
Herakles memperoleh bantuan dari Kefeus, raja
Tegeia, dan berjanji untuk melindungi jika ada serangan. Ketika tinggal di
Tegeia, Herakles menjalin hubungan dengan saudari Kefeus, Auge. Dari hubungan
itu lahirlah Telefos.
Dalam pertempuran, Kefeus dan putra-putranya
terbunuh, selain juga saudara tiri Herakles, Ifikles. Herakles sendiri terluka,
namun dia berhasil membunuh Hipokoon dan semua putranya. Herakles lalu
mengembalikan Tindareus menjadi raja Sparta.
Setelah
pertempuran usai, Herakles membawa jenazah Ifikles ke kota Pheneus, tempat
Ifikles disembah sebagai pahlawan.
Deianeira
Herakles tinggal di istana Raja Oineus di
Kalidon. Di sana dia jatuh cinta pada Deianeira, putri sang raja. Deianeira
adalah saudari Meleagros, seorang pahlawan. Ketika Herakles pergi ke dunia
bawah untuk menangkap Kerberos, dia bertemu dengan arwah Meleagros, yang
merupakan satu dari dua arwah yang tidak takut dengan kehadiran Herakles.
Meleagros dan Herakles pernah bertualang bersama-sama dalam mencari bulu domba
emas dengan Iason. Di dunia bawah, Herakles berjanji pada Meleagros untuk
menikahi Deianeira.
Deianeira
diminati oleh banyak pelamar, salah satunya adalah dewa sungai, Akhelus. Untuk
mendapatkan Deianeira, Herakles mesti bertarung dengan Akhelus, yang mampu
mengubah wujudnya. Ketika melawan Herakles, Akhelus berubah menjadi manusia
berkepala banteng, lalu berubah menjadi ular. Setiap kali berubah, Akhelus
terus dikalahkan oleh Herakles. Akhelus kemudian berubah menjadi banteng dan
Herakles mematahkan tanduknya. Akhelus akhirnya menyerah dan Herakles
memberikan kembali patahan tanduknya. Akhelus menukar patahan tanduknya dengan
tanduk Amaltheia, yang berisi persediaan buah-buahan dan minuman tak terbatas,
yang dikenal sebagai Kornukopia. Setelah mengalahkan Akhelus, Herakles pun
menikahi Deianeira.
Ketika tinggal di Kalidon, Herakles menolong
Oineus dalam perang melawan kerajaan tetangganya. Herakles menaklukan kota
Ephyra di Thesprotia (bagian dari Epiros). Raja Filas memiliki seorang putri
yang bernama Astiokhe, yang berhubungan seksual dengan Herakles. Astiokhe lalu
melahirkan seorang putra yang diberi nama Tlepolemos.
Dikatakan bahwa ketika itu, Herakles mengirim
tiga orang putranya dari para putri Raja Thespios ke kota Thebes. Tujuh
putranya tetap berada di Thespiai bersama kakek mereka, sedangkan sisanya (40
orang) bermigrasi ke pulau Sardinia.
Setelah kembali ke Kalidon, perjamuan kemenangan
digelar untuk menghormati Herakles. Herakles secara tidak sengaja membunuh
pembawa gelas sang raja yang bernama Eunomos, putra Arkhiteles. Meskipun raja
dan ayah Eunemos memaafkan sang pahlawan, karena kejadian itu adalah
kecelakaan. Namun Herakels tidak mampu memaafkan dirinya sendiri. Oineus tidak
mau menghukum Herakles, karena itu Herakles menghukum dirinya sendiri dan
mengasingkan diri. Dia meninggalkan Kalidon bersama istrinya.
Dalam
perjalanan, mereka bertemu dengan seorang Kentaur bernama Nessos, yang
menawarkan untuk membawa Deianeira menyeberangi sungai Evenos. Ketika Deianeira
mencapai seberang sungai, Nessos mecoba memperkosanya. Herakles sedang berada
di tengah sungai ketika dia mendengar teriakan istrinya. Herakles langsung
memanah Nessos dengan menggunakan panah beracunnya. Nessos terkena panah
Herakles dan dia pun sekarat. Dalam keadaan sekarat, Nessos memberitahu
Deianeira bahwa darahnya keramat dan mampu menjadikan Herakles setia pada
Deianeira selamanya. Deianeira tidak sadar bahwa darah Nessos sudah
terkontaminasi racun Hidra.
Tinggal di Thrakis
Herakles dan Deianeira pindah ke Trakhis. Di
sana Herakles bersahabat dengan Keiks, raja Trakhis. Deianeira melahiran empat
orang putra: Hillos, Glenos, Ktesippos, dan Odites. Herakles ikut membantu
Keiks melawan kerajaan-kerajaan di sekitarnya. Herakles membunuh raja bangsa
Dryopia, Lagoras, dan mengusir rakyatnya dari Doris. Herakles juga membantu
mengalahkan suku Lapith dan membunuh aja mereka, Koronos, putra pahlawan
Lapith, kaineus.
Dalam perjalanan pulang ke Trakhis bersama
Iolaos, Herakles bertemu dengan Kiknos, putra Ares dan Pelopia. Kiknos
menghalangi jalan di Itonos (di Phthiotis). Jika ada orang yang lewat, Kiknos
akan menantang bertarung. Kiknos lalu akan membunuh dan menggunakan tulang
mereka untuk membangun kuil untuk ayahnya. Ketika Herakles lewat, Kiknos
langsung menantangnya bertarung. Mereka pun bertarung dan Herakles pada
akhirnya berhasil membunuh Kiknos. Ares marah ketika tahu bahwa putranya
dibunuh oleh Herakles dan langsung mendatangi Herakles untuk membalas dendam.
Dalam pertarungan itu, Herakles berhasil melukai Ares. Kedua putra Ares, Deimos
dan Fobos, seketika itu membawa Ares ke kereta perang dan bergegas menuju
Olimpus supa Ares dapat disembuhkan.
Di
Ormenium, sebuah kota di Magnesia, Herakles membunuh raja Amintor, yang tidak
mengizinkan Herakles berjalan melalui kerajaannya. Herakles juga berhubungan
seksual dengan putri sang raja, Astidameia atau Deidameia. Dari hubungan itu
terlahirlah seorang anak lelaki bernama Ktesippos.
Kematian
Petualangan terakhir Herakles dimulai ketika
dia pergi berperang melawan Euritos, yang Herakles tak pernah maafkan karena
Euritos telah menolak memberikan putrinya, Iole, untuk dinikahi oleh Herakles,
padahal Herakles sudah memenangkan kontes memanah secara jujur. Maka Herakles
pun pergi dari Trakhis dan memimpin pasukan untuk mengalahkan Euritos. Setelah
menang, Herakles mengambil Iole sbagai budaknya. Dalam perang itu, Herakles
membunuh Euritos dan putra-putranya.
Herakles hendak melakukan ritual perayaan
kemenangan, dan dia membutuhkan pakaian bersih. Karena itu Herakles mengirim
bentaranya, Likhas, untuk mengambil jubah di rumahnya di Trakhis. Deianeira,
yang merasa takut bahwa Herakels akan lebih mencintai Iole, memberikan jubah
yang telah direndam dalam darah Nessos. Ketika Herakles memakai jubah itu,
racun Hidra dalam dalah Nessos mulai membakar daging dan kulitnya. Herakles
merasa sangat kesakitan dan berusaha menyobek jubahnya, dan secara tidak
sengaja membunuh Likhas, yang memberikan jubah itu padanya. Namun jubah itu
terus saja membakar Herakeles. Dalam keadaan sekarat, Herakles pulang ke
Trakhis. Setelah tahu bahwa tindakannya telah mencelakakan suaminya sendiri,
Deianeira pun bunuh diri.
Herakles
membuat tumpukan kayu bakar untuk dirinya sendiri di Gunung Oita. Herakles
meminta putranya Hillos untuk menyalakan apinya. Namun, baik Hillos maupun
orang-orang lain tidak ada yang mau melakukannya. Pada akhirnya Poias atau mungkin
putranya Filoktetes mau menyalakan api untuk tumpukan kayu bakar Herakles.
Sebagai imbalannya, Herakles memberikan panahnya, yang kelak digunakan oleh
Filoktetes dalam Perang Troya. Herakles pun membakar dirinya dalam tumpukan
kayu bakar itu. Tiba-tiba ada petir yang menyambar tumpukan kayu bakar. Ketika
apinya padam, orang-orang tidak dapat menemukan sisa-sisa jenazah Herakles.
Menjadi Dewa
Menurut Pausanias, adalah dewi Athena yang
membawa Herakles dari tumpukan kayu bakar di Gunung Oita ke Olimpus, tempat
tinggal para dewa.
Herakles menjadi dewa dan tinggal di Olimpus
karena dia telah melaksanakan dua belas tugas dan membantu para dewa dalam
melawan para Raksasa. Selain itu dewi Hera juga berdamai dengan Herakles karena
Herakels telah menyelamatkannya dari ancaman perkosaan oleh Raksasa Porfirion.
Hera bahkan menikahkan Herakles dan salah satu putrinya, yaitu Hebe, dewi masa
muda. Herakles kemudian menjadi ayah dari Aleksiares dan Aniketos.
Iolaos melindungi anak-anak Herakles dari
penyiksaan Euristheus, karena itu Herakles dan Hebe menolong Iolaos memenangkan
pertempuran.
Herakles juga pernah mengunjungi Filoktetes
dan memintanya untuk kembali bergabung bersama pasukan Yunani dalam Perang
troya. Pada awalnya, Filoktetes tidak mau karena dia pernah ditinggalkan
sendirian di pulau Lemnos. Ketika itu Filoktetes digigit ular berbisa, dan
Odisseus serta Agamemnon memeringahkan pasukan Yunani untuk meninggalkan
Filokteets. Selama sembilan tahun, Filoktetes hidup di pulau itu sendirian dan
marah terhadap orang-orang yang telah meninggalkannya. Odisseus kemudian datang
untuk membawanya kembali, karena Kalkhas sang peramal meramalkan bahwa Troya
tak akan jatuh tanpa adanya busur Herakles, dan busur itu dipegang oleh
Filoktetes. Ketika Odisseus datang, Filoktetes sudah mau memanah dan
membunuhnya. Untung saja Herakles datang dan menenangkan Filoktetes.
Ketika Odisseus pergi ke dunia bawah, awah
terakhir yang berbicara dengannya adalah arwah Herakles. Ketka jiwa abadin
Herakles pergi ke Olimpus setelah tubuhnya meninggal, arwah manusianya pergi ke
dunia bawah. Herakles juga ditempatkan di antara bintang-bintang di angkasa
sebagai rasi bintang ("Pelutut", namun rasi bintang ini kini disebut
Hercules).
Jubah
kulit singa, serta kerudung yang menutupi kepala, yang selalu dipakai oleh
Herakles, merupakan ciri khasnya dalam seni Klasik Herakles. Selain itu, dia
biasanya digambarkan dengan membawa gada atau busur dan panah.
E. Akhilles
F. Odisseus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar